Wakil Bupati Buru Selatan (Bursel) Buce Ayub Seleky
melarang setiap pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Bendahara, PPK
maupun PPTK untuk meninggalkan Kabupaten Bursel selama pemeriksaan yang
dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) masih berlangsung di Kabupaten
berjuluk Bumi Fuka Bipolo itu.
“Kepada pimpinan SKPD, Bendahara, PPK, PPTK yang
berkaitan dengan pemeriksaan BPK, jangan tinggalkan daerah sebelum seluruh
acara pemeriksaan itu selesai,” tegas Seleky ketika memimpin apel pagi bersama
pegawai lingkup Pemkab Bursel di ruang Aula Kantor Bupati Bursel, Senin (15/5)
pagi.
Sebab, lanjut Seleky, setiap pihak yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari Pemerintah Kabupaten Bursel sudah wajb bersikap
koperatif dalam menjalani yang dilakukan oleh BPK tersebut.
“Secara kolektif kita harus koperatif dengan pemeriksa,
ada hal yang perlu diklarifikasi, ada hal yang perlu di sharing, ada hal yang
perlu didiskusikan, silahkan Bapak Ibu yang bertanggung jawab dalam segmen itu
melakukan komunikasi dengan pihak BPK,” ucapnya.
Seleky berharap, melalui pemeriksaan yang dilakukan
oleh BPK dan ditunjang oleh sikap koperatif yang diberikan, Kabupaten Bursel
bisa keluar dari opini predikat Disclaimer menjadi opini Wajar Dengan
Pengecualian (WDP.
“Insya Allah mudah-mudahan opini kita tahun ini
berubah dari Disclaimer menjadi WDP,” harap Seleky.
Tak hanya itu, Seleky pun menghimbau agar seluruh
pegawai di lingkup Pemkab Bursel tetap semangat untuk mengimplementasikan tugas
yang diemban sebagai aparatur Negara dan abdi masyarakat di daerah ini.
“Beta kira katong semua harus tetap semangat untuk
bekerja, semangaat unttuk membangun. Ingatlah bahwa kita adalah aparatur negara
dan abdi masyarakat. Tugas kita adalah melakukan tugas-tugas sesuai dengan
tupoksi kita demi dan untuk kesejahteraan serta kemaslahatan rakyat,” ajaknya.
Dirinya pun meminta kepada para Pegawai Tidak Tetap
(PTT) di lingkup Pemkab Bursel untuk tidak hanya menuntut haknya saja, tetapi
dapat pula melaksanakan tugasnya sebagaimana kewajiban yang diemban, utamanya
bagi mereka yang selama ini selalu mengklaim diri sebagai anak daerah.
“Untuk pegawai, kerja jangan main-main lagi. Untuk
PTT-PTT, apalai sekarang ini suka bataria anak daerah-anak daerah, tapi beta
lihat di absen tak pernah tanda tangan. Ingat-ingat loh, karena kalau beta
minta for tete nene moyang itu satu langkah dua langkah saja, kecab. Katong
semua harus hati bersih untuk membangun negeri ini,” tuturnya. (KT-02)
0 komentar:
Post a Comment