Tumpukan sampah
di depan Lokasi Pasar Kota Piru berhamburan dan tidak ada pembersihan yang
dilakukan oleh pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dalam sebulan terakhir.
Tempat sampah
yang saat ini tidak lagi mampu untuk menampung sampah, baik sampah rumah tangga
maupun sampah plastik yang berhamburan diluar
tempat sampah karena tempat sampah tidak bisa lagi digunakan.
Akbita dari penumpukan sampah yang begitu banyak di daerah pasar menimbulkan bau yang tidak sedap sehingga mengganggu pernapasan dari pembeli maupun penjual yang berada di pasar tersebut.
Menurut Ibu Yosi
Penjual Ketimun saat diwawancarai oleh pihak Komas Timur mengatakan, sudah satu
bulan belum ada pembersihan sampah oleh pemerintah daerah, sehingga sampah
bertumpuk dan sangat bauh. Bagimana hasil penjualan kita bisa laku kalau bauh busuk
yang dihirup oleh pembeli saat berkunjung ke pasar Piru untuk membeli sayur
sayuran kami.
"Orang mau
beli katorang punya barang barang to orang sudah gali soalnya hidup deng
sampah, sampah yang sudah bau busu macam bagini lalu katong punya jualan orang sapa yang mau bali katong punya jualang lai, masyarakat seng mampu lai par cium
bau sampah bagini," terangnya.
Ia menambahkan, padahal selama
ini kami para pedagang selalu membayar pajak dan uang pemeliharaan pasar
sebesar Rp.2000 kepada dinas perdagangan dan perindustrian (Disperindag) Kabupaten
Seram Bagian Barat yang selalu datang ke lokasi pasar untuk menagih uang
tersebut.
Bahkan ketika
penagih yang di utus oleh Disperindak itu telah melihat kondisi pasar seperti
ini tapi mereka seperti tidak mau tau dengan sampah yang berhamburan, bahkan
masyarakat telah beberapa kali mengeluh kepada pemarintah daerah dalam hal ini
dinas perindustrinan dan dinas kebersihan dan lingkungan hidup Kabupaten Seram Bagian Barat namun selalu dan selalu tidak di indakhkan tapi kalau uang mereka
cepat.
Selanjutnya
menurut pembeli Hendro Wabula selain bau busuk yang berasal dari sampah yang
menumpuk di depan pasar Piru sangatlah mengurangi minat para pembeli masyarakat
yang akan berbelanja di pasar itu.
"Bagaiman orang mau datang balanja disini, kalau kondisi pasar seperti ini," ungkapnya.
Selain itu, dengan adanya sampah
yang tak terurus penjual akan merasa terganggu dan merasa tidak nyaman saat melakukan aktifitas berjualan karena
tumpukan sampah yang berhamburan dan sangatlah bau apalagi saat turunnya hujan
terlihat pasar Piru sangtlah kotor.
Oleh sebab itu, Mereka (Pedangang - Pembeli) berharap Pemda dalam hal ini pihak kebersihan atau pihak lingkungan hidup
untuk memperhatikan tumpukan sampah dan jangan terkesan menutupi mata karena ini sangatlah mengganggu
kesehatan dan merusak tata Kota Piru yang merupakan Ibu kota Kabupaten SBB dengan tumpukan sampah. (KT-FS)
0 komentar:
Post a Comment