Bula, Kompastimur.com
Hasil Seleksi Tanaga Kesehatan yang dilakukan oleh
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) diduga bermasalah.
Hal itu menyusul hasil seleksi yang meloloskan sebanyak
215 orang ini, beberapa diantaranya diduga tidak mengikuti seleksi, namun
dinyatakan lolos oleh Panitia Seleksi yang di pimpin oleh Sekretaris Dinkes Kabupaten
SBT Malik RM Yusuf.
Hasil Seleksi Tenaga Kesahatan SBT yang diduga bermasalah ini mencuat setelah beberapa pemuda dan beberapa peserta yang tidak lolos mendatangi Kantor Dinkes Kabupaten SBT di Bula, Sabtu (13/5).
Salah satu pemuda yang diketahui bernama Farid Ma'ruf Suwakul saat audiens dengan Ketua Tim Seleksi mengatakan ada beberapa nama yang dinyatakan lolos seleksi ini tidak mengikuti proses seleksi hingga selesai, namun hasil yang diumumkan lewat media dan juga di tempel di Kantor Dinkes Kabupaten SBT ternyata lolos.
“Kami telah mengantongi nama yang tidak mengikuti proses seleksi hingga selesai, namun lolos. Sedangkan, kasihan dengan teman-teman yang mengikuti dari awal hingga selesai tidak lolos,” tegas Suwakul dengan membaca nama yang dinilai bermasalah.
Selain itu, Ma'ruf menambahkan jika berpatokan kepada nilai hasil seleksi yang diperoleh dari para Panitia Seleksi, harusnya ada peserta seleksi yang tidak memenuhi standar kelulusan yang tidak perlu diluluskan. Namun, diduga karena ada kedekatan kekeluargaan, kedekatan emosional dan kedekan politik sehingga yang yang tidak memenuhi standar nilai pun diluluskan.
"Jangan karena ada kedekatan politik, keluarga dan emosional lalu diloloskan, kasihan saudara-saudara kita yang sudah ikut dari awal hingga akhir. Kalau seperti ini, maka untuk sementara tidak bisa lakukan pemberkasan untuk yang dinyatakan lolos tes," tegasnya dengan nada tinggi.
Salah satu tenaga kontrak kesehatan lama, Santi Rumakamar dalam audiens tersebut mengatakan, sebelumnya para kontrak lama yang mengikuti seleksi ini sudah diberi jaminan oleh Ketua Tim Seleksi bahwa para tenaga kontrak lama sudah pasti lolos. Namun, faktanya tidak lolos saat pengumuman hasil.
“Katong kontrak lama ini kan Ketua Tim sandiri sudah bilang kalau katong pasti lolos seleksi saja, tetapi saat pengumuman katong pung nama su seng ada lae," kata Rumakamar dengan nada sesal.
Selain Rumakamar, hadir dalam audiens tersebut, salah satu tenaga honorer yang diketahui bernama Zainal Rumakefing yang honor selama 6 tahun terhitung sejak Tahun 2012 hingga saat ini juga tidak lolos dalam seleksi tersebut. Padahal yang bersangkutan mengikuti proses seleksi tersebut mulai dari awal hingga akhir.
"Saya ini honor mulai dari Tahun 2012 sampai sekarang dan mengikuti seleksi mulai dari awal sampai akhir, saya sangat kecewa dengan hasil seleksi ini," kata Rumakefing dengan disertai tetesan air mata.
sementara itu, Ketua Tim Seleksi yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinkes Kabupaten SBT, Malik RM Yusuf dalam menanggapi masalah tersebut mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten SBT dan juga pemerintah daerah, sehingga untuk proses pemberkasaan bagi yang dinyatakan lolos saat ini dipending untuk sementara waktu sampai ada titik temu dari hasil koordinasi yang dijadwalkan pada hari Rabu, 17 Mei 2017 nanti.
"Semnetara pemberkasan kami pending dulu, nanti kami koordinasi dengan Kepala Dinas dan juga Bupati, insya Allah hari Rabu ketemu lagi untuk mendengarkan hasil koordinasi," tutur Yusuf menjanjikan. (KT-FS)
0 komentar:
Post a Comment