Kunjungan kerja (kuker) ketiga Presiden Joko
Widodo di Maluku Utara berlangsung aman. Sesuai agenda, dalam kuker
kemarin (8/5) Presiden meresmikan tiga pelabuhan laut. Peresmian
Pelabuhan Tapaleo, Pelabuhan Bicoli, dan Pelabuhan Wayabula itu
dipusatkan di Desa Tepeleo Batu Dua, Kecamatan Patani Utara, Halmahera
Tengah (Halteng).
Dalam kuker kali ini, Jokowi membawa serta tiga
menteri, yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sosial
Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek,
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN)
Sofyan A. Djalil, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir
Effendy.
Ibu Negara Iriani Joko Widodo juga setia mendampingi Presiden.
Setibanya di Bandara Babullah, Presiden yang disambut Gubernur Abdul
Ghani Kasuba langsung menuju Royal Restaurant untuk makan siang.
Dari
restoran di bilangan Kalumpang itu, Presiden dan Gubernur kembali ke
bandara untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi peresmian. Perjalanan ke
Tepeleo dilakukan dengan menggunakan helikopter milik TNI AU.
Di
Tepeleo, ratusan warga Patani telah menunggu kedatangan Presiden. Jokowi
menjadi presiden kedua yang menginjakkan kakinya di Tepeleo setelah
Presiden Soekarno yang datang pada 1957. Tak ayal, desa terpencil yang
biasanya adem ayem itu sehari kemarin dipenuhi anggota pengamanan yang
bertugas mengamankan kuker.
Dalam sambutannya di acara peresmian,
Presiden menyatakan pelabuhan laut yang dibangun melalui Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara tersebut menjadi tanggung jawab negara
untuk diselesaikan.
"Negara Indonesia sangat besar jumlah
pulau-pulaunya. Semuanya membutuhkan pelabuhan, namun sampai saat ini
masih sebagian kecil yang memiliki fasilitas pelabuhan laut. Maka itu
harus dilaksanakan secara bertahap,” ungkap Jokowi.
Dengan
tersedianya fasilitas pelabuhan di Tepeleo, Presiden berharap frekuensi
kapal yang datang bakal lebih banyak. Begitu pula dengan pelayanan kapal
untuk masyarakat di wilayah Patani.
”Yang biasanya hanya terlayani dua
minggu sekali, kalau bisa seminggu sekali. Dan kalau bisa sehari sekali.
Ini tugas kita ya, Pak Menhub," kata Presiden yang diangguki Menteri
Budi.
Tak hanya sektor perhubungan laut, Presiden juga menyatakan
perhatiannya pada sektor perhubungan udara. Pada kesempatan tersebut ia
menyatakan Malut diprioritaskan untuk mendapat tambahan satu bandar
udara yang dapat didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 737 Next
Generation. Bandara ini nantinya bakal dibangun di daratan Halmahera.
"Catat ini ya, Pak Menhub. Saya perintahkan Pak Menhub untuk segera
dibangun bandara baru di daratan Halmahera. Dan itu harus. Soal
lokasinya saya belum tahu, tergantung Bupati siapa yang cepat lobi ke
Menteri Perhubungan," tuturnya.
Minta Jalan Penghubung
Minta Jalan Penghubung
Sementara Menhub Budi Karya Sumadi dalam laporannya menyampaikan,
Pelabuhan Tapaleo yang dan dua pelabuhan lainnya yang diresmikan kemarin
dimaksudkan untuk mendukung aktivitas bongkar muat barang dan
penumpang. Pada gilirannya, aktivitas pelabuhan ini akan mendukung
perekonomian masyarakat.
Pelabuhan Tapaleo, kata Menhub, mampu
menampung kapal kargo 1.000 DWT. Dibangun pada 2014-2015, pelabuhan ini
menelan total anggaran Rp 34,7 miliar (Rp 34.771.626.000). Sementara
Pelabuhan Bicoli di Halmahera Timur dibangun tahun 2014-2016 dengan
total anggaran sebesar Rp 56,2 miliar (Rp 56.203.002.000).
”Serta
Pelabuhan Wayabula di Pulau Morotai yang dibangun pada 2010-2016 dengan
total nilai anggaran pembangunan sebesar Rp 59,5 miliar (Rp
59.544.220.000),” jabarnya.
Dalam acara peresmian tersebut, Gubernur
Ghani memberikan apresiasinya pada Presiden Jokowi. Pasalnya, Jokowi
tanpa ragu memilih daerah terpencil sebagai lokasi peresmian fasilitas
publik.
"Tepeleo ini daerah terpencil, tapi kita harus bangga Presiden
kita mau datang (ke sini, Red) demi tugas negara," ucapnya.
Gubernur
yang akrab disapa AGK ini juga meminta Presiden memperhatikan akses
jalan penghubung antarwilayah Halmahera.
"Kalau bisa, karena Pak
Presiden sudah datang dan lihat sendiri kondisi Malut, jadi di tahun
2018 sampai 2019 Maluku Utara perlu mendapat perhatian khusus dari
Pemerintah Pusat," pintanya.
Usai meresmikan pelabuhan, Presiden
melanjutkan agendanya menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu
Indonesia Sehat (KIS), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan Program
Keluarga Harapan (PKH). Penyerahan dilakukan pada ratusan siswa Halteng
di SD Inpres Tepeleo.
Dalam perjalanan rombongan Presiden ke SD,
sempat terjadi insiden saling dorong antara warga dengan Paspampres.
Warga yang merangsek maju hendak menyalami Presiden dihalangi oleh
pasukan pengamanan. Kurang lebih 10 menit aksi saling dorong itu
terjadi.
Presiden yang melihat insiden tersebut akhirnya batal menuju
mobil yang telah disediakan untuknya. Presiden RI ke-7 itu justru
mendekati kerumunan warga dan menyalami mereka. Jokowi bahkan sempat
membagi-bagikan t-shirt hitam bertuliskan “Jokowi” untuk warga.
Kurang
lebih sejam melaksanakan agendanya di Patani, Presiden dan rombongan
lalu menuju lapangan bola kaki Desa Tepeleo, tempat helikopter TNI telah
menunggu.(KT-02/malutpost.co.id)
0 komentar:
Post a Comment