Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik
Indonesia, Nono Sampono, Sabtu (3/6) lalu menyantuni pondok pesantren Darul
Qur'an Al-Anwariyah yang berada di Desa Tulehu Kabupaten Maluku Tengah
(Malteng).
Untuk diketahui, pesantren Darul Qur'an Al- Anwariyah adalah satu-satunya pesantren yang tidak pernah disentuh oleh pemerintah. Untuk itu, Sampono merupakan salah satu pejabat negara yang menginjakan kaki pada pesantren yang terletak di bagian dalam Tulehu itu.
Sampono dalam arahannya memberikan nasehat kepada puluhan anak didik. Dia mengatakan, menjadi seseorang yang sukses bukan hal yang mudah, namun butuh perjuangan sehingga tekad dan niat jiwa muda perlu ditanam.
Untuk mewujudkan keinginan itu, kata Sampono, harus lebih meningkatkan panjatan syukur kepada Allah SWT .
"Perjuangan tidak saja terkabul dengan begitu saja, namun perlu usaha dan kerja keras terlebih memanjatkan syukur kepada Allah SWT," jelasnya.
Bukan hanya sekedar berkunjung, namun Mantan orang nomor satu di jajaran Angkatan Laut ini memberikan santunan berupa uang tunai yang diperuntukkan bagi keperluan administrasi pesantren dan juga keperluan alat tulis anak didik.
Sementara itu, Ketua Pesantren Darul Qur'an Al-Anwariyah Reza Aristo kepada wartawan mengaku selama ini pemerintah daerah, baik Provinsi Maluku maupun Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) masih menutup mata dengan keberadaan pesantren ini.
"Pesantren ini bermula dari taman pengajian yang berdiri pada Tahun 1963 dan kemudian naik status pada Tahun 2001 oleh Ustad Amin Lestaluhu, namun hingga tahun ini, pemerintah baik Provinsi Maluku maupun Kabupaten Malteng tidak pernah memperhatikan keberadaan pesantren ini," ungkap Reza.
Kendati tidak pernah diperhatikan pemerintah, namun pondok pesantren Darul Qur'an Al-Anwariyah telah meraih banyak prestasi di bidang keagamaan, salah satunya pada moment Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) di Kabupaten Buru Selatan (Bursel) belum lama ini.
"Pada moment MTQ di Kabupaten Bursel, kita mengirim 15 orang untuk ikut dan Alhamdulilah, 14 juara hanya 1 yang tidak. Ini merupakan sebuah prestasi kendati tidak diperhatikan oleh pemerintah," katanya.
Reza merincikan, total 181 anak didik dengan 43 santri dan 24 tenaga pengajar. Dia mengharapkan, agar pemerintah lebih memperhatikan keberadaan pesantren di Maluku terutama pesantren Darul Qur'an Al- Anwariyah di Tulehu. (KT-HT)
0 komentar:
Post a Comment