Ratusan Liter BBM yang disita petugas jaga Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Saumlaki, Rabu (7/6) malam |
Saumlaki,
Kompastimur.com
Petugas jaga Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas
II Saumlaki, Rabu (7/6) malam menyita puluhan jerigen berisikan ratusan liter
Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah dan bensin yang hendak di bawah ke
Kabupten Maluku Barat Daya (MBD) menggunakan KM. Sabuk Nusantara 34 dari
Pelabuhan Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Baraat (MTB).
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP)
Saumlaki, Ferra Alfaris dalam keterangannya menjelaskan, untuk kenyamanan
pelayaran, pihaknya secara rutin melaksanakan penggeledahan untuk memastikan
tidak ada barang-barang berhaya yang
dibawa penumpang dalam pelayaran dimaksud.
“Hasilnya, Perwira Jaga Pelabuhan Saumlaki Librek Kamanasa beserta anggota dan tim KP3
Saumlaki berhasil menyita 19 jerigen ukuran 35 liter yang berisi minyak tanah,
4 jerigen 35 liter da 4 gen ukuran 20 liter yang berisikan bensin serta 12
botol aqua besar berisikan bensin yang dipak rapi dalam karton besar,” katanya.
Dirinya mengakui pengangkutan Bahan Bakar MinyaK (BBM)
menggunakan kapal peritis memang sudah sering terjadi.
Akan tetapi, agar kapal aman dalam pelayaran, barang
tersebut diturunkan untuk selanjutnya diproses. Dimana, atas keterangan dari
penumpang sekaligus para pemilik jerigen tersebut, sebagian jerigen adalah
milik Pelda AL anggota Sub Detasemen Polisi Militer (Sub Denpom) XVI/2-3
Saumlaki.
“Jadi setelah mendapat kabar dari petugas bahwa ada
jerigen BBM milik anggota PM Saumlaki, saya langsung koordinasi dengan Komandan
Sub Denpom Saumlaki untuk klarifiasi. Beliau langsung merespon, dan bersama
anggotanya turun ke lapangan, kemudian membawa barang bukti serta para
pemiliknya ke Markas PM Saumlaki untuk penyelidikan,” tambah Ferra.
Komandan Sub Detasemen Polisi Militer ( Sub Denpom)
XVI/2-3 Saumlaki, Kapten CPM Ronnie W. B ketika dikonfirmasi di Kantornya Rabu (7/6)
malam, memastikan tidak benar anggotanya terlibat dan memiliki sebagian jerigen
BBM yang disita petugas Pelabuhan Saumlaki dari KM. Sabuk Nusanatara.
“Jadi kami sudah periksa dan selidiki, ternyata Pak
AL (anggota PM Saumlaki) tidak punya jerigen bensin ataupun minyak tanah
seperti yang disampaikan. Itu hanyalah modus dari penumpang yang kebetulan
kenal sama Pak AL, supaya barangya bisa dinaikkan ke kapal,” tegasnya.
“ Yang bersangkutan (pencatut nama anggota PM) sudah
mengakui itu, dan secara langsung juga sudah meminta maaf ke Pak AL, selanjutnya
akan dibuat pernyataan tertulis yang kemudian ditanda tangai, supaya tidak
mengulangi perbuatan serupa,” tambah Kapten CPM Ronnie.
Seperti diketahui masyarakat Kabupaten MBD mengalami
kesulitan unutk mendapatkan BBM jenis
Minyak Tanah, Bensin maupun Solar. Hal ini dikarenakan belum tersedianya
infrastruktur pendukung seperti Terminal Bongkar Muat maupun SPBU.
“Kalau di desa Ilih, Kecamatan Damer, Kabupaten MBD
harga minyak tanah satu botol Rp. 10.000, itupun kami beli di kota kecamatan
yang jauh dari desa. Jadi kesempatan datang di Saumlaki, Kabupaten MTB, kami
harus beli minyak tanah banyak supaya bisa pake untuk beberap bulan kedepan,” akui ibu Mala Berbiru (40), salah satu
penumpang KM Sabuk Nusanatara 34, yang mencatut nama anggota PM Saumlaki guna
meloloskan 3 jerigen minyak tanah ukuran 35 liter miliknya.
Terhadap persoalan ini, Pemerintah Daerah setempat,
yakni Pemda MBD diminta responsif mengatasi persoalan kelangkaan BBM dimaksud. (KT-JJ)
0 komentar:
Post a Comment