Komandan Korps (Dankor) Brimob Polri, Irjen Polisi Murad Ismail rupanya juga mengincar
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai tiket untuk melaju ke pentas
perpolitikan di Maluku.
Keseriusan Murad untuk maju di kanca perpolitikan
Maluku 2018 mendatang itu dibuktikan dengan pendafatarn yang dilakukan secara
resmi di PDI-Perjuangan Maluku beberapa waktu lalu dan kini mulai melirik
rekomendasi PKS.
Murad mengutuskan beberapa pendukungnya untuk mendatangi Sekretariat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Maluku untuk mengambil formulir pendaftaran.
Tim yang dikuasakan atau yang diutus Mantan Kapolda
untuk mengambil formulir pendaftaran di DPW PKS Maluku, Jumat (9/6) sore
kemarin, yakni Hamid Wasahua, Sardi Kapitanhitu dan Mahmud Latif.
Wakil Ketua Umum DPW PKS Maluku, M Suhfi Majid, ST M.Si yang dikonfirnasi melalui telepon selulernya membenarkan kedatangan tim Murad Ismail untuk mengambil formulir sebagai Bakal Calon (Balon) Gubernur dan itu melalui perwakilan atas nama Hamid Wasahua, Sardi Kapitanhitu dan Mahmud Latif.
“Benar. Pak Murad Ismail telah resmi mengambil formulir di DPW PKS Maluku Jumat sore ini. Beliau mendaftar sebagai Balon Gubernur Propinsi Maluku,” jelas Suhfi kepada Kompastimur.com, Jumat (9/6) sore.
Suhfi menyebutkan jika kedatangan Murad dikuasakan kepada timnya, Hamid Wasahua dan dua teman lainnya.
“Pak Murad memberi kuasa resmi kepada timnya, Hamid
Wasahua. Tim penjaringan juga telah memberikan formulir pendaftaran sebagai Balon
Gubernur yang resmi mendaftar di PKS,” terang Suhfi.
Mantan anggota DPRD Maluku itu mengatakan, mendaftarnya
Murad itu menambah daftar jumlah Balon Gubernur yang ingin menggunakan
kendaraan PKS di perhelatan pilkada Gubernur 2018 nanti.
Sejak dibuka, hingga hari hari ke 5, lanjut Suhfi
Majid, tercatat telah ada 7 pasangan Balon Gubernur yang mengambil formulir,
masing-masing, Herman Koedoebun, Tagop Soulisa, Julius Latumeirissa, Said
Assegaf, M Sedek Sangadji, Johozua Markus Yoltuwu dan yang terakhir Murad
Ismail.
“Mendaftarnya Pak Murad menambah daftar Balon Gubernur
yang mendaftar di PKS menjadi 7 Balon”, terang Suhfi.
Ia mengakui bahwa mendaftarnya Murad menarik, karena kehadiran Murad menjadikan kontestasi pilkada dan perebutan mendapatkan rekomendasi PKS menjadi menarik.
“Beberapa hari terakhir PKS mencermati langkah-langkah
politik Irjen Polisi Murad Ismail cukup menarik. Kontestasi pilkada dalam
perebutan rekomendasi menjadi semakin terbuka,” papar Suhfi.
Dirinya menyebut, jika PKS memberi peluang yang equal (sama) kepada semua kandidat.
“Setiap kandidat punya peluang yang sama, tidak ada
levelisasi atau pengkhususan tertentu. Kontestasi pilkada adalah proses untuk
menarik hati publik. PKS memberi ruang seluas-luasnya kepada kandidat untuk
menunjukan kinerja politiknya kepada masyarakat Maluku”, jelasnya.
Maka, lanjutnya, PKS akan berproses dengan mekanisme yang telah ditetapkan dalam juknis Pilkada.
“Koridor penilaian terhadap kandidat sesuai dengan
juknis yang telah ditetapkan lewat tahapan-tahapan yang ada. Selain analisis
internal, maupun mendengar masukan struktur di kabupaten/kota PKS juga akan
membuka kesempatan kepada publik Maluku untuk memberi masukan. Lewat
sosialisasi ke kabupaten/kota maupun survey nantinya”, kata Suhfi.
Sementara, Balon Wakil Gubernur Maluku yang telah resmi mengambil formulir masing-masing Abdullah Vanath dan Mozes Rudy Timisela.
“Ada konfirmasi yang dilakukan oleh beberapa kandidat
jika mereka juga akan mengambil formulir. PKS dalam posisi menunggu karena
waktu pengambilan formulir masih 1 minggu kedepan,” tuturnya. (KT-SH)
0 komentar:
Post a Comment