Ambon,
Kompastimur.com
Praktisi olahraga Heygel Tengens dan
Buce Wattimena sama-sama menyerukan pembubaran kelompok kepentingan yang
menjadikan KONI Maluku sebagai medium mengukuhkan status sosial setelah kalah
bersaing dari dunia akademis.
Sudah saatnya KONI Maluku dipimpin
sosok-sosok yang lebih memahami dinamika keolahragaan, loyal, jujur, dan
benar-benar punya visi dan misi terarah dan berkesinambungan bagi pemajuan
olahraga di wilayah ini.
“Saya sudah lama dan sudah
berdarah-darah dengan olahraga Maluku. Saya sangat mengenal karakter dan
perilaku para praktisi olahraga, terutama yang pernah dan masih menjabat
pengurus KONI Maluku 2013-2017. Prinsipnya, siapa pun yang ingin dicalonkan dan
dipilih sebagai Ketua Umum KONI Maluku merupakan sosok yang punya visi dan misi
yang baik, jujur, dan tidak membangun kelompok kepentingan di KONI Maluku yang
pada akhirnya merusak seluruh aspek keolahragaan,” seru Heygel dalam
bincang-bincang dengan pers di Ambon, Kamis (15/6).
Sebagai salah satu bakal Calon Ketum KONI
Maluku, urai Heygel, dirinya bertekad membina kemitraan yang baik di antara
pengurus KONI Maluku, pengurus provinsi cabang olahraga, Dinas Pemuda dan
Olahraga (Dispora) Maluku, dan anggota KONI kota/kabupaten.
“Selama ini jika saya melihat dan
mencermati, ternyata komunikasi di antara pengurus KONI Maluku dengan pengprov
cabor, Dispora Maluku, dan anggota KONI kota/kabupaten tidak berjalan harmonis,
karena egoisme dan sikap mau jadi raja yang ditunjukkan oknum-oknum pengurus
KONI Maluku saat ini. Saya akan bangun kemitraan dengan seluruh stakeholders
olahraga jika dipercayakan sebagai Ketum KONI Maluku menggantikan pak Karel
Ralahalu,’’ tekadnya.
Heygel menegaskan dirinya sudah siap
menyemaraki bursa pemilihan Ketum KONI Maluku 2017-2022 pada Musyawarah
Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI Maluku pada Agustus nanti.
“Saya sudah siap untuk bertarung di
Musoprov KONI Maluku,’’ ungkap Dirut SSB Amboina yang menggemari klub Ajax
Amsterdam itu.
Meski begitu, Heygel menyerahkan seluruh
prosesnya sesuai AD/ART KONI. Ditanya seandainya tidak terpilih, Heygel
menyatakan dirinya legowo dan memberikan dukungan kepada sosok terbaik. Siapa
sosok dimaksud, Heygel enggan menjawabnya.
“Saya punya calon tersendiri seandainya
saya tidak terakomodir,’’ ujarnya diplomatis.
Di kesempatan yang sama, Buce
menyesalkan sepak terjang tim penjaringan, penyaringan dan pemilihan Calketum KONI
Maluku yang sudah melakoni diri sebagai tim sukses salah satu Calketum KONI
Maluku.
“Kalau tim penjaringan saja sudah tidak
netral, apa yang kita harapkan dari seluruh dinamika dan proses membangun dunia
olahraga Maluku yang dinamis, harmonis dan saling menopang di antara Pengurus KONI
Maluku dengan stakeholders yang lain,” sesal wasit Muaythai Nasional asal
Maluku ini. (KT-ROS)
0 komentar:
Post a Comment