Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Kepulauan Aru menggelar kegiatan Pelatihan
tentang Pengelolahan Industri Wisata, Kamis (8/6) sehari penuh di Lantai 1 Aula
Bethel Kota Dobo.
Kegiatan
tersebut dibuka oleh Bupati dr. Johan Gonga dan dihadiri oleh para pimpinan SKPD
di lingkup Pemda Aru dan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten
Kepulauan Aru, Hempri Benamen.
Sementara
peserta pelatihan berasal dari para pelaku Industri Wisata dan perwakilan SKPD,
Badan Pusat Statistik (BPS) dan perwakilan Kelurahan yang berjumlah lebih dari
65 orang. Sedangkan, para narasumber berasal dari Badan Perencanaan,
Penelitian, dan Pengembangan yaitu, Lusia Haumau, SP dengan materinya adalah ‘Arah
Kebijakan Pembangunan Pariwisata’ dan Ir. Teodora E.A.A Matruti, M.Si yang berasal
dari Akademisi Perikanan Universitas Pattimura (UNIPATI) Ambon dengan materinya
ialah tentang ‘Peningkatan Kapasitas Usaha’, serta Katerina C Huwae yang bersal
dari Dinas Pariwisata Provinsi Maluku dengan materi yang dibawakan adalah ‘Sadar
Wisata, Sapta Pesona dan Pelayanan Prima’.
Selain
itu, pemateri terakhir ialah Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kabupaten Kepulauan Aru dengan materi yang dibawakan adalah ‘Gambaran Umum
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif’.
Bupati
Kepulauan Aru, dr Johan Gonga dalam sambutan mengawali pembukaan kegiatan
tersebut lebih menekankan kepada Promosi Wisata agar lebih dikenal di dunia luar.
Untuk
itu, perlu lebih diperbanyak produk-produk lokal, baik itu kuliner, mutiara,
cendrawasih maupun pemandangan alamnya.
Kata Bupati,
seharusnya setiap warung yang ada di Kota Dobo memiliki makanan khas Aru.
“Kan di
Dobo ini banyak sekali warung, tetapi tidak ditemukan ada makanan khas Aru. Contoh,
nasi kuning khas Aru, warung Papeda, atau lainnya yang bernuasa Aru,” kata
Bupati.
Bukan
hanya itu, mengenai oleh-oleh khas Aru, setiap tamu yang berkunjung di Kabupaten
Kepulauan Aru paling yang dibawa hanya mutiara dan Cendrawasih, tetapi
makanannya tidak ada.
“Sementara
kalau orang ke Tual, pasti yang di bawah misalnya, embal maupun kacang botol,
tetapi di Aru apa,” tanya Bupati.
Selain
itu, Bupati pun menekankan pada sisi keamanan. Bupati minta jangan lagi ada
demo-demo, sebab kalau ada seperti itu, maka wisatawan yang mau datang pun pasti
takut, sebab yang mereka inginkan adalah iklim kondisi yang aman dan nyaman
bagi pribadi wisatawan.
Bupati
juga mengatakan, pariwisata di Indonesia menjadi industri yang memberikan
pengaruh penting bagi pendapatan negara. Pariwisata sebagai aktivitas yang bisa
menghasilkan produk berupa barang dan jasa serta menjadi sektor yang sangat
potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu andalan.
Karena,
lanjutnya, industri pariwisata banyak memberikan efek ganda (multiler effect) dalam pembangunan di
berbagai sektor indusrti masa depan yang mampu meningkatkan kualitas hidup
masyarakat kearah yang lebih baik.
Bupati berharap, pembangunan sektor Pariwisata di Kabupaten Kepulauan Aru nantinya akan mampu meningkatkan pendapatn daerah sekaligus kesejahteraan masyarakat.
Oleh sebab
itu, diperlukan konsep berpikir/paradigma baru dalam upaya pengembangan pariwisata
di Kabupaten Kepulauan Aru.
“Maka
itu diperlukan upaya rill dari tiga pilar pembangunan, yait, pemerintah Daerah
melalui OPD Kepariwisataan, dunia usaha dan masyarakat, termasuk peran
strategis kepariwisataan dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara
maupun manca negara ke daerah ini,” ujarnya.
Bupati
mengakui, promosi wisata masih sangat kurang sehingga dirinya mendukung penuh
program yang dirancang oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kabupaten Kepulauan Aru, Hempri Benamen untuk mengadakan kegiatan pelatihan
industri kepariwisataan kepada para pelaku indusrti dengan harapan adanya hasil
pelatihan yang memuaskan dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)
untuk mengelolah wisata di Aru.
Untuk itu, Bupati meminta kepada semua pihak untuk sama-sama bergadeng tangan dalam rangka membantu dunia industri pariwisata di Kabupaten Kepulauan Aru dengan menjaga kesepahaman, pengendalian, dan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan pariwisata sehingga mampu memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat di Bumi Jargaria ini. (KT-DW)
0 komentar:
Post a Comment