• Headline News



    Friday, June 16, 2017

    Tak Terima Nama Istri Diberitakan, Letelay Ancam Wartawan

    Petrusz ’’Kebakaran Jenggot’’ Soal Dana BOS MBD 

    Pegiat Antikorupsi dan Politisi Gerindra MBD, Oyang Orlando Petrusz

    Ambon, Kompastimur.com
    Mantan Ketua DPD Partai NasDem Maluku Barat Daya, Frans Ferdinand alias Feri Letelay ’kebakaran jenggot’ ketika media massa mencoba mengurai benang merah dan membuka simpul dugaan keterlibatan dirinya dalam upaya menekan kejaksaan mengusut dugaan kasus penggelapan dana BOS MBD Tahun 2009-2010 yang menyeret mantan manager dana BOS MBD yang kini Wakil Ketua DPRD MBD Hermanus Octovianus Lekipera sebagai tersangka dalam perkara ini.

    Sebab, sesuai pengakuan Lekipera, hasil pemeriksaan BPKP Provinsi Maluku Tahun 2010 dan hasil audit Badan Pengawasan Daerah Kabupaten MBD Tahun 2011 tidak ditemukan adanya kerugian negara atau penyimpangan keuangan anggaran di balik penyaluran dan pertanggungjawaban dana BOS MBD tahun berjalan.

    Dua mantan Kepala Cabang Kejaksaan Negeri Maluku Tenggara di Wonreli, Ari Rahail dan Paris Manalu, pernah memeriksa Lekipera, tetapi politisi NasDem MBD asal Dapil I ini tak melakukan penyalahgunaan kewenangan yang bertujuan memperkaya dirinya atau orang lain.

    “Jangankan mobil, sepeda motor pun saya tidak punya. Rumah saya pun masih seperti rumah rakyat jelata. Jadi bagaimana bisa orang tuding saya korupsi puluhan miliar rupiah. Kalau saya makang pancuri uang sebanyak itu, saya berdosa untuk Tuhan, keluarga saya, istri dan anak-anak saya, dan diri saya sendiri. Saya bukan tipe orang serakah seperti yang dituding orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” tepis Lekipera di lain kesempatan.  

    Sejurus dengan itu, ketika media ini menemukan benang merah di balik ’nyanyian cacing terkena kapur’ pegiat antikorupsi dan politisi Gerindra MBD, Oyang Orlando Petrusz yang menyebut nama Letelay sebagai sosok yang diduga ikut menekan penyidik Kecabjari Maluku Tenggara di Wonreli untuk memproses Lekipera sekaligus membunuh karakter politik Lekipera di Romang dan Kisar, Letelay geram dan balik mengancam wartawan setelah dua kali panggilan telepon selulernya tak ditanggapi positif wartawan koran ini.

    “Ose (Rony Samloy-red) kanapa libatkan beta pung istri pung nama di Hermanus (Lekipera) pung masalah. Ose tunggu beta di Ambon,” ancam Letelay kepada wartawan Kompastimur.com melalui ponselnya, Rabu (14/6) malam, sekira pukul 23.15 WIT.

    Padahal, pemberitaan media ini hanya menyinggung hubungan Letelay di balik tekanan untuk memproses Lekipera dengan status istrinya yang juga salah satu oknum jaksa di lingkup Kejaksaan Tinggi Maluku. Pemberitaan itu tidak pernah menyinggung nama istri Letelay sebagaimana yang ditudingkan dirinya.

    “Sudut pandang jurnalis dan advokat sangat berbeda bung,” sahut media ini kepada Letelay melalui pesan singkat.

    Sementara itu, selain Letelay, Petrusz juga mulai ketar-ketir ketika namanya disentil ikut terlibat dalam pembuatan laporan yang dimasukan LSM Berani yang dikomandoi Callin Leppuy dan Izack Knyairlay ke Kantor Kecabjari Malra di Wonreli, Kisar, Kecamatan Pulau-pulau Terselatan, MBD, pertengahan 2014 silam.

    “Apa bukti pemaksaan itu. Lalu mau dibuat apa itu. Jangankan surat yang diteken kaya gitu, surat kaleng pun jika ditelusuri oleh aparat penegak hukum dan ditemukan bukti-bukti dugaan terjadinya tindak pidana korupsi terus mau diapakan. Apakah anda mau lakukan persekusi. Besok (Kamis, 15/6) saya akan jumpa pers untuk bicara soal ini,” balas Petrusz atas pertanyaan konfirmasi koran ini tentang dugaan pengakuan Ketua LSM Berani, Callin Leppuy yang mengungkapkan dirinya hanya menandatangani laporan yang sudah lebih dulu dibuat dan telah ditandatangani Knyairlay dan disaksikan Petrusz di Gunung Nona, Kecamatan Nusaniwe, Ambon.

    Petrusz berkeberatan namanya dikait-kaitkan dalam kasus dana BOS MBD yang ikut menyeret Lekipera akibat konspirasi sejumlah politisi internal NasDem MBD menyusul kian dekatnya perhelatan pemilihan legislatif 2019.

    Kian kokohnya kepercayaan masyarakat kepulauan Romang, Kisar dan Wetar akan ketokohan dan popularitas Lekipera dan Simon Moshe Maahury dianggap sebagai ancaman serius bagi sebagian pengurus NasDem MBD sehingga kasus dana BOS MBD dipolitisasi atau digiring ke ranah hukum untuk mematikan langkah politik Lekipera dan Maahury. Padahal, fakta empiriknya justru bertolak belakang (kontraproduktif) karena kasus ini kian menambah simpati masyarakat terhadap Lekipera.

    “Apa kaitan politik yang bisa anda buktikan dalam soal ini. Laporan itu sesuatu yang wajar. Bukankah dugaan korupsi itu perbuatan yang sewenang-wenang. Silakan jika tidak bersalah. Buktikanlah di pengadilan,’’ tulis Petrusz menanggapi pertanyaan dan pernyataan wartawan media ini: “Konferensi pers merupakan hak anda (Oyang Orlando Petrusz). Sebagai jurnalis tugas saya adalah merangkai seluruh benang merah di balik pengungkapan sebuah kasus politik (atau kasus apa pun) yang digiring ke ranah hukum, sementara tugas saya sebagai advokat adalah mendampingi sekaligus melindungi kepentingan klien atau orang yang dizolimi agar hak hukumnya tidak ditindas oleh kesewenang-wenangan aparat penegak hokum”.

    Di bagian lain selama berada sepekan di Ambon, sebelum bertolak ke Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru, Rabu petang, Leppuy berdalih soal laporan LSM Berani, dirinya tidak membuatnya, hanya ikut menandatanganinya setelah terlebih dahulu ditandatangani Knyairlay dan disaksikan Petrusz.

    Knyairlah dalam keterangannya di rumah salah satu keluarga Lekipera di Kudamati, Senin (5/7) malam, mengungkapkan laporan LSM Berani yang ditandatangani dibuat di Kampus UKIM. Dia sempat menyentil nama Petrusz. Saling tuding pun kini tersaji. Siapa-siapa yang akhirnya menjadi pecundang dan pengecut dalam kasus dana BOS MBD? Biarlah masyarakat yang menilai! Harapan masyarakat adalah wibawa hukum jangan sampai hilang karena tekanan politik atas kasus ini. (KT-ROS)
    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Tak Terima Nama Istri Diberitakan, Letelay Ancam Wartawan Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top