Pasca dibukanya
pendaftaran Calon Praja IPDN, sejak Kamis, 9 Maret 2017 lalu, hingga kini baru
dua calon IPDN yang telah mendaftar secara online. Padahal waktu pembukaan
pendaftaran hanya sampai 31 Maret 2017.
Hal tersebut
dikemukakan Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM) Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Lukman Soulisa, kepada Kompas Timur Jumat, (24/03) di ruang kerjanya.
“Hingga kini,
hanya dua calon IPDN yang telah mendaftar secara online dan datanya telah masuk
di Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Bursel. Untuk asal sekolah pendaftar
ini, saya tidak ingat, yang pastinya sudah dua calon peserta yang mendaftar,”
kata Lukman.
Dimana, dua
peserta yang lolos persyaratan ini bukan Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM
Bursel yang menentukan hasilnya, melainkan langsung dari Kementrian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Pihak Kabupaten hanya
membantu proses mendaftar, bagi peserta yang berminat, sebab disini disediakan
fasilitas wifi.
Diduga minimnya,
peserta calon praja IPDN yang mendaftar kali ini, disebabkan minimnya
sosilisasi dan mutu pendidikan di Bursel yang minim pelatihan ekstrakurikuler
dan kursus lainnya.
“Hal ini semakin
diperparah lagi, tahun ini sistem online telah diberlakukan sehingga siapapun
calon IPDN yang berminat akan mengisi syarat pendaftaran secara online, bila
ada persyaratan yang ditolak, maka calon tersebut harus legowo dengan hasil
yang diterima,” ujar Lukman.
Menurut orang
nomor dua di BK dan Pengembangan SDM Bursel ini, Calon Praja IPDN ini formasi
lepas dan yang bersaing disitu rata-rata orang yang mempunyai peringkat satu
dan dua dari masing-masing sekolah.
“Jadi, kemampuan
akademik itu sangat menentukan, kalau dulu-dulu pake sistem manual itu bisa
dibantu manusia, tapi kalau sistem mesin inteligensi yang diperlukan. Apapun
persyaratannya, tapi baliknya juga manusia, tapi sekarang zamannya teknologi,
sehingga yang mempunyai kemampuan saja yang bisa masuk,” tutur Lukman.
Apalagi permintaan
nilai rata-rata harus 7,00. Saat mendaftar,
nilai yang diminta itu tidak pas, maka akan ditolak. Minat masuk IPDN
tahun ini bisa dikatakan berkurang dan sama dengan pendaftar pada Tahun 2016
yang juga hanya dua pendaftar.
“Dari dua
pendaftar, salah satunya anak Pak Sekda Bursel Syahroel Pawa, namun tidak dapat
dilanjutkan dari Bursel, sebab yang bersangkutan data kependudukannya
diterbitkan Capil Kabupaten Buru, jadi tidak ada yang lolos,” kata Soulisa.
Awalnya kedua
peserta ini dinyatakan lolos, namun ketika data sampai dipusat ditolak, sebab
data keluarga anak Pak Sekda Bursel, itu dari Capil Kabupaten Buru. Akhirnya
meskipun yang bersangkutan telah mendaftar dari Bursel namun akhirnya terdata
sebagai peserta dari Buru. Sebab, daftar keluarga itu penentuan untuk seseorang
itu nanti masuk pembiayaan dari Kabupaten mana.
“Pendaftar Calon
Praja IPDN di tahun sebelumnya memang banyak, tetapi sistem online baru mulai
diberlakukan sehingga bisa kita tolong sampai proses mendaftar, sedangkan
penentuan lolosnya bukan kami lagi. Apalagi dengan sistem yang sudah semakin
berat ini,” tutur Luk sapaan akrabnya. (KT-01)
0 komentar:
Post a Comment