Kegiatan pembukaan Festival Kabupaten Kepulauan Aru Tahun 2017, Selasa
(18/7) yang berlangsung di Aula Cenderawasih Dobo dan dihadiri oleh masyarakat
dari 10 kecamatan di kabupaten itu berlangsung meriah.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Muin Sogalrey, Kepala Dinas
Pariwisata H.A.S Benamen, para pimpinan SKPD dan para tokoh adat setempat.
Dalam rangkaian kegiatan itu, berbagai kegiatan akan dilombakan yaitu:
Lomba Melukis, Lomba Flim Dokumenter, Lomba Masak, Lomba Fotografer, Lomba
Menyelam Siput, Lomba Dayung dan lainnya.
Tema dalam kegiatan Fesitival Kabupaten ke II Tahun 2017 ini adalah “Perjalanan
Kalaimona” Sub Temanya adalah “Bersatu Mewujudkan Sukses Pariwisata di Kabupaten
Kepulauan Aru”.
“Kalaimona merupakan salah satu bata belang yang ada di Kabupaten Kepulauan
Aru. Kenapa kita mengambil konsep Kalaimona karena di Kabupaten Kepulauan Aru
khususnya masyarakat Jar, hubungan persaudaraan sudah mulai berkurang dan satu
sama lain tidak saling mengenal,” kata Kadis Parawaisata Kabupaten Kepulauan
Aru H.A.S Benamen kepada Kompastimur.com.
Jadi, dengan konsep Kalimona ini, lanjutnya, kita bisa tahu hubungan
persasudaran kita dengan tidak memandang dia dari Agama Islam, Kristen, maupun
Katolik.
“Saya kasih contoh, mata belang galgal. Mata belang gal-gal itu ada di
Utara juga ada di Selatan (Kristen, Islam, dan Katholik). Dulu-dulu orang tua
kita setiap kali berlayar menuju ke satu desa orang yang ada di desa sudah tahu
ini mata belang apa?. Kalau itu mata belang galgal maka orang galgal sambut
katorang (mereka-red). Hal-hal ini yang mulai luntur,” tutur mantan Camat Aru
Tengah ini.
Lanjunya, konsep ini (Kalimona) yang akan dibangun supaya hubungan persaudaraan
yang selama ini terjalin akan semakin erat. Apalagi keberadaan NKRI saat ini
yang keberagamaannya luar biasa.
“Itu berari kita di Aru harus menjaga keberagaman itu. Tanpa memandang
suku, agama, ras, maupun golongan, kita adalah satu saudara. Saat ini ada
kurang lebih 17 mata belang yang ada di Aru dan dengan festival ini dapat mengangkat
budaya dan jati diri orang Aru, dengan harapan kita semua bisa bangkit kembali
dari berbagai keterpurukan yang ada, dengan bergandeng tangan, bersatu untuk
membangun Aru kedepan yang lebih baik dan bermartabat,” terangnya.
Dikatakan, dalam festival ini akan fokus mengangkat budaya orang Aru yang
kurang terekspos dan juga diharapkan dengan lewat event-event ini dapat
mempromosikan wilayah-wilayah pariwisata yang selama masih tertinggal jauh dari
daerah lain.
“Untuk itu, semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus bergandeng tangan
dalam membangkitkan pariwisata di Kabupaten Kepulauan Aru. Contohnya, mengenai
infrastruktur adalah bagian dari tanggungjawab Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Kepulauan Aru,” ucapnya.
Untuk itu, Pemerintah harus mengalokasikan anggaran yang lebih besar lagi
bagi pengembangan Pariwisata di Kabupapten Kepulauan Aru.
“Anggaran yang besar dapat membantu pembangunan fisik di bidang
Pariwisata seperti jalan menuju tempat pariwista, perhotelan , dan
transportasi. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga berkeinganan jika
Bupati mengijinkan untuk mengelolah Taman Kota sebagai tempat Pariwisata yang
fokusya dalam menggenjot PAD Kabupaten Kepulauan Aru di bidang wisata,”
tuturnya. (KT-DW)
0 komentar:
Post a Comment