Menjelang perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat
Provinsi yang akan dilaksanakan pada 27 April 2017 nanti di Namrole, Kabupaten
Buru Selatan (Bursel), Gerakan Mahasiswa Pemerhati Rakyat (Gempar) Provinsi
Maluku bersama Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gema
Saba) Kabupaten Bursel, menggelar aksi damai solidaritas kesiapan MTQ Rabu, (19/04)
di Kantor Bupati Bursel.
Pantauan Kompastimur.com, aksi damai yang direncanakan berdasarkan
surat pemberitahuan ke Kepolisian Namrole, yang semulanya direncanakan akan diikuti
oleh sekitar 200 orang, ternyata aksi damai tersebut hanya dilaksanakan oleh
tiga orang saja, dimana aksi yang berlangsung sejak pukul 10. 30 Wit berpusat
di depan Kantor Bupati Bursel.
Kurang lebih satu jam setengah berorasi di depan kantor
Bupati Bursel, ketiga pendemo yang dipimpin
Mahdi Lesilawang sebagai Korlap, bersama kedua pendemo itu ditemui
Kepala Kesbang Pol dan Linmas Ismit Thio dan Kabag Hukum Setda Bursel Alfario
Somokil, di ruang rapat Bupati dan Wakil Bupati Bursel.
Dalam pertemuan yang dipimpin langsung Kepala Kesbangpol dan
Linmas, meminta maaf atas ketidak hadiran Pak Wakil Bupati Ayub Seleky dan Pak
Sekda Syahroel Pawa untuk menemui
langsung para pendemo tersebut.
“Meski Pak Wakil dan Pak Sekda, saat ini berada di tempat,
karena kesibukan mereka masing-masing, maka beliau berdua tak dapat menemui
pendemo. Untuk itu, kami berdua ditugaskan untuk menemui saudara-saudara sekalian,
untuk mendengar langsung aspirasi yang ingin disampaikan kepada beliau berdua,”
ujar Ismit, kepada pendemo.
Thio menyebut, Kabag Hukum yang hadir saat ini juga sebagai
Kepala Sekretariat Panitia MTQ di Kabupaten, sehingga diharapkan dapat menjawab
aspirasi saudara.
“Selaku kepala
Sekretariat beliau juga mengetahui terkait teknis persiapan MTQ tingkat
Provinsi ini,” kata Ismit.
Kendati para pendemo enggan untuk menyampaikan aspirasinya
kepada Kepala Kesbang dan Kabag Hukum, namun karena menghargainya, maka kedua
pendemo itu pun mulai menyampaikan aspirasi mereka.
“Sesungguhnya kami hanya mau menyampaikan aspirasi, terkait
janji yang pernah diumbarkan Pak Sekda bahwa 15 April 2017, kesiapan MTQ bakal
selesai. Tetapi, fakta yang kami lihat saat ini, pembangunan di sekitar lokasi
utama MTQ, belum juga selesai,” kata Mahdi dan Kasim.
Menurut keduanya, Sekda seharusnya bertanngung jawab terhadap
pernyataannya, jangan hanya melakukan pembohongan publik, sebab apa yang
disampaikan selama ini kepada Panitia Provinsi bahwa kesiapan telah mencapai
sekian persen, nyatanya di lapangan hingga kini tak sesuai dengan apa yang
dilaporkan.
“Sebagai tuan rumah yang baik, kami menginginkan bahwa semua
kesiapan sudah siap, bukan seperti yang kasat mata saat ini. Bagaimana,
kesiapan infrastruktur dapat selesai, bila semua pejabat banyak di luar daerah.
Bukannya di dalam daerah dan melakukan pengawasan terhadap pekerjaan
infrastruktur tersebut, sehingga pada waktu yang telah ditentukan, kesiapan
infrastruktur dapat rampung sebagaimana mestinya,” ujar kedua pendemo ini.
Bahkan, Kepala Sekretariat Panitia MTQ di Kabupaten saat
menjawab sejumlah agenda sesuai jadwal yang telah ditetapkan pun, seakan-akan tak
mampu membendung niat kedua pendemo ini untuk tetap menagih janji Sekda Bursel
ini.
“Bila kami tak diterima oleh Pak Wakil dan Pak Sekda, maka
kami besok atau lusa akan membawa masa yang lebih banyak dari yang hadir saat
ini,” kata kedua pendemo ini.
Setelah Mendengar aspirasi pendemo, Somokil dan Thio mengajak
para pendemo yang juga masyarakat Bursel untuk bergandeng tangan demi mensukseskan
kegiatan akbar ini, bukan hanya dengan persiapan infrastruktur, tapi juga
dengan menjaga kebersihan dan keamanan dan ketentraman, sehingga kegiatanyang baru perdana dilakukan di kabupaten Bursel ini
bisa sukses.
“Selaku tuan rumah, kami semua bersama warga Bursel tentunya
menginginkan kegiatan ini sukses. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah
Daerah tak bisa berjalan sendiri, melainkan harus bergandengan tangan dengan
semua stake holder dan elemen masyarakat,”
ujar Somokil.
Pertemuan yang berlangsung sekitar setengah jam ini, seakan
tak mendapati hasil yang memuaskan, dan kedua pendemo ini tetap ngotot untuk
akan melakukan aksi damai demi mengetahui alasan tidak ditepatnya janji Sekda
untuk menyelesaikan infrastruktur MTQ tingkat Provinsi XXVII yang menurut
pengamatan mereka masih jauh dari harapan. (KT-02)
0 komentar:
Post a Comment