Piru, Kompastimur.com
Tingginya intensitas
dan debet hujan sepekan terakhir telah mengakibatkan banjir yang menggenangi
kurang lebih 50 unit rumah Disappointed desa Buano Utara, Kecamatan Waesala,
Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Puncak banjir
tersebut terjadi pada Minggu (2/4) ketika hujan menggenangi kawasan tersebut
sejak pukul 06.00 WIT hingga pukul 14.30 WIT.
Salah satu warga
Desa Buano Utara, Abdan Tuhuteru kepada Kompastimur.com
menyampaikan hujan dari perbukitan tinggi mengalir ke rawa yang dekat dengan
permukiaman warga merupakan penyebab tergenangnya 50 rumah warga di Desa Buano
Utara itu.
Terkait kondisi
itu, lanjutnya, masyarakat Desa Buano Utara meminta kepada otoritas setempat
untuk membangun saluran pembuangan dari rawa ke air laut. Sebab, kejadian
banjir seperti ini bukan baru pertama kali terjadi, melainkan sudah sering
terjadi, yakni pada bulan Desember 22016, Januari 2017 dan April 2017.
Tuhuteru menjelaskan
warga Desa Buano Utara di daerah blok 5 dan blok 6 yang berjumlah 360 Kepala
Keluarga (KK) yang rumahnhya terendam banjir memilih untuk mengungsi ke dataran
yang lebih tinggi.
“Sebagian warga
terkena gatal-gatal yang diakibatkan oleh banjir, dan sampai saat ini air belum
surut dan sebagian rumah masih tergenang air. Untuk itu, Kami warga Buano Utara
meminta kepada Pemerintah Kabupaten SBB dalam hal pihak Badan Penganggulan
Bencana Daerah agar dapat membantu korban banjir yang ada di Desa Buano Utara.
kami minta Pemerintah untuk mengatasi permasalahan yang kerap terjadi saat
hujan ini,” pintanya dengan nada tegas.
Sementara itu,
dari pantauan media ini, hujan yang melanda Kabupaten SBB, ternyata tidak saja
berdampak di Desa Buano Utara. Namun, Desa Piru yang merupakan pusat pemerintahan
Kabupaten SBB juga mendapat imbas tingginya intensitas hujan itu.
Salah satunya
pada Kantor Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman yang ada di jalan Trans
Seram, Desa Piru, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten SBB turut tergenang air. Akibatnya,
sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang hendak berkantor pun harus rela melepas
sepatunya masing-masing dan menyingsingkan kain celananya untuk melewati
genangan air hingga mereka masuk di gedung kantor. (KT-MFT)
0 komentar:
Post a Comment