Bakal calon Wakil Gubernur Maluku, Mozes Rudy Timisela
yakin dirinya bakal lolos sebagai calon dalam pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku yang akan dilaksanakan Tahun 2018 yang akan
datang.
Hal ini disampaikan usai mengembalikan berkas
pendaftaran di Partai Nasdem, Partai Hanura, dan PAN, serta mengambil formulir
di Partai Demokrat, Kamis (13/7).
Timisela mengaku, dalam melakukan roadshow beberapa waktu lalu, dia telah menemukan semangat dari rakyat untuk bagaimana mencari pemimpin Muda di Maluku dengan suasana kebatinan yang berbeda. Bahkan ada yang mengatakan demikian, dan itu efektasi masyarakat yang perlu ditangkap sebagai peluang untuk membangun komunikasi politik dalam menggandengkan pasangan Gubernur untuk berpasangan.
"Dalam beberapa kali melakukan roadshow beberapa waktu lalu, memang saya melihat ada antusias yang lahir dari masyarakat untuk mencari pemimpin muda, dan itu terlihat dari masyarakat dengan semangat kebatinan yang berbeda. Bagi saya itu adalah peluang yang harus saya ambil untuk membangun komunikasi politik untuk menggandeng siapa bakal calon Gubernur yang berpasangan dengan saya nantinya," ujar Timisela.
Menurut Timisela, komunikasi politik yang dibangun olehnya saat ini telah dilakukan melalui pendaftaran-pendaftaran. Biarkan ini semua berlangsung, kemudian akan ada survey-survey yang dilakukan oleh partai.
"Sementara di Partai Golkar sendiri, sebagaimana
saya yang adalah kader Partai Golkar di beberapa tempat akan melakukan Rapat Pimpinan
Daerah. Dan saya yakin nama saya akan masuk dalam daftar nama pasangan wakil
yang nanti diusulkan ke Dewan Pimpinan Pusat, dan proses itu kemudian akan
dilakukan di pusat," tandasnya.
Kalau pun harus terjadi proses dikawinkan oleh partai politik manapun, kata Timisella,dirinya akan menghormati itu. Dan kemudian melihat hasil survei untuk menentukan siapa yang akan berpasangan dengan siapa nantinya.
"Jadi, saya pantasnya berpasangan dengan siapa
itu terjadi ketika survei itu berlangsung. Dan saat ini sedang dilakukan
survei, kita tinggal lihat saja bagaimana nantinya," jelasnya.
Menyinggung soal koalisi permanen yang dimaksud oleh
dirinya sendiri, Ketua Komisi A DPRD Papua Barat itu mengatakan itu adalah
sebuah konsep yang memang masih diuji lewat kes yang sebagaimana keberadaannya
di Maluku. Perkawinan politik menurutnya adalah perkawinan yang lahir atas
inisiasi dari partai politik ketimbang inisiatornya dimulai dari kandidat
tertentu.
Karena tujuannya adalah bagaimana kemudian proses
nanti diparlemen, dimana koalisi permanen itu dapat dilakukan, seperti halnya
di Jakarta, dimana koalisi permanen sudah mulai dilaksanakan, dalam rangka
mengantisipasi kedepan di Indonesia akan terjadi pemilihan secara serentak.
"Lucu, di Pilpres kita berbeda, di DPRD kita berbeda dan di Pilkada pun kita berbeda, padahal nanti pada satu waktu arah bangsa ini akan mengarah pada Pemilu serentak, adalah supaya kemudian koalisi permanen di dalam partai bisa dilaksanakan. Partai politik di Maluku harus mencoba konsep ini, karena endingnya akan menuju kesana," terangnya.
Dilanjutkannya, ada kandidat yang sudah langsung mengawinkan diri dengan pasangannya, namun itu sah-sah saja. Tetapi, yang sedang difikirkannya saat ini adalah bagaimana menata sistem politik menuju apa yang sedang disiapkan Negara.
"Apa yang telah disiapkan Negara melalui UU Pemilu itu mengarah kesitu. Kenapa kita di daerah juga tidak memulainya sekarang, bahwa bagaimana partai politik mengawinkan kandidat yang diyakini dalam parameter pengukur partai politik masing-masing untuk siapa dengan siapa berpasangan," katanya.
Soal komunikasi politik untuk mencari pasangan, dirinya mengaku optimis akan mendapatkan bakal calon Gubernur yang akan menggandengnya.
"Komunikasi saya semakin jelas dan mengerucut,
dan saya sangat optimis akan lolos dalam proses pencalonan menjadi calon.
Sekarang sebagai bakal calon, nanti proses menuju ke KPU, saya yakin sekali
bisa. Setelah mendaftar di beberapa partai politik dan mengikuti perkembangan
yang ada di masyarakat maupun menerima masukan-masukan dari para akademisi.
Saya selaku generasi muda membawa jargon orang muda dalam politik, maka saya
yakin akan masuk sebagai bakal calon yang akan dipinang oleh salah satu bakal
calon Gubernur terbaik di Maluku," pungkasnya. (KT-SH)
0 komentar:
Post a Comment