Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Kepulauan Aru melaksanakan
syukuran Hari Ulang Tahun ke 66 dan hari Bidan Internasional di Aula Sitakena
Dobo, Rabu (19/7).
Acara syukuran itu turut dihadiri oleh Wakil Bupati Muin Sogalrey,
Sekertaris Daerah Moh Djumpa, para pimpinan gereja, Tim PKK, pimpinan SKPD,
para pengurus IBI Kabupaten Kepulauan Aru para bidan yang mengabdi di Kabupaten
Kepulauan Aru.
Tema dalam syukuran HUT tersebut adalah “Bidan Mengawas, Kesehatan
Perempuan dan Keluarga Dengan Layanan Holistik dan Berkesinambungan”.
Ata Waremra selaku Ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan banyak
terima kasih kepada Pemda Kabupaten Kepulauan Aru yang sudah membantu berbagai
kegiatan IBI dengan memberikan dana hibah sebesar Rp 50.000.000 sehinggga semua
kegiatan bisa berjalan dengan baik.
Berbagai kegiatan, yaitu pelayanan kesehatan, ibu dan anak, ibu nifas,
pelayanan keluarga, pelayanan gizi serta pelayanan lainnya.
Itu adalah bukti nyata pelayanan para bidan ini. Dimana, organisasi IBI
sendiri secara Nasional sudah terbentuk sebagai organisasi profesi Bidan pada
tanggal 24 Juni 1941.
Wakil Ketua I IBI Kabupaten Kepulauan Aru, Tien Darmapan dalam sambutannya
mengatakan IBI adalah sebuah organisi pelayanan dan diakui sebagai tenaga
profesional yang secara nyata melaksanakan tugas mulianya membantu persalinan
yang sangat berat dan memiliki resiko yang tinggi.
“Berbagai kegiatan kemanusian telah banyak dilakukan dengan memberikan
nasihat kepada ibu hamil, membantu dalam masa persalinan dan nifas, memberikan
gizi kepada anak,” ucapnya.
Darmapan menjelaskan, untuk Kabupaten Kepualuan Aru jumlah Bidan adalah
126 orang yang menyebar di seluruh kecamatan dan desa di Kabupaten yang
perbatasan dengan australia ini. 126 Bidan inipun juga mengalami kendala dan
masalah yang harus di perhatikan oleh Pemda Aru.
“Berbagai persoalan dalam membantu persalinan masa kelahiran maupun
pertolongan persalinan masih sangat terbatas sarana dan prasarana pendukung
seperti alat medis, tempat tinggal bidan, juga kualitas SDM Bidang yang masih
sangat kurang pengalaman dari segi IPTEK sehingga semestinya Pemda harus bantu
dalam menyekolahkan para Bidan di jenjang yang lebih baik. karena satu-satunya
kampus di Aru yang mencetak para Bidan ini yaitu Akademi Kebidanan Dobo,
Yayasan Jargaria, maka semestinya pemda harus bantu berupa anggaran yang besar
untuk melihat infrastrukturnya, fasilitasnya, serta membantu dalam proses
akreditasi dan tenaga dosennya.,” ucapnya.
Untuk itu, kata Darmapan, keberhasilan tugas pokok Bidan di lapangan harus
di dukung oleh penunjang sarana dan prasarana yang memadai sehingga perhatian Pemda
dan DPRD sangat diperlukan demi kesejahteraan para Bidan dan keslamatan
manusia.
Apalagi 126 Bidan di Kabupaten Kepulauan Aru belum sejahtera, terlebih
khusus mereka yang masih dperbantukan sebagai tenaga honorer sehinga semestinya
Pemda harus memberikan perhatian serius.
Wakil Bupati Muin Sogalrey dalam sambutannya mengatakan Bidan harus menjadi garda
terdepan melayani masyarakat, karena sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil
Bupati yaitu Sehat Negeri ku, maka sehat adalah milik kita bersama.
“Pelayanan kemanusian di bidang kesehatan tidak memandang usia maupun ras.
Akan tetapi siapun dia yang membutuhkan pelayanan harus dilayani dengan baik
sehingga mutu kesehatan juga semain baik,” kata Wakil Bupati.
Masih kata Wakil Bupati, organisasi profesi Bidan harus berada di
kecamatan dan desa untuk melayani masyarakat. Untuk itu Pemda Aru juga akan
berusaha untuk menjawab berbagai persoalan dan kebutuhan yang diperlukan oleh
para bidan dalam melaksanakan aksi kemanusiannya dengan memfokuskan pada
infrastruktur, kesejahteraan bidan dan akreditas bidan guna mendukung
kelnacaran tugas-tugas di lapangan sehingga Indonesia sehat yang dicanangkan
oleh pemerintah pusat dapat direalisasikan dengan baik.
“Pemda juga menyampaikan banyak terima kasih kepada Bidan yang sudah
membantu pelayanan kepada ibu dan anak. Ini merupakan tanggungjawab kita
bersama. Diharapkan dengan HUT Bidan ke 66, terus berkarya dalam melanyi dengan
hati sehingga masyarakat terlebih khusus ibu dan anak dapat tersentuh pelayanan
yang prima dari tangan-tangan dingin para bidan ini,” ucapnya. (KT-DW)
0 komentar:
Post a Comment