Piru,
Kompastimur.com
Pihak
Kementrian Kelautan dan Perikanan Ditjen LPSPL (Loka Pengelolaan Sumber Daya
Pesisir dan Laut) Maluku telah melakukan identifikasi dan penelitian terhadap bangkai
Ikan Paus yang ditemukan terdampar di Tanjung Kepala Lubang, Desa Sole, Pulau
Kelang, Kecamatan Waesala, Kabupaten Seram Bagian Barat, oleh warga, Selasa (30/5).
Pihak
LPSPL mendatangi TKP untuk melihat dari dekat bangkai ikan Paus serta melakukan
pengambilan sample dari ikan Paus tersebut.
Dari
hasil olah TKP, Kementerian Perikanan dan Kelautan Ditjen LPSPL Maluku,
teridentifikasi bangkai makhluk mamalia laut itu memiliki Panjang 22,80 meter,
Lebar 4 meter, Panjang Sirip 3 meter, Lebar Sirip 1 meter, Pajang Ekor 6 meter
dan Lebar ekor : 30 cm. Tim turut melakukan pengambilan sampel pada organ tubuh
bagian sirip dan lemak bagian perut.
Robiandi
salah satu anggota tim LPSPL kepada Kompastimur.com,
Selasa (30/5) mengatakan, jenis mamaila laut yang terdampar di tepi pantai Desa
Sole merupakan Ikan Paus. Sementara terkait dengan jenis spesias ikan Paus
tersebut pihaknya menunggu hasil tes DNA-nya dari laboratorium Jakarta.
Menurut
Robiandi, penyebab kematian ikan Paus, diduga karena beberapa hal, yakni Luka gores
terkena terumbu karang, Menelan sampah laut, Produktifitas perairan meningkat,
Rekonpresi yang naik tiba tiba, juga bisa diakibatkan adanya gempa Bumi.
Untuk
mengevakuasi bangkai ikan Paus tersebut, Ditjen LPSPL Maluu sudah berkoordinasi
dengan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku, namun soal evakuasi
bangkai Paus itu diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Bangkai
Paus yang terdampar di tanjung Kepala Lubang, Desa Sole itu, kini menjadi
tontonan warga. Warga yang penasaran mendatangi bahkan ada yang naik diatas
bangkai hewan mamalia raksasa itu. (KT-MFS)
0 komentar:
Post a Comment