• Headline News


    Tuesday, May 9, 2017

    Lutfi Tunggal: Proyek Jembatan Kalar-Kalar DAK 2016 Dikerjakan Sesuai Bestek

    Aru, Kompastimur.com
    Berbagai tuduhan yang selama ini dilontarkan dari mulut salah satu Politisi Gerindra yang juga merupakan Anggota DPRD Aru, Seri Angker kepada Lutfi Tunggal alias Akian mengenai pengerjaan proyek jembatan penghubung Desa Kalar-Kalar, Kecamatan Aru Selatan yang tidak sesuai bestek dan kerjanya tidak sesuai kontruksi baja sama sekali tidak benar.

    Proyek 3 Jembatan di 2 tempat yang berbeda melalu dana DAK sebesar Rp. 642.200.000 Tahun 2016 telah selesai dikerjakan 100 persen sesuai dengan kalender kerja yaitu 90 hari kerja oleh CV. Trio Alva Lestari.

    Berdasarkan rilis pers yang diterima oleh redaksi Kompastimur.com, Senin (8/5) Lutfi Tunggal alias Akian mengatakan, apa yang selama ini disampaikan oleh Seri Angker itu sama sekali tidak benar dan merupakan pembohongan publik, karena berdasarkan data dan fakta jembatan tersebut dikerjakan sesuai dengan bestek dan memakai besi, baik itu rim balok dengan besi 19 dan betel dengan besi 13.

    Kata Lutfi, pekerjaan jembatan yang memakai dana DAK sama sekali tidak rusak. Adapun fakta yang disampaikan adalah, jembatan yang berada di depan Masjid Desa Kalar-Kalar adalah 2 jembatan yang digabungkan menjadi 1 dengan panjang jembatan adalah 20,16 meter (1 jembatan 10,8 ) yang di biayai lewat dana DAK. Sementara OPRI atau penambahan di luar dana DAK adalah 7 meter sehingga total 2 jembatan dengan panjang 27,16 meter dan lebar 6 meter lebih.

    Menurutnya, untuk 1 jembatan yang berada di depan Gereja Kalar-Kalar, panjang jembatan adalah 10,18 meter semuanya telah dikerjakan selesai.

    “Kami kerjakan sesuai dengan RAB yang ada. Semua tuduhan yang dilontarkan oleh Bapak Seri Angker sama sekali tidak beralasan dan tidak berdasarkan fakta lapangan, tuduhan mengenai tidak sesuai bestek,tidak pakai kontruksi baja, dan pengecoran-nya sepertiga saja selebihnya memakai papan adalah bohong dan sangat merugikan nama baik saya dan keluarga saya,” paparnya.

    Apalagi, tambahnya, sebagai seorang anggota DPRD punya fungsi yang jelas sebagai fungsi pengawasan dan jika menemukan ada proyek yang tidak sesuai dengan keinginan mereka seharusnya kami (Akian-red) di panggil untuk di minta klarifikasi.

    “Tetapi sangat disayangkan fungsi pengawasan tidak dipakai, namun langsung memfoniskan kami lewat media dan lebih ironisnya lagi melaporkan kami ke kejaksaan tanpa diminta penjelasan. Ini jelas-jelas sangat merugikan nama baik kami,” sesal Lutfi Tunggal

    Ditambahkan lagi, pengerjaan jembatan di Kalar-Kalar juga mempunyai jaminan pemeliharan selama 3 bulan sehingga apabila ada yang rusak, maka dengan anggaran pemeliharan tersebut dipakai untuk diperbaiki dan itu digunakan dengan baik.

    Apalagi, katanya, waktu itu bagian jembatan ada rusak, maka adalah bagian yang tidak ada dalam kontrak atau kebijakan untuk menambahkan jembatan itu yang anggarannya mencapai Rp 27 juta karena penimbunan sehingga kendaraan mobil bisa dilewati. Dan itu sudah dikerjakan pada bulan Desember 2016 kemarin. Sementara bagian jembatan yang ada di dalam kontrak sama sekali tidak rusak dan telah digunakan dengan baik oleh masyarakat kalar-kalar.
    “Saya mengakui kalau proyek yang kami kerjakan adalah kelebihan volume bukan kekurangan volume. Karena jembatan yang berada di depan masjid dalam kontrak hanya 20,16 meter tetapi kami menambahkan 7 meter sehingga total 27 meter. Untuk 2 jembatan yang dipaketkan menjadi 1 itu. Mengenai kerusakan itu ada di bagian penambahan sehingga lewat dana pemeliharan sudah dikerjakan oleh kami dengan baik sehingga semua tuduhan tersebut tidak benar dan bila perlu mari kita turun sama-sama untuk melihat hal ini,” tantang Lutfi.

    Lutfi pun mengakui kalau pekerjaannya menggunakan kontruksi baja secara menyeluruh baik atas dan bawah, sehingga bestek mana yang dipertanyakan?, dan harus didibuktikan. Apalagi sampai dituduh kongkali kong dengan pihak PPK dan ini harus dibuktikan, kalau tidak ada konsekuensi hukumnya.

    Terlebih lagi, selama ini dirinya tidak pernah diminta klarifikasi, namun dirinya diserang terus menerus dan bertubi-tubi oleh media sehingga sangat merugikan nama baiknya karenan tidak pernah ada klarifikasi.

    Lutfi juga mengklarifikasi bahwa dirinya bukan adalah tim sukses Bupati dr Johan Gonga dan keluarga dekat Bupati. Proyek yang dirinya dapatkan adalah murni pelelangan berdasarkan aturan yang berlaku sehingga jika ada yang mengatakan kalau dirinya mendapatkan proyek karena tim sukses Bupati sama sekali tidak benar.

    Dirinya menduga ada unsur Politis dalam masalah yang menimpa dirinya karena yang selama ini menyorotinya adalah orang yang sama dan tidak ada orang lain.

    “Masyarakat Kalar-Kalar saja merasa senang dengan jembatan yang dibangun dan tidak ada masalah kok, kenapa disoroti oleh oknum anggota DPRD?” tanya Lutfi.

    Sementara itu, Manajer pengawas Proyek dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Aleka mengakui, proyek jembatan Kalar-Kalar sudah selesai dikerjakan dan tidak ada masalah.

    “Semua yang dikerjakan sesuai dengan bestek dan saya yang turun sendiri langsung melihat itu. Bahkan saya yang membongkar bila ada kesalahan kerja” kata Aleka.

    Menurut Aleka, karena ada dapat biaya pemeliharan 3 bulan, maka hal-hal kecil yang rusak telah dikerjakn dengan baik. Jadi apa yang salah. Rim balok pakai besi 19, betel pakai besi 13 dan semuanya kontruksi baja. Jadi, kenapa proyek di Kalar-Kalar yang disoroti sementara ada pekerjaan di tempat lain seperti jembatan di Fatural tidak di soroti. Ada apa dibalik itu?, bahkan Aleka sempat menunjukan semua foto dan bukti terkait pekerjaan jembatan Kalar-Kalar tersebut dan sama sekali tidak ada yang salah. (KT-DW)
    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Lutfi Tunggal: Proyek Jembatan Kalar-Kalar DAK 2016 Dikerjakan Sesuai Bestek Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top