Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan
pertemuan khusus dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat di
Grand Dafam Bela Hotel Ternate, malam tadi.
Dalam pertemuan
terbatas itu, para tokoh menyampaikan berbagai pandangan dan isu-isu
strategis terkait kepentingan masyarakat Malut. Salah satunya adalah
mengusulkan Sultan Babullah sebagai pahlawan nasional.
Usul
tersebut disampaikan langsung Jogugu Kesultanan Ternate, H. Mahmud
Zulkiram M Chairuddin. Di hadapan presiden, Zulkiram mengatakan Sultan
Babullah memiliki andil yang besar untuk bangsa ini karena berhasil
mengusir Portugis dan menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
“Alhamdulillah, presiden memberikan respons yang baik,” kata
Zulkiram kepada Malut Post usai pertemuan dengan presiden, tadi malam.
Presiden dalam kesempatan itu, lanjut Zulkiram, meminta agar usulan
tersebut segera disampaikan ke Kementerian Sosial (Kemensos) sesuai
prosedur yang ada.
“Karena itu dalam waktu dekat, bersama akademisi kita
akan siapkan naskah akademiknya untuk diusulkan ke Kemensos,” tambah
Zulkiram.
Selain Zulkiram, hadir juga dalam pertemuan tersebut
sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama dan perwakilan organisasi
masyarakat. Mereka antara lain Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Ternate DR Abd. Rahman Marasabessy, Kepala Kanwil Agama Malut
Rusli Libahongi, Sekretaris NU Abubakar Abdullah dan Ketua MUI
Ternate, H. Usman Muhammad.
Terlantar
Di sisi lain, kedatangan Jokowi selalu membawa cerita tersendiri tentang antusiasme warga. Seperti yang terjadi usai makan siang di Royal Restaurant, Jalan Branjangan, Kalumpang kemarin.
Jokowi yang baru keluar dari restaurant
langsung diserbu warga. Presiden terpaksa berhenti beberapa saat
menyalami warga dan melayani permintaan foto bersama. Di saat
yang sama, Gubernur Abdul Ghani Kasuba yang mendampingi Presiden tak mendapat perhatian.
Orang nomor satu di Pemprov itu bahkan sempat kebingungan mencari kendaraan sebab mobil dinasnya berada di tengah kerumunan warga.
Tak berhasil menembus kerumunan warga,
gubernur memilih mencari kendaraan lain menyusul Jokowi yang sudah
bergerak menuju Bandara Babullah untuk selanjutnya ke Desa Tepeleo,
Patani Utara Halmahera Tengah.
Gubernur sempat terlihat menahan
mobil ambulans, namun tidak diladeni sopirnya. Gubernur akhirnya
diarahkan salah satu petugas TNI untuk naik bus bersama petugas
Paspampres.
Sementara istri Gubernur Hj Faonia Kasuba terpaksa
menumpang kendaraan lain yang memuat rombongan dari Jakarta. Panitia
sepertinya tidak memprediksikan kondisi yang akan terjadi sehingga
gubernur terpaksa naik bus.
Sementara dari pimpinan SKPD Pemprov,
hanya beberapa orang yang terlihat di Royal. Mereka di antaranya
Sekretaris DPRD Provinsi Abubakar Abdullah, Staf Ahli Bidang Kesra
Suryati Amin dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Masni SBA.
Terkait kondisi yang dialami gubernur,
Sekretaris Pantia Kunjungan Presiden Salmin Janidi mengaku pihaknya
tidak bisa berbuat banyak karena semuanya terkait pengamanan presiden.
“Siapa saja tidak bisa dihindari. Karena menyangkut pengamanan presiden.
Semuanya di atur dari tugas Istana. Kalau sudah seperti itu, kita dari
panitia lokal tidak bisa campur karena itu berkaitan pengamanan RI 1,”
katanya.(kt-02/Malutpots.co.id)
0 komentar:
Post a Comment