Suksesnya penyelenggaraan kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an
(MTQ) Maluku di Kabupaten Buru Selatan (Bursel) yang akan dibuka tanggal 30
April 2017 mendatang sudah menjadi tanggung jawab berbagai pihak di Kabupaten
Bursel, termasuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di daerah itu.
Atas keterpanggilan itu, maka FKUB Kabupaten Bursel, Senin
(24/4) malam menggelar doa bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Bursel dan warga
masyarakat di gedung VVIP di Kilo Meter II Desa Kamlanglale, Kecamatan Namrole
yang merupakan pusat lokasi pelaksanaan pembukaan kegiatan MTQ nantinya.
Hadir dalam kegiatan doa bersama itu, Bupati Bursel Tagop
Sudarsono Soulissa, Wakil Bupati Buce Ayub Seleky, Sekda Syahroel Pawa, Kepala
Kantor Agama Kabupaten Bursel Usman Bacta, para anggota DPRD Bursel dan para
pimpinan SKPD lingkup Pemkab setempat.
Doa bersama itu dibawakan oleh empat perwakilan tokoh agama.
Dimana, untuk doa secara Islam dibawakan oleh Ustad Zaenal Riangwulo, doa
secara Kristen Protestan dibawakan oleh Pendeta HR. Lessil/S, doa secara
Katholik dibawakan oleh Pastor Paul Ngalgola dan doa secara Hindu dibawakan
oleh Samuel Lehalima.
Bupati dalam arahannya mengaku sangat mengapresiasi langkah
FKUB Kabupaten Bursel yang telah memfasilitasi dilakukannya doa bersama untuk
kesuksesan pelaksanaan MTQ di Bumi Fuka Bipolo tercinta.
“Saya memberikan apresiasi kepada FKUB di Kabupaten Bursel
yang malam hari ini secara bersama-sama telah mencetuskan dan melaksanakan doa
secara bersama-sama,” kata Tagop yang juga kandidat Calon Gubernur Maluku.
Tak hanya itu, Tagop pun turut menyampaikan ucapan terima
kasihnya atas dukungan FKUB bagi jalannya pemerintahan dan kehidupan
bermasyarakat di daerah ini, termasuk turut mensosialisasikan kegiatan MTQ
XXVII Provinsi Maluku yang akan dibuka tanggal 30 April 2017 nanti.
“Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada FKUB yang
telah memberikan kontribusi yang sangat besar kepada kita dalam rangka menjaga
kerukunan umat diantara masyarakat di Bursel, yang mana telah berpartisipasi
aktif dan telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang perdamaian dan
tentang kegiatan MTQ XXVII di Kabupaten Bursel Tahun 2017 ini,” ungkapnya.
Tagop mengatakan, tidak terasa, sebentar lagi kegiatan akbar
di Kabupaten Bursel akan dibuka pada tanggal 30 April 2017 dan Kabupaten Bursel
mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah.
Hal ini, katanya lagi, merupakan tanggung jawab yang besar
sekaligus menjadi sebuah kebanggaan bagi semua pihak di Bumi Fuka Bipolo, sebab
dari berbagai kekurangan infrastruktur penunjang dan kesiapan masyarakat,
ternyata Kabupaten termuda dibawa kepemimpinannya ini mampu untuk menerima
tanggung jawab itu.
“Sebagai kepala daerah, saya juga ingin memberikan apresiasi
yang besar kepada teman-teman DPRD dan khususnya tokoh agama dan seluruh
masyarakat Bursel yang telah berpartisipasi aktif menyambut kegiatan ini,
mudah-mudahan ini menjadi loncatan bagi kita sehingga kedepan kegiatan-kegiatan
yang lebih besar lagi bisa dilaksanakan di Kabupaten Bursel ini,” ungkapnya.
Apalagi, lanjutnya, dengan diberikannya tanggung jawab kepada
Kabupaten Bursel untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan MTQ, berbagai
infrastruktur yang disiapkan kini pun mendapat pujian dari pihak Lembaga
Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Maluku.
“Hari ini, pertama kali kita gunakan lokasi pelaksanaan MTQ
yang di lihat cukup megah, yakni panggung VVIP ini. Dibandingkan dengan
panggung-panggung saat pelaksanaan MTQ di Kabupaten lain, dari hasil evaluasi
dari LPTQ Maluku ternyata persiapan infrastruktur yang kita siapkan di
Kabupaten Bursel ini sangat baik. Nanti kita lihat pelaksanaannya saja saat
tanggal 30 April sampai dengan tanggal 6 Mei 2017,” katanya.
Tagop berharap, Kabupaten Bursel tak hanya sukses dalam
penyiapan infrastruktur MTQ semata, tetapi akan pula sukses dalam pelaksanaan,
sukses dalam capaian hasil perlombaan dan sukses dalam pertanggung jawaban
administrasi.
“Karena biasanya setelah pelaksanaan MTQ di daerah lain,
hasilnya itu bermasalah dalam pertanggung jawaban. Tetapi, saya kira dengan
adanya catatan-catatan kemarin dan contoh-contoh dari kabupaten lain yang
terjadi di Maluku, maka kemarin kita bersama-sama dengan BPK, BPKP dan
Kejaksanaan, benar-benar kita strashing dan control yang begitu ketat dalam
pelaksanaan keuangan ini sehingga diakhirnya nanti mudah-mudahan kita tidak
akan muncul masalah-masalah,” terang mantan Kepala Bappeda dan Litbang
Kabupaten Bursel ini.
Selain itu, Tagop pun menghimbau kepada masyarakat di daerah
yang kental dengan kehidupan Kai Wait (persaudaraan) ini untuk menjaga kondisi
di daerah ini agar tetap aman dan nyaman sehingga pelaksanaan MTQ pun bisa
berjalan lancer.
“Saya harus menyampaikan kepada saudara-saudara sekalian
bahwa yang harus kita lihat pada saat pelaksanaan ini, karena kondisinya di
areal ini agak terbuka maka tentunya masyarakat akan membludak disini. Nah,
untuk itu sebagai tokoh agama dan tokoh masyarakat saya berharap kepada
Bapak/Ibu sekalian bisa menyampaikan kepada masyarakat di lingkungan kita untuk
bisa mengontrol diri dan tidak melakukan hal-hal diluar yang kita harapkan dan
kita harus menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu-tamu kita yang datang dari 10
Kabupaten/Kota lain di Provinsi Maluku,” pintanya.
Menutup arahannya, Tagop mengemukakan bahwa hingga kini belum
ada kepastian akan hadirnya Gubernur Maluku Said Assagaff untuk membuka
kegiatan keagamaaan itu.
Tetapi, bagi Tagop, siapa pun yang membuka kegiatan tersebut,
tidak akan memberikan pengaruh yang signifikan kepada Pemerintah Kabupaten
Bursel maupun masyarakat di daerah ini yang begitu bersemangat untuk
mensukseskan kegiatan tersebut di Kabupaten dengan semboyan Lolik Lalen Fedak
Fena tersebut.
“Sebagai informasi bahwa sampai hari ini kami belum menerima,
walaupun kami telah berkonsultasi dengan pihak protokoler Maluku untuk rencana
yang buka acara MTQ nanti, tetapi antara Gubernur atau Wakil Gubernur, siapa
pun yang akan membuka MTQ di Namrole ini tidak mengurangi kita punya semangat
sebagai tuan rumah MTQ XXVII di Maluku,” tutur Tagop yang juga kader PDIP
tersebut. (KT-01)
0 komentar:
Post a Comment