Tingginya intensitas hujan mengguyur Kota Namrole,
Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Jumat (02/06) sejak pagi hingga malam hari dan
diperkirakan berlangsung lebih dari 10 jam mengakibatkan banjir terjadi
dimana-mana.
Berdasarkan informasi
yang berhasil dihimpun, banjir terparah berada di Desa Waenono, tepatnya
di seputaran Gedung Gereja Imanuel Waenono, dimana ketinggian air mencapai dada
orang dewasa.
Hal ini disebabkan akibat meluapnya air dari aliran
sungai sehingga mengakibatkan air keluar dari jalurnya dan memenuhi ruma-rumah
warga. Bahkan, Gedung Pemberdayaan Jemaat GPM Waenono-Kamlanglale yang
ditempati oleh Ketua Majelis Jemaat setempat, Pendeta Anita Mairima pun
digenangi air hingga dada orang dewasa sehingga warga jemaat setempat pun harus
bergotong royong untuk menyelamatkan barang-barang milik Pendeta Mairima ke
tempat yang lebih aman.
Tak hanya sampai disitu, karena guyuran hujan yang
tak henti, jemaat GPM Waenono-Kamlanglale pun akhirnya harus berjaga-jaga di
gedung Gereja setempat untuk mengantisipasi meluapnya air banjir.
Selain itu, banjir pun merendam puluhan kamar kos
yang terletak tak jauh dari area meluapnya aliran sungai tersebut sehingga
memaksa warga untuk mengungsi ketempat yang lebih aman.
Pantauan media ini, banjir tak hanya terjadi di
seputaran Desa Waenono saja namun, jalan di Desa Lektama pun mengalami
kebanjiran dengan debit air di atas lutut orang dewasa. Bahkan, air yang mengenangi jalan akses menuju Pandopo Bupati pun sementara
tidak bisa dilewati oleh kendarahan roda dua maupun roda empat.
Sementara itu, disekitar kawasan Jalan Baru, Desa
Elfule pun tak bisa di bendung derasnya air yang turun dari hulu mengakibatkan
beberapa rumah warga terendam dan memaksa warga untuk mengunsi ke tempat yang
lebih aman.
Banjir pun terjadi di Desa Labuang, dimana lokasinya
yang terendam air terjadi di sekitar belakang Mapolsek Namrole.
Selain itu, banjir pun terlihat menggenangi daerah
Kantor Bupati Bursel di Desa Elfule serta dan APM di Desa Labuang.
Hujan yang terus menguyur Kota Namrole tanpa henti
membuat warga Namrole harus tetap waspada, apalagi ditambah dengan padamnya
listrik.
Kepala Badan Bencana Alam Daerah (BPBD) Kabupaten
Bursel Awath Mahulauw yang dikonfirmasi
menjelaskan, untuk sementara langkah yang ia lakukan adalah turun bersama
dengan stafnya di lapangan dan sedang melakukan pendataan untuk rumah-rumah
mana saja yang terkena banjir.
“Untuk semantara kami sedang berada di lapangan untuk
mengecek rumah warga mana saja yang terendam banjir serta membantu mengevakuasi
para warga,” kata Mahulauw melalui telepon selulernya.
Ia menambahkan, untuk saat ini belum ada korban jiwa,
namun ia berharap hal itu tidak terjadi dan menghimbau kepada warga Kota
Namrole untuk tetap waspada terhadap tingginya curah hujan yang masih mengguyur
Kota Namrole.
“Tidak ada korban jiwa. Kami berharap jangan sampai
ada. Saya juga menghimbau kepada seluru warga Kota Namrole agar tetap waspada
banjir susulan khususnya untuk daerah-daerah yang rawan banjir,” kata Mahulauw
Untuk diketahui sampai berita ini naik, hujan masih
terus mengguyur Kota Namrole dan sekitarnya. (KT-02)
0 komentar:
Post a Comment