Derasnya hujan yang
mengguyur di Desa Niniari, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat
(SBB) telah menyebabkan talud penahan sungai Teha yang dibangun oleh pihak PNPM
Mandiri di Desa tersebut mengalami rusak parah, yakni retak dan patah.
Rusaknya talud yang
baru setahun dikerjakan tersebut cukup parah dan kini telah menjadi ancaman
tersendiri bagi masyarakat Desa Niniari yang tinggal di bantaran sungai itu ketika
nantinya hujan deras masih mengguyur daerah itu.
Sebab, warga setempat
kuatir, jika terjadi hujan deras dan diikuti dengan pengikisan pada dasar
talud, maka bukan tidak mungkin bagian talud yang telah retak akan patah dan
ambruk ke dalam sungai bersamaan dengan rumah warga dekat bantaran sungai
tersebut.
Ronny L, warga desa
setempat pun mengaku cemas dengan kondisi talud yang terancam ambruk ke sungai
tersebut.
“Jika terjadinya hujan
deras serta kuatnya arus air yang terkikis pada dasar talud penahan Sungai Teha,
maka akan membuat kami warga yang memiliki rumah dekat sungai terancam. Apalagi
hujan berkepanjangan sampai satu hari berjalan,” kata Ronny.
Guna mengantisipasi
hal-hal yang tak diinginkan, Ronny berharap adanya perhatian serius dari
Pemerintah Kabupaten SBB dibawa pemerintahan Bupati Moh Yasin Payapo dan Wakil
Bupati Timotius Akerina untuk segera memperbaiki bangunan Talud ini sebelum
adanya korban akibat keberadaan talud yang telah mengalami rusak parah
tersebut.
“Jika tidak ada
perhatian dari Pemkab SBB untuk melakukan perbaikan drainasi Talud penahan Sungai
Teha tersebut, maka akan menjadi ancaman bagi warga di sekitar sungai itu,” ujarnya.
Olehnya itu, tambah Ronny, langkah cepat sudah seharunya dilakukan oleh Pemkab SBB melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten SBB untuk memperbaiki talud tersebut sebelum berbagai hal yang tak diinginkan terjadi nantinya. (KT-MFS)
0 komentar:
Post a Comment