Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Aru bersama-sama dengan
tokoh adat Durjela beberapa hari yang lalu telah melakukan berbagai kesepakatan
untuk membuka sasi adat di beberapa lokasi milik Pemda Aru.
Hal itu tertuang dalam rapat bersama antara Bupati Johan
Gonga dengan Muspida dan perwakilan masyarakat Durjela untuk mencari solusi
terkait sasi adat di petuanaan milik Pemda Aru.
Disela-sela pembukaan sasi Adat tersebut pada beberapa waktu,
Wakil Bupati Muin Sogalrey mengatakan, dalam pertemuan tersebut mereka telah meminta
kepada tokoh adat untuk membuka sasi adat di tempat-tempat pemerintahan dan hal
itu telah di lakukan dengan tujuan agar aktivitas pemerintahan bisa berjalan
ditempat yang sebelumnya di sasi itu.
“Kami telah minta
basudara di Durjela untuk membuka tempat-tempat yang disasi karena lahan
tersebut milik Pemda sehingga aktivitas pemerintahan tidak terganggu” ujar Waki
Bupati.
Menurtu Wakil Bupati, sebenarnya Bupati Johan Gonga akan
bersama-sama dengan tokoh adat untuk membuka sasi adat tersebut akan tetapi
karena berhalangan maka bupati tidak sempat ambil bagian dalam kegiatan yang
kental dengan adat istiadat masyarakat Durjela tersebut.
“Bupati ada tugas yang lebih penting yang tak bisa
ditinggalkan sehingga beliau menugaskan saya untuk bersama-sama dengan tokoh
adat yang ada di Durjela untuk membuka sasi adat tersebut di tiga tempat yang
berbeda yaitu di bendungan, belakang wamar, dan di TPU,” kata Sogalrey.
Pantauan Media ini acara pembukaan sasi adat itu semuanya
berjalan dengan aman dan lancar dan dengan harapan setelah adanya pembukaan
sasi ini, aktivitas pemerintah daerah di lokasi tersebut itu dapat berjalan
dengan baik dan lancar. ( KT-TIM)
0 komentar:
Post a Comment