Masyarakat di Desa Sole, Kecamatan Huamual Belakang,
Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dibuat heboh dengan adanya penemuan ikan Paus
di pantai desa tersebut, Senin (29/5) subuh.
Tentu penemuan ini bukan baru pertama kali, sebab
belum hilang dari ingatan kita, pada awal bulan Mei 2017 lalu pun warga
masyarakat Dusun Hulung, Desa Iha, Kecamatan Huamual, Kabupaten SBB juga
menemukan hewan raksasa mirip cumi yang belakang disebut Paus Sperma pun
terdampar di pantai Dusun tersebut.
Paus yang ditemukan kali ini diketahui memiliki
panjang kurang lebih 23 meter dengan tinggi
4 meter dan lebar perut kurang lebih 5 meter.
Penjabat
Kepala Desa Sole, Ahad Asma kepada Kompastimur.com,
Senin (29/5) mengaku kronologis penemuan Ikan Puas itu bermula ketika sekitar pukul
05.00 WIT seorang warga atas nama Sahril (28) yang berprofesi sebagai pengemudi
Speedboat penumpang hendak melakukan
aktivitasnya, kaget karena melihat benda raksasa menyerupai kapal.
Awalnya
Sahril belum tahu pasti apa yang dilihatnya, namun saat mendekat, barulah
Sahril menyadari bahwa yang dilihatnya itu adalah Paus yang terdampar di pantai
karang, yang oleh masyarakat setempat disebut sebagai Pantai Kepala Lubang.
“Penemuan
terdamparnya Paus itu, terjadi Senin (29/5) sekitar pukul 05.00 WIT. Tepatnya
di Pantai Kepala Lubang. Panjang ikan Paus 23 meter, tinggi 4 meter, lebar
perut 5 meter. Awalnya ikan itu ditemukan oleh Sahril (28) pengemudi Speedboat,” kata Asma.
Dijelaskannya, ketika menfdekati Paus
tersebut, dirinya melihat bahwa Paus tersebut masih menyemburkan air dan masih
dalam kondisi hidup.
Dirinya pun langsung memberitahukan
masyarakat sekitar dan masyarakat pun mendatangi Pantai tersebut sekitar pukul
07.30 WIT. Mereka pun berusaha untuk mendorong ikan tersebut ke tengah laut. Tetapi
Paus terlalu besar dan berat sehingga upaya tersebut pun gagal dan pada pukul 08.20
WIT, Paus tersebut pun diketahui telah mati.
Asma
pun menjelaskan bahwa, setelah mendengar informasi tersebut dan memastikan
kebenarannya, pihaknya selaku pemerintah Desa Sole langsung berkoordinasi
dengan pihak Polres Seram Bagian Barat (SBB) terkait penemuan itu.
Saat
ini pihaknya tengah berupaya mengevakuasi ikan Paus itu ke tengah laut, agar
nantinya tidak memberikan polusi udara (saat membusuk) bagi masyarakat
setempat.
“Saya
sudah koordinasi dengan Kapolres. Yang jadi persoalan, bagaimana bisa tarik Paus
itu, supaya bisa keluar dari pantai. Terdamparnya Paus di Dusun Hulung bisa
jadi pengalaman buat kita, jangan terjadi lagi disini. Kalau tidak masyarakat
sini bisa jadi korban. Saya koordinasi dengan berbagai pihak untuk mengevakuasi
Paus itu,” tuturnya. (KT-MFS)
0 komentar:
Post a Comment