Bula, Kompastimur.com
Warga masyarakat Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT)
kecewa dengan kenerja Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten
SBT Sagaf Kelirey Cs. Lantaran gagal membawa Kabupaten SBT masuk dalam 5 besar Musabaqah
Tilawatil Qur’an (MTQ) XXVII Tingkat Provinsi Maluku di Namrole, Kabupaten Buru
Selatan (Bursel), 30 Mei-6 Mei 2017 lalu.
Hal ini diungkapkan oleh sala satu pemuda SBT Musa
Rumakey yang berkapasitas sebagai Wakil Ketua LSM KIBAR SBT kepada media ini
pada Senin (8/5) di Bula.
Menurutnya, kegagalan Kafilah SBT masuk 5 besar ini merupakan preseden buruk dalam kepengurusan LPTQ SBT di bawah kepimimpinan Sagaf kelerey dan Muran Sukun Watan.
Menurut Rumakey, SBT selama dalam masa kepemimpinan
Mantan Bupati SBT Abdullah Vanath SBT selalu diperhitungkan di kanca MTQ
provinsi dan bahkan di tingkat Nasional.
“Tidak masuk 5 besar ini merupakan preseden buruk. Padahal sebelum-sebelumnya Kafilah SBT diperhitungkan di tingkat provinsi bahkan Nasional," ucapnya dengan nada kesal.
Sementara itu salah satu Tokoh masyarakat SBT, Abdul Malik Aineka mengaku kecewa dengan kenerja LPTQ SBT yang terkesan amburadul sejak pelaksanaan di tingkat Kabupaten di SBT. Padahal LPTQ SBT sangat dibekali dengan sokongan dana yang sangat besar, yakni Rp. 2,4 milyar untuk pelaksanaan MTQ tingkat Kabupaten hingga Provinsi.
“Tidak masuk 5 besar ini merupakan preseden buruk. Padahal sebelum-sebelumnya Kafilah SBT diperhitungkan di tingkat provinsi bahkan Nasional," ucapnya dengan nada kesal.
Sementara itu salah satu Tokoh masyarakat SBT, Abdul Malik Aineka mengaku kecewa dengan kenerja LPTQ SBT yang terkesan amburadul sejak pelaksanaan di tingkat Kabupaten di SBT. Padahal LPTQ SBT sangat dibekali dengan sokongan dana yang sangat besar, yakni Rp. 2,4 milyar untuk pelaksanaan MTQ tingkat Kabupaten hingga Provinsi.
Malik juga menilai nihilnya prestasi yang diraih Kafilah SBT dalam momentum MTQ XXVII tingkat Provinsi Maluku ini merupakan kegagalan Ketua LPTQ SBT Sagaf kelerey Cs dalam membina kaders khusus Qori dan Qoriah, serta kinerja dalam rangka mempersiapkan MTQ amburadul. Padahal diberikan sokongan dana yang cukup besar.
"Ketua LPTQ SBT ini gagal, padahal anggaran yang disediakan cukup besar sehingga harus ada pembinaan khusus kepada Qori dan Qoriah yang sudah disiapkan," kata Aineka.
Sementara itu Sekretaris LSM Pemantau Pemerintahan Daerah SBT, Syarifudin Rumalolas mengungkapkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mendesak BPK untuk segera mengaudit dana MTQ sebanyak Rp.2,4 milyar tersebut, karena dinilai kenerja tidak sebanding dengan prestasi yang diraih.
"Kami akan meminta pihak BPK RI perwakilan Maluku untuk mengaudit semua ini, karena kinerja dan hasil tidak sesuai dengan prestasi yang di raih," tegas Rumalolas.
Sampai berita ini diturunkan, Ketua LPTQ SBT maupun Sekretaris LPTQ belum dapat dikonfirmasi. (KT-FS)
0 komentar:
Post a Comment