Sejak dilantik
menjadi Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomo Kreatif Kabupaten Kepulauan Aru 3 bulan lalu ,yaitu
Desember 2016, H.S. Benamen, SE mengakui ada permasalahan yang perlu dibenahi
oleh Dinas tersebut untuk menunjang tempat wisata yang ada di kabupaten
Kepulaaun Aru.
“Memang ada
beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan
Aru,” kata H.S Benamen mengawali pembicaraanya dengan wartawan Kompastimur.com
di ruang kerjanya. Baru-baru ini.
Permasalahan
yang dimaksud adalah sarana dan prasarana penunjang tempat-tempat wisata masih
sangat kurang atau rusak. Contohnya, jalan menuju tempat wisata Papalisera saja
rusak parah dan tidak terurus dengan baik. Hal ini berpengaruh terhadap para
wisatawan (pengunjung-red) lokal maupun asing yang mau mengunjungi tempat
wisata tersebut.
Dengan demikian,
mantan Camat Aru Tengah itu berharap ada kerja sama yang baik dengan Dinas
Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kepulauan Aru untuk melihat permasalahan ini.
“Kami berharap
ada kerja sama dengan SKPD lain agar dapat menunjang Pariwisata di Aru, sebab
kalau tidak di dukung oleh Dinas lain termasuk Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang
berkaitan dengan infrastruktur, maka sama saja mubasir,” cetusnya.
Olehnya itu,
pihaknya berharap Dinas Pekerjaan Umum (PU) dapat secepatnya memperbaiki
ataupun mengerjakan jalan menuju tempat wisata Papalisera dan tempat wisata
lainnya sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari segi
wisatawan yang berkunjung.
Benamen juga
mengakui karena kendala sarana dan prasarana, maka kedepan Dinas Pariwisata
belum berfikir untuk promosi wisata, tetapi masih terfokus pada pembangunan
infrastruktur.
“Kita akan malu
jika infrastruktur penunjang belum siap lalu wisatawan datang melihat WC/Kamar
mandi kita yang kotor,” ujarnya.
Ditambahkan,
yang menjadi andalan Dinas Pariwisata dalam pengembangan wisata adalah tempat
wisata Papalisera. Karena lewat tempat wisata Papalisera diyakini dapat
meningkatkan PAD. Papalisera adalah tempat wisata yang pengembangannya pertama
kali di buka oleh Kepala Dinas Pariwisata yang pertama Wiliam Botmir, sehingga
harus diberikan apresiasi yang sebesar-besarnya karena telah membuka jalan
dalam pengembangan pariwisata. Keuntungan wisata Papalisera adalah lokasi
tempat wisata ini dilengkapi dengan 7 Qasebo serta pos jaga.
Selain itu,
Benamen juga berharap ada bantuan anggaran dari Pemerintah Pusat, dalam hal ini
Kementerian Pariwisata untuk pengembangan sarana dan prasarana di tempat wisata
yang ada di Kabupaten Aru karena saat ini yang menjadi fokus pengembangan Dinas
Pariwisata adalah tempat Wisata Papalisera.
“Memang di akui
di Aru ini banyak tempat-tempat wisata yang masih alami dan perlu dikembangkan,
namun kembali kepada masyarakatnya. Karena berbicara mengenai pengembangan
pariwisata juga harus di lihat dari lahan. Jika Lahan yang diberikan masyarakat
tidak bersengketa, maka tidak ada masalah. Karena Bantuan yang diberikan oleh
Pemerintah juga berkaitan dengan sertifikat tanah. Jangan sampai bantuan
anggaran sudah ada, namun bersengketa dengan tanah/lahan juga sama saja
mubasir,” jelas Benamen.
Olehya, dirinya
berharap, Bupati dr Johan Gonga dan Wakil Bupati Muin Sogalrey dengan visi dan
misi mengembangkan pariwisata, serta di dukung oleh DPRD Aru dapat menambah
Pagu Anggaran. Juga ada kerja sama yang baik antara Dinas Pariwsata dengan
Dinas PU, Perikanan, Lingkungan Hidup dan lainnya dalam mengembangkan
Pariwisata
Terkait Duta Narkoba Nasional
Benamen juga
menyambut baik kedatangan duta Narkoba Nasional Olivia Zalianty beberapa waktu
lalu, yang mana, selain membawa misi
pemberantasan Narkoba, Olivia Zalianty yang juga Artis Nasional itu mau
meluangkan waktu melihat kondisi pariwisata yang ada di Kabupaten Kepulauan Aru
dan ini menjadi hal yang postif sehingga kedepan menjadi perhatian serius Pemda
Aru untuk melihat dan membenahi lagi berbagai kebutuhan infrasktruktur yang
masih kurang.
Bukan persoalan
infrastruktur semata yang perlu dilihat, tetapi yang menjadi permasalahan juga
adalah kondisi kota yang penuh dengan sampah berserakan. Baik sampah di darat
maupun sampah di laut (sampah organik dan non organik) sangat mengganggu
pemandangan, apalagi bila ada tamu yang datang.
Kedepan, Dinas
Pariwisata akan melakukan sosialisasi Sadar Wisata dengan melibatkan semua
pihak baik SKPD, Pers dan masyarakat luas sehingga dapat saling mengajak untuk
sama-sama menjaga kebersihan laut maupun di darat. (KT-DW)
0 komentar:
Post a Comment