Jakarta, Kompastimur.com
Pasangan
Cagub-Cawagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) – Djarot Saiful
Hidayat mendapat dukungan dari Tim Relawan Abas Orno for Ahok – Djarat wilayah
Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (8/4).
Dukungan ratusan
Tim Relawan ini ditandai dengan acara deklarasi dukungan yang berlangsung di
GOR Benhil, Jakarta Pusat yang dihadiri langsung oleh Djarot Saiful Hidayat.
Selain Djarot,
hadir pula Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun, Ketua Tim
Relawan Abas Orno for Ahok – Djarot yang juga Bupati Maluku Barat Daya (MBD)
Provisi Maluku Abas Orno, fungsionaris
PDI-P Maluku Benhur Watubun, Ketua DPRD MBD Chao Petrus.
Tak hanya itu,
Ketua DPC PDIP Buru Selatan (Bursel) yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Bursel
Sami Latbual juga hadir bersama Sekretaris DPC PDIP Bursel Yohan Lesnussa,
Wakil Ketua Fraksi PDIP DPRD Bursel Ahmad Umasangadji dan Sekretaris Fraksi
PDIP DPRD Bursel Anselany Orpa Seleky dalam kegiatan itu.
Cawagub DKI
Jakarta Djarot Syaiful Hidayat pada kesempatan itu sangat mengapresiasi
duakungan yang diberikan oleh relawan PDI-P yang berasal dari Provinsi Maluku
itu.
Menurut Djarot,
dukungan tersebut tentu bukan hanya ditujukan untuk dirinya dan pasangannya,
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), tapi juga untuk Indonesia.
"Kita hari
ini mendapatkan dukungan dari teman-teman dari Maluku. Pak Abas Orno ini Bupati
Maluku Barat Daya, tentu bukan tugasnya demi Ahok-Djarot, tapi tugas beliau
menyelamatkan Indonesia. Tanpa diminta pun, beliau melakukan tugasnya dan
memberikan dukungan. Saya ucapkan terima kasih kepada Saudara-saudara yang
sudah mendukung," kata Djarot dalam sambutannya diselah-selah acara
deklarasi itu.
Djarot mengaku,
pada Pilkada putaran pertama lalu, Ahok - Djarot kalah di wilayah ini. Namun,
dengan gencarnya dukungan yang mengalir kepada dirinya bersama Ahok, terutama
oleh Relawan Abas Orno for Ahok – Djarot ini, bisa memberikan angin segar bagi
Ahok – Djarot di Pilkada putaran kedua tanggal 19 April 2017 nanti.
"Kemarin
memang kami kalah di Tanah Abang. Sekarang pilihannya tinggal dua, iya kan?
tinggal dua ya, Bapak-Ibu. Kami akan buktikan pada putaran kedua, karena
pasangannya tinggal dua di Tanah Abang, kita akan bisa (menang-red)," ujar
Djarot yang juga mantan Walikota Blitar ini.
Djarot lalu
berbicara soal pemimpin yang cocok bagi Jakarta. Menurutnya, dalam Pilkada DKI,
tidak perlu melihat agama, namun fokus pada kinerja yang telah dibuktikan dan
memilih calon yang tak pernah dipecat.
"Makanya,
waktu pilkada, jangan melihat agama ataupun suku, tapi lihat kinerjanya.
Jakarta butuh pemimpin yang jujur, bersih dari kasus-kasus korupsi, yang tidak
pernah dipecat. Semuanya ini untuk rakyat," katanya.
Djarot juga
berbicaratentang Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang sudah bisa dinikmati oleh
warga Jakarta saat ini. Dimana, itu merupakan bukti kinerjanya bersama Ahok
yang sudah terbukti dirasakan oleh warga di Jakarta.
Djarot pun
sempat menyinggung perihal program Bedah Rumah yang dia tawarkan untuk memperbaiki
rumah-rumah kurang layak di Jakarta. Djarot menyebut program tersebut bukan
program baru.
"Program
ini sudah lama, sudah kita kerjakan sejak lama, tapi sekarang kita tingkatkan
lagi untuk Bedah Rumah dan lebih lengkap. Bedah Rumah ini untuk membedah
rumah-rumah warga yang bocor, jelek, dan reot. Nah, ini dulu dikerjakan.
Sekaligus kalau bisa sertifikatnya kita urus sekalian," kata Djarot.
Sementara itu,
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun pada kesempatan ini mengaku
bahwa saat Pilkada Jakarta putaran pertama lalu, Ahok – Djarot memang mengalami
kekalahan di Kecamatan Tanah Abang. Tetapi, dirinya yakin, dengan adanya Tim
Relawan Abas Orno for Ahok – Djarot ini, kemenangan itu kian dimungkinkan pada
saat Pilkada putaran kedua nanti.
“Kalau di tanah
abang kemarin kita kalah banyak, tetapi syukur alhamdulilah hari ini ada
tanda-tanda baik, wilayah Tanah Abang bisa kita kotakan. Relawan bisa
memenangkan Ahok – Djarot di Tanah Abang,” kata Watubun yang disambut teriakan
optimis dari para relawan yang hadir.
Menurut Watubun,
jika masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk di Maluku saja menginginkan agar
Ahok – Djarot dipilih oleh warga Jakarta karena prestasinya memimpin Jakarta,
maka sudah barang tentu pilihan terhadap Ahok – Djarot pun bukan sesuatu yang
perlu ditawar-tawar lagi.
“Saudara-saudara
yang tinggal disini punya tanggung jawab untuk memenangkan mereka. Urusannya
bukan Ahok, bukan Djarot. Tapi mereka berdua adalah simbol persatuan Indonesia.
Mereka berdua adalah simbol Bhineka Tunggal Ika kita. Makanya kami semua hadir
disini untuk memenangkan Ahok – Djarot,” tegasnya.
Sebab, tambah
Komarudin, semua orang yang mencintai Negera ini tentu telah bersepakat bahwa
Jakarta harus menjadi tempat yang ramah dan damai bagi semua orang.
Sedangkan, Abas
Orno dalam pidatonya mengaku bahwa kendati pada Pilkada putaran pertama lalu,
Ahok – Djarot mengalami kekalahan di Kecamatan Tanah Abang, tetapi tidak
membuat pihaknya pesimis untuk berjuang memenangkan Ahok – Djarot di kecamatan
tersebut.
Dimana, setelah
dimulai dengan 2 orang relawan dan berlanjut dengan 20 orang relawan, kini Tim
Relawan Abas Orno for Ahok – Djarot telah mencapai lebih dari 300 orang di
Kecamatan Tanah Abang.
Menurut Abas,
kedatangan dirinya bersama tim ke Jakarta untuk bekerja memenangkan Ahok –
Djarot bukan tanpa alasan, tetapi karena pihaknya sangat peduli dengan Ibu Kota
Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
“DKI Jakarta
jangan di lihat sebagai milik orang Jakarta sendiri, DKI Jakarta ini milik
Republik Indonesia. Olehnya, semua orang peduli bahwa Jakarta harus menjadi
harga diri kita semua,” kata Abas yang juga Bupati Kabupaten MBD.
Dimana, atas
kepedulian itu, maka tanpa di panggil oleh pihak DPP PDIP, pihaknya kemudian
berinisiatif untuk membentuk relawan guna memenangkan pasangan Ahok – Djarot
yang sangat populer di seluruh penjuru Indonesia ini.
“Kami peduli,
tanpa di panggil oleh DPP, kami semua datang beramai-ramai menawarkan diri
untuk kami datang beramai-ramai kerja untuk Jakarta. Sebab, kita butuh pemimpin
yang yang kapabel, akuntabel. Artinya yang bersih, yang berwibawa, bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Karena seng bebas itu, tidak mungkin
melihat semua orang di Jakarta ini sama,” terangnya.
Apalagi,
lanjutnya, Ahok – Djarot telah terbukti dalam memimpin Jakarta dan semua orang
yang tinggal di Jakarta maupun datang ke Jakarta juga tak bisa menyangkali
bahwa dalam kepemimpinan keduanya itu, berbagai kemajuan yang positif di
Jakarta telah terlihat jelas dan dirasakan oleh masyarakat. (KT-01)
0 komentar:
Post a Comment