Ambon, Kompastimur.com Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Provinsi Maluku, Hendrik Lewerissa nampaknya serius untuk turut berkompetisi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Maluku Tahun 2018 mendatang.
Keseriusan Lewerissa itu ditunjukkannya dengan
mengambil gormulir pendaftaran pada tim penjaringan bakal calon Gubernur dan
wakil Gubernur Maluku di DPD Gerindra Maluku.
Kedatangan Hendrik dalam rangka pengambilan formulir di
partainya itu turut didampingi sejumlah fungsionaris Dewan Pimpinan Cabang
(DPC) maupun DPD Gerindra Maluku.
Kepada wartawan usai mengambil formulir, Lewerissa mengatakan, mendaftar di Partai Gerindra sebagai Balon Wagub Maluku yang dilakukannya merupakan tindak lanjut dari rekomendasi yang dihasilkan pada saat Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) dengan seluruh DPC-DPC yang ada di sebelas kabupaten/kota yang berlangsung di Masohi beberapa waktu lalu.
"Pendaftaran saya sebagai Balon Wagub Maluku ini sebagai bentuk keseriusan saya dalam menindak lanjuti apa yang menjadi hasil hasil Rakorda Partai Gerindra Provinsi Maluku di Masohi yang berlangsung pada tanggal 22 Maret 2017 lalu, yang mana merekomendasikan Ketua DPD, dalam hal ini saya sendiri untuk maju dalam kontestasi Pilgub Maluku 2018. Oleh karena itu, sebagai tindak lanjut dari hasil Rakorda tersebut, maka hari ini resmi saya mendaftar di Partai Gerindra," kata Lewerissa.
Tak hanya di Partai Gerindra saja, akan tetapi Lewerissa juga berencana akan mendaftar sebagai Balon Wagub Maluku di beberapa partai politik lainnya yang juga sedang membuka pendaftaran atau penjaringan Balon Gubernur atau Wagub Maluku.
"Posisi wakil gubernur yang saya daftarkan itu,
juga sesuai dengan hasil Rakerda Partai Gerindra dimaksud. Dan apa yang saya
lakukan itu hanya mengikuti mekanisme saja dan tahapan tahapan selanjutnya juga
akan saya jalankan," terangnya.
Menyangkut dengan komunikasi politik yang telah dibangun, Lewerissa mengakui dirinya telah membangun komunikasi politik dengan beberapa Balon Gubernur Maluku.
"Saya telah membangun komunikasi politik dengan
para calon Gubernur. Baik dengan Pak Said Assagaff, maupun dengan bapak Irjen.
Polisi Murad Ismail, dan komunikasi tersebut terbangun sangat baik sekali dan
saya kira sebagai Balon Wagub, kami harus membangun komunikasi dengan berbagai
pihak, bukan cuma dengan Balon Gubernur saja, tetapi juga dengan seluruh
pimpinan-pimpinan partai politik, seluruh elite partai politik yang ada di
Maluku sehingga komunikasi-komunikasi politik itu bisa kemudian dibawa pada
satu kesepakatan-kesepakatan yang kongkrit dan itu yang kami lakukan,"
terangnya.
Menyinggungvsoal respon dari Murad Ismail dalam komunikasi politik yang dibangun, Dia mengatakan responnya positif baik sekali. Dan dalam posisi waktu pada saat ini, dinamika politik Pilgub 2018 ini masih cair, semua jadi belum ada satu kondisi politik yang sungguh-sungguh mengkristal karena semuanya masih mencair.
Oleh karena itu, maka semuanya masih bersifat komunikasi,
dan itu dapat dilakukan dengan pihak mana saja, tidak harus dengan pihak
tertentu.
"Nah pada akhirnya, sebagai kader partai di daerah, tentu saya tunduk dan patuh kepada keputusan DPP. Jadi saya melakukan mekanisme membangun komunikasi politik tetapi ahirnya yang memutuskan dengan siapa saya berpasangan itu adalah Dewan Pimpinan Pusat Gerindra, dalam hal ini adalah hak preogratif dari Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Pak H. Prabowo Subianto," pungkasnya. (KT-SH)
0 komentar:
Post a Comment