• Headline News

    Saturday, April 29, 2017

    Infrastruktur Menjadi Kendala Pengembangan Pariwisata di Aru

    Dobo, Kompastimur.com. 
    Sejak dilantik menjadi Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomo Kreatif  Kabupaten Kepulauan Aru 3 bulan lalu ,yaitu Desember 2016, H.S. Benamen, SE mengakui ada permasalahan yang perlu dibenahi oleh Dinas tersebut untuk menunjang tempat wisata yang ada di kabupaten Kepulaaun Aru.

    “Memang ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Aru,” kata H.S Benamen mengawali pembicaraanya dengan wartawan Kompastimur.com di ruang kerjanya. Baru-baru ini.

    Permasalahan yang dimaksud adalah sarana dan prasarana penunjang tempat-tempat wisata masih sangat kurang atau rusak. Contohnya, jalan menuju tempat wisata Papalisera saja rusak parah dan tidak terurus dengan baik. Hal ini berpengaruh terhadap para wisatawan (pengunjung-red) lokal maupun asing yang mau mengunjungi tempat wisata tersebut.

    Dengan demikian, mantan Camat Aru Tengah itu berharap ada kerja sama yang baik dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kepulauan Aru untuk melihat permasalahan ini.

    “Kami berharap ada kerja sama dengan SKPD lain agar dapat menunjang Pariwisata di Aru, sebab kalau tidak di dukung oleh Dinas lain termasuk Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang berkaitan dengan infrastruktur, maka sama saja mubasir,” cetusnya.

    Olehnya itu, pihaknya berharap Dinas Pekerjaan Umum (PU) dapat secepatnya memperbaiki ataupun mengerjakan jalan menuju tempat wisata Papalisera dan tempat wisata lainnya sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari segi wisatawan yang berkunjung.

    Benamen juga mengakui karena kendala sarana dan prasarana, maka kedepan Dinas Pariwisata belum berfikir untuk promosi wisata, tetapi masih terfokus pada pembangunan infrastruktur.

    “Kita akan malu jika infrastruktur penunjang belum siap lalu wisatawan datang melihat WC/Kamar mandi kita yang kotor,” ujarnya.

    Ditambahkan, yang menjadi andalan Dinas Pariwisata dalam pengembangan wisata adalah tempat wisata Papalisera. Karena lewat tempat wisata Papalisera diyakini dapat meningkatkan PAD. Papalisera adalah tempat wisata yang pengembangannya pertama kali di buka oleh Kepala Dinas Pariwisata yang pertama Wiliam Botmir, sehingga harus diberikan apresiasi yang sebesar-besarnya karena telah membuka jalan dalam pengembangan pariwisata. Keuntungan wisata Papalisera adalah lokasi tempat wisata ini dilengkapi dengan 7 Qasebo serta pos jaga.

    Selain itu, Benamen juga berharap ada bantuan anggaran dari Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Pariwisata untuk pengembangan sarana dan prasarana di tempat wisata yang ada di Kabupaten Aru karena saat ini yang menjadi fokus pengembangan Dinas Pariwisata adalah tempat Wisata Papalisera.

    “Memang di akui di Aru ini banyak tempat-tempat wisata yang masih alami dan perlu dikembangkan, namun kembali kepada masyarakatnya. Karena berbicara mengenai pengembangan pariwisata juga harus di lihat dari lahan. Jika Lahan yang diberikan masyarakat tidak bersengketa, maka tidak ada masalah. Karena Bantuan yang diberikan oleh Pemerintah juga berkaitan dengan sertifikat tanah. Jangan sampai bantuan anggaran sudah ada, namun bersengketa dengan tanah/lahan juga sama saja mubasir,” jelas Benamen.

    Olehya, dirinya berharap, Bupati dr Johan Gonga dan Wakil Bupati Muin Sogalrey dengan visi dan misi mengembangkan pariwisata, serta di dukung oleh DPRD Aru dapat menambah Pagu Anggaran. Juga ada kerja sama yang baik antara Dinas Pariwsata dengan Dinas PU, Perikanan, Lingkungan Hidup dan lainnya dalam mengembangkan Pariwisata    

    Terkait Duta Narkoba Nasional
    Benamen juga menyambut baik kedatangan duta Narkoba Nasional Olivia Zalianty beberapa waktu lalu, yang  mana, selain membawa misi pemberantasan Narkoba, Olivia Zalianty yang juga Artis Nasional itu mau meluangkan waktu melihat kondisi pariwisata yang ada di Kabupaten Kepulauan Aru dan ini menjadi hal yang postif sehingga kedepan menjadi perhatian serius Pemda Aru untuk melihat dan membenahi lagi berbagai kebutuhan infrasktruktur yang masih kurang.

    Bukan persoalan infrastruktur semata yang perlu dilihat, tetapi yang menjadi permasalahan juga adalah kondisi kota yang penuh dengan sampah berserakan. Baik sampah di darat maupun sampah di laut (sampah organik dan non organik) sangat mengganggu pemandangan, apalagi bila ada tamu yang datang.


    Kedepan, Dinas Pariwisata akan melakukan sosialisasi Sadar Wisata dengan melibatkan semua pihak baik SKPD, Pers dan masyarakat luas sehingga dapat saling mengajak untuk sama-sama menjaga kebersihan laut maupun di darat. (KT-DW)
    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Infrastruktur Menjadi Kendala Pengembangan Pariwisata di Aru Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top