Bula,
Kompastimur.com
Sementara Asis Yanlua yang merupakan salah satu aktivis kondang dalam orasinya mengatakan APBD semester pertama sampai saat ini belum berjalan, merupakan salah satu kesalahan besar yang berakibat pada perputaran uang ditengah-tengah masyarakat.
"APBD semester pertama tidak berjalan, ini telah berpengaruh ke perputaran uang di masyarakat sehingga berdampak pada pandapatan masyarakat. Berangkat terus, namun tidak ada hasilnya," teriak Yanlua.
Pantauan media ini di lokasi aksi, para demonstran membawa beberapa ikat sayuran sebagai bentuk protes bahwa akibat dari kebijakan daerah berdampak kepada para pedagang di pasar. Selain itu, para pendemo pun sempat mencoba untuk membakar ban bekas di lokasi mimbar bebas tersebut, namun dilarang oleh salah satu oknum anggota kepoliasian yang berada di lokasi mimbar bebas itu.
Aksi itu berlangsung aman dan para pendemo pun terlihat membubarkan diri pada pukul 12.00 WIT secara tertib. (KT-FS)
Mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Aliansi
Masyarakat Lapar Seram Bagian Barat (SBT) menggelar aksi demonstrasi di Kota Bula,
Ibu kota Kabupaten SBT, Jumat (19/5).
Aksi demo yang dimulai pukul 10.30 WIT itu dimulai dengan berkumpul pada titik
kumpul Pasar Baru dan kemudian menuju jalan protokol sebagai titik yang sudah
ditentukan sebagai mimbar bebas.
Aksi yang dipimpin oleh Koordinator Lapangan Saidin Gazam itu menyuarakan isu sentral tentang evaluasi kinerja serta keberangkatan Bupati yang dinilai terlalu banyak, bahkan diduga keberangkatan Bupati keluar daerah tidak sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.
Aksi yang dipimpin oleh Koordinator Lapangan Saidin Gazam itu menyuarakan isu sentral tentang evaluasi kinerja serta keberangkatan Bupati yang dinilai terlalu banyak, bahkan diduga keberangkatan Bupati keluar daerah tidak sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.
Gazam dalam orasinya mengatakan mimbar ini
disiapkan untuk seluruh lapisan masyarakat untuk menyampaikan semua keluhan,
semua keresahan, serta semua persoalan yang dialami oleh masyarkat saat ini.
"Panggung ini kami siapkan untuk seluruh rakyat
untuk menyampaikan semua unek-unek yang ada dalam hati rakyat SBT," teriak
Gazam.
Dalam aksi ini juga, salah satu orator lainnya pun
turut melakukan pembakaran kaos miliknya sebagai simbol perjuangan mereka. Bahkan,
diselah-selah gerakan ini juga, para pendemo telah menyiapkan kotak untuk
meminta sumbangan sebagai bentuk protes dan akan mengirim uang koin yang
dikumpulkan ini kepada Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas untuk digunakan sebagai
biaya perjalanan Dinas Bupati SBT.
"Kotak koin ini nanti kami kirim ke Bupati SBT untuk digunakan sebagai biaya perjalanan dinas," teriak salah satu pendemo.
"Kotak koin ini nanti kami kirim ke Bupati SBT untuk digunakan sebagai biaya perjalanan dinas," teriak salah satu pendemo.
Sementara Asis Yanlua yang merupakan salah satu aktivis kondang dalam orasinya mengatakan APBD semester pertama sampai saat ini belum berjalan, merupakan salah satu kesalahan besar yang berakibat pada perputaran uang ditengah-tengah masyarakat.
Selain itu, keberangkatan bupati yang dinilai tidak
rasional ini juga tidak membawa hasil positif untuk daerah ini.
"APBD semester pertama tidak berjalan, ini telah berpengaruh ke perputaran uang di masyarakat sehingga berdampak pada pandapatan masyarakat. Berangkat terus, namun tidak ada hasilnya," teriak Yanlua.
Pantauan media ini di lokasi aksi, para demonstran membawa beberapa ikat sayuran sebagai bentuk protes bahwa akibat dari kebijakan daerah berdampak kepada para pedagang di pasar. Selain itu, para pendemo pun sempat mencoba untuk membakar ban bekas di lokasi mimbar bebas tersebut, namun dilarang oleh salah satu oknum anggota kepoliasian yang berada di lokasi mimbar bebas itu.
Aksi itu berlangsung aman dan para pendemo pun terlihat membubarkan diri pada pukul 12.00 WIT secara tertib. (KT-FS)
0 komentar:
Post a Comment