Tagop Soulissa dan Melki Frans akhirnya bersepakat
menggunakan jargon TOPMAIN di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Maluku
dan Wakil Gubernur Maluku lima tahun mendatang.
Kesepakatan itu lahir saat keduanya melakukan tatap
muka bersama warga Negeri Batu Merah, Rabu (2/8) malam yang berpusat di Kantor
Negeri Batu Merah.
“Jargon ini akan kita gunakan dalam Pilkada Gubernur Maluku dan Wakil Gubernur Maluku, karena jargon ini lahir murni dari masyarakat,” ungkap Tagop yang didampingi Melki Frans usai kegiatan.
Pantauan media ini, ratusan warga Negeri Batu Merah secara spontan langsung menyodorkan tiga jargon yang digunakan oleh Tagop – Melki di Pilgub tahun depan diantaranya TOMA, TOPMAIN dan Sloven. Alhasil, warga bersepakat agar Tagop – Melki menggunakan TOPMAIN di Pilgub.
Bukan hanya itu, tatap muka yang dikemas dalam acara mengente basudara Negeri Batu Merah itu sangat antusias diikuti oleh masyarakat. Bahkan, warga juga memberikan masukan terhadap pembangunan daerah lima tahun mendatang.
Salah satu usulan yang mencuat dalam percakapan itu diantaranya masalah terkait air bersih dan juga masalah kemiskinan yang kian menempatkan Maluku di posisi keempat termiskin di Indonesia. Bahkan, masyarakat menuding pemerintahan saat ini tidak memperhatikan kesejahteraan masyarakat Maluku dari sisi pemberdayaan masyarakat.
Menanggapi hal itu, Tagop menjelaskan salah satu visi besarnya bersama Melki Frans dalam membangun Maluku yakni mengeluarkan Maluku dari kemiskinan yang selama ini melanda. Bahkan, Frans pun menawarkan konsep Maluku Bangkit dari segala segi.
“Kita akan padukan konsep kita dalam membangun daerah ini sehingga warga Maluku secara luas akan diperhatikan. Dengan demikian, kita akan keluar dari angka kemiskinan yang melanda saat ini,” tandasnya. (KT-HT)
0 komentar:
Post a Comment