Namlea, Kompastimur.com Paska Penutupan
Gunung Botak, beredar isue kalau bendera adat dan bendera Merah Putih
dibakar.Parlemen Jalanan meminta aparat
kepolisian menangkap Raja Kayeli, Abdula Wael karena dituding sebagai penyebar
isue tersebut.
Wartawan media
ini melaporkan, Parlemen Jalanan , pada Rabu pagi (22/3), telah melakukan aksi
demonstrasi di kawasan Simpang Lima Namlea, berlanjut dengan aksi serupa di
Mapolres Buru.Demo dipimpin Ketua Parlemen, Rusman Soamole dengan membawa
kekuatan massa sekitar 30 orang.
Di Mapolres,
Rusman dkk diterima Wakapolres Kompol Ivan Reza, didampingi Kasat Reskrim Iptu
Riyan dan Kasat Intel, Iptu Idham.
Di hadapan
wakapolres, Rusman Soamole yang akrab dipanggil Ucok ini membantah isue pembakaran Bendera Adat dan juga bendera
merah putih yang dilakukan oleh aparat keamanan, apalagi dilakukan olehnya,
sebagaimana yang dituduhkan oleh Abdula Wael.
Ucok mengaku
saat penertiban kawasan gunung botak selama hari minggu dan senin lalu,
pihaknya turut mensupor aksi tersebut. Tapi ia dan kelompoknya tidak ikut naik
ke gunung botak sebab telah ada 460 personil aparat keamanan yang dipimpin
langsung oleh Karo Ops Polda Maluku, Kombes Nyoman.
Namun paska
penutupan yang berlangsung sukses itu, ada oknum tertentu menghembus isue
terjadi pembakaran bendera adat dan bendera merah putih.
Bahkan dirinya
dan kelompoknya diseret namanya sebagai pelaku pembakaran bendera.Tuduhan itu
datang dari Abdula Wael dengan mengirimkan pesan sms kepada salah satu rekan
Ucok yang kemudian diteruskan ke dia."Beta seng pernah naik ke gunung
botak. Ini fitnah. Saudara Abdula Wael harus ditangkap,"kata Ucok.
Saat diterima di
ruang kerja wakapolres, Ucok dan kawan-kawan kembali menyatakan sikap akan
mengadukan Abdula Wael ke yang berwajib. Namun laporan itu tidak disampaikan ke
polres, melainkan akan diadukan ke Polda Maluku hari Kamis (23/3)."Malam
ini kami akan ke Ambon dan mengadukannya ke polda Maluku,"kata Ucok.
Dua rekannya
juga ikut nimbrung dengan membeberkan Abdula yang mengutip sejumlah uang dari
para pengusaha tambang ilegal. Mereka lalu memperlihatkan bukti tanda terima uang
dan salah satunya tertulis berasal dari oknum pengusaha domping bernama Tarji.
Pertemuan itu
diakhiri dengan pembacaan isi pernyataan sikap agar kepolisian menangkap Abdula
Wael.
Wakapolres pada
kesempatan itu menyatakan pada prinsipnya pihaknya tidak berkeberatan kalau
Ucok dan kawan kawan mengadu ke Polda Maluku. Kebetulan juga karena penertiban
kemarin gawenya propinsi.
Sekalipun
dilaporkan ke polda, kata Ivan Reza, pasti polda akan meminta polres untuk
memback-upnya dengan data.
Sampai berita
ini dikirim, Abdula Wael belum berhasil dihubungi untuk dimintai konfirmasi.
Salah satu orang dekatnya, membenarkan ada terjadi pembakaran bendera adat di
kawasan gunung botak saat penyisiran tiga hari lalu.
Salah satu tokoh
pemuda adat, Amasal Besan dihubungi via telepon, turut membenarkan kalau
bendera adat ada yang membakarnya dan konon katanya bendera merah putih ikut
terbakar.
Namun Amsal
mengaku tak tahu siapa pelaku pembakarnya, karena ia juga tidak menyaksikan
langsung.
Untuk menguatkan
keterangannya itu, Amsal mengirim bukti foto sisa sisa bendera yang telah
terbakar. (KT-10)
0 komentar:
Post a Comment