(Latbual Saat ketemu dengan warga Desa Batu Karang) |
Demi meyerap
aspirasi dari masyarakat Desa Batu karang Kecamatan Fena Fafan Kabupaten Buru
Selatan (Bursel), Anggota DPRD Bursel Sami Latbual menantang maut dengan
menempu perjalanan melalui darat lebih
dari 50 Kilo Meter dengan menggunakan sepeda motor menuju desa yang
menjadi tapal batas antara Kabupaten Bursel dengan Kabupaten Buru, Rabu
(22/03).
Perjalanan
menyusuri jalan berbatu, medan yang berbahaya dengan di kelilingi oleh jurang
yang terjam serta diterpa hujan yang deras tak mengendorkan semangat Latbual
untuk bisa bertatap muka secara langsung demi mendengarapa yang menjadi
aspirasi masyarakat dari desa incaran Pemkab Buru itu.
Ketua Fraksi
PDIP yang juga Ketua DPC PDIP Kabupaten Bursel ini saat tiba disambut antusias
oleh Kepala Desa Batu Karang, Jems Hukunala bersama Staf Desa dan seluruh warga
Batu Karang, dimana ketika duduk bersama di rumah Kades, Latbual pun menyampaikan maksud dan tujuannya
kedatangannya di desa tersebut.
“Ibu Bapak,
Tua-Tua Adat dan tokoh-tokoh masyarakat yang beta hormati, maksud dari tujuan
beta reses kali ini untuk mendengar serta menyerap apa yang menjadi keluhan,
kebutuhan dan keinginan masyarakat disini, agar nantinya saat beta kembali bisa
disampaikan kepada Pemkab Bursel apa yang menjadi keinginan dari semua basudara,”
kata Latbual saat memulai pembicaraan.
(Bangunan Perpustakaan tanpak dari luar) |
“Kami berterima
kasih untuk Bapak dewan yang bisa hadir di desa kami, karena ini merupakan yang
pertama ada dewan yang mau mengunjungi desa ini. Satu yang terpenting bagi desa
kami yaitu pendidikan Pak, untuk sekarang ini pendidikan yang ada sangat
memprihatinkan, kasihan Pak untuk gedung sekolah saja kami belum miliki,
aktifitas belajar saat ini masih mengunakan gedung perpustakaan, dimana sebelum
mengunakan gedung perpustakaan, kami menggunakan Balai Desa untuk dijadikan
sekolah,” ungkap Van Harling.
Belum lagi
tenaga guru yang dimiliki, ia menceritakan untuk tenaga guru yang ada di Desa
Batu Karang hanya ada 5 orang, dimana dari ke 5 orang itu, hanya satu yang PNS yaitu Kepala sekolah,
sedangkan 4 lainya adalah guru honor.
(Ruangan Perpustakaan yang dijadikan sekolah) |
Padahal
menurutnya ada beberapa CPNS yang diwaktu lalu sudah di tetapkan dengaan SK
untuk mengajar di Batu Karang, namun sampai saat ini para guru tersebut tak
pernah datang untuk melakukan tanggung jawabnya sebagai Abdi Negara, padahal
Desa Batu Karang sangat membutuhkan tenaga guru, malahan ada kabar bahwa SK
yang telah di tetapkan itu sudah di tarik kembali oleh Pemkab Bursel.
Hal serupa pun
di sampaikan oleh kepala Desa Jems Hukunala dan warga yang hadir saat itu.
Mereka mengharapkan dengan adanya kunjungan ini, apa yang menjadi kebutuhan
masyarakat Desa Batu Karang bisa disampaikan ke Pemkab Bursel.
Latbual yang
selesai mendengarkan aspirasi masyarakat berjanji akan menyampaikan apa yang
menjadi kebutuhan warga, dimana untuk sekolah dipastikan Tahun 2018 akan ada
penambahan Ruang Kelas Baru (RKB).
Sementara terkait infrasturktur sekolah
lainnya serta peningkatan kesejahteraan guru akan di sampaikan setelah kembali
nanti.
Selain itu,
untuk memacu dan merangsang semangat dari para guru, Latbual pun berjanji
selama belum ada keputusan yang pasti dari Pemkab Bursel terkait kenaikan honor
para guru, itu akan menjadi tanggung jawabnya dengan menambahkan honor para
guru.
“Jadi selama
belum ada keputusan dari pemerintah Kabupaten Buru Selatan, mulai saat ini
honor para guru akan beta tambah RP.200.000 sehingga menjadi Rp.500.000 per
orang. Rp.300.000 dari Dana Bos dan Rp.200.000 dari beta sambil menunggu
keputusan dari pemerintah. Namun beta berharap para guru terus dan tak jenuh
untuk mengajar anak-anak yang ada disini karena mereka adalah masa depan desa,”
kata Anggta Dewan dua periode ini.
Ia pun
menghimbau kepada seluruh warga yang hadir agar terus menyekolahkan anaknya
sampai perguruan tinggi, siapa tau suatu saat nanti muncul dari Desa Batu
Karang para pemimpin-peemimpin hebat yang akan memimpin negeri ini.
“Untuk semua
orang tua yang ada di desa, beta himbau supaya terus menyekolahkan
anak-anaknya, karena kebiasaan yang ada, kalau sudah selesai sekolah SD, SMP
atau SMA langsung di kawinkan, padahal anak tersebut bisa di sekolahkan sampai
perguruan tinggi. Kasih sekolah saja siapa tau besok-besok ada anggota dewan,
atau Bupati dari Desa Batu Karang, itu juga akan menjadi kebanggaan
tersendiri bagi desa ini,” Ajaknya.
Sebelum mengakhiri
pertemuan reses tersebut, Latbual menyerahkan uang sebanyak 800 ribu kepada
salah satu perwakilan guru honor sebagai wujud keseriusannya untuk meningkatkan
mutu pendidikan yang ada di Desa Batu Karang. (KT-02)
0 komentar:
Post a Comment