Alih-alih telah
mengantongi dukungan 16 Pengurus Provinsi Cabang Olahraga dan empat KONI Kota/kabupaten,
Albertus Fenanlampir menyatakan tekadnya maju berkontestasi sebagai calon Ketua
Umum KONI Maluku 2017-2022 pada perhelatan Musyawarah Olahraga Provinsi KONI
Maluku pada Agustus nanti.
Untuk bursa
pencalonan ketum nanti, Fenanlampir menggandeng Anos Yermias sebagai Calon
Sekretaris Umum (Calsekum) KONI Maluku mendampingi dirinya.
Fenanlampir
merupakan mantan Sekum KONI Maluku dua periode, 2004-2008 dan KONI 2008-2013,
Wakil Ketua II KONI Maluku 2013-2017 dan Ketua Umum Pengprov Muaythai Indonesia
Maluku 2016-2021.
Sementara
Yermias merupakan mantan Sekum Pengprov Persatuan Olahraga Dayung Seluruh
Indonesia (PODSI) Maluku 2010-2015 dan Ketua Harian Pengprov PODSI Maluku
2015-2019.
Tekad
Fenanlampir dan Yermias dikumandangkan seusai konsolidasi dukungan Pengprov
Cabor menuju Musoprov KONI Maluku di Café Tradisional Joas, Jalan Said
Perintah, Ambon, Senin (29/5).
Sebagai
pemrakarsa konsolidasi tersebut, Yermias mengungkapkan keinginan mulia dirinya
dan Fenanlampir maju bertarung sebagai pasangan Calketum-Calsekum KONI Maluku
semata-mata untuk membawa perubahan ke arah lebih baik dan memperkuat
kekompakkan di antara pengurus KONI Maluku dengan Pengprov Cabor dan Pengurus KONI
kota dan kabupaten.
“Tujuan pak Abe
(Albert Fenanlampir) dan saya maju bertarung di Musorprov KONI Maluku
semata-mata untuk membawa perubahan ke arah yang lebih komunikatif dan
akomodatif bagi Pengprov Cabor dan anggota KONI kota dan kabupaten sehingga
ruang komunikasi tidak berjalan kaku dan terlalu akademik seperti yang terjadi
saat ini,’’ ungkap Yermias.
Calsekum KONI Maluku, Anos Yermias |
“Soal bonus
bukan ansih kesalahan Pemerintah Daerah, tetapi kesalahan awal dalam
perencanaan dari pengurus KONI Maluku. Jadi kita tak ingin kondisi miris
seperti ini akan terus menghantui persiapan Maluku menuju PON XX/2020 Papua. Disinilah
muncul tekad saya dan Pak Abe untuk maju mencalonkan diri agar dapat membawa
angin segar sekaligus merubah paradigma keliru tentang pengelolaan dana hibah
yang dikucurkan untuk olahraga. Kita tak ingin pengalaman pahit sepulang PON
2016 Jawa Barat kembali terulang di PON 2020 Papua,’’ tandas Yermias
mewanti-wanti.
Fenanlampir
menyesalkan pengelolaan anggaran hibah oleh KONI Maluku saat ini yang justru
sangat dikeluhkan sebagian besar Pengprov Cabor karena sistem satu pintu.
“Kalau Ketua
Umum, Ketua Harian, Sekum atau Bendahara secara pribadi mengatakan mereka tidak
ada uang, ya ada benarnya, tetapi kalau KONI Maluku secara kelembagaan tidak
memiliki dana untuk cabor itu sangat naif dan membingungkan masyarakat
olahraga. Kebijakan ketat itulah yang saat ini merugikan saya dan teman-teman
pengurus Muaythai Maluku karena terpaksa tak bisa ikut kejurnas akibat kendala
anggaran. Saya ingin mendudukan hal ini secara baik dan fleksibel sehingga
seluruh Pengprov Cabor merasa senang dalam pemanfaatan anggaran keolahragaan di
KONI Maluku. Saya merasa iba dengan teman-teman Pengprov Cabor. Kapan kondisi
ini terus dipertahankan. Harus ada perubahan mulai saat ini,’’ cetus
Fenanlampir.
Tim Penjaringan,
Penyaringan dan Seleksi Calketum merilis kriteria bagi siapa pun figur yang
ingin berkontestasi di Musorprov KONI Maluku tahun ini harus mengantongi
dukungan minimal 10 Pengrov Cabor dan tiga KONI kota dan kabupaten. Di KONI
Maluku terdaftar dan telah dilegitimasi 29 Pengprov Cabor dan tujuh KONI kota
dan kabupaten yang memiliki kepengurusan resmi dan telah direvitalisasi.
Praktis, jika diestimasi, kemungkinan hanya
dua Calketum KONI Maluku yang akan berlaga. Banyak yang memprediksi Fenanlampir
akan berhadapan dengan Ketua Harian KONI Maluku Tony Pariela saat Musorprov
KONI Maluku untuk merebut Ketum KONI Maluku menggantikan Karel Albert Ralahalu.
’’Saya siap
melawan pak Tony (Pariela),’’ kunci Fenanlampir. (KT-ROS)
0 komentar:
Post a Comment