Sejak di lantik
menjadi Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 3 bulan lalu yaitu Desember 2016, H.S.
Benamen, SE mengakui ada permasalahan yang perlu di benahi oleh Dinas
Pariwisata untuk menunjang tempat Wisata yang ada di kabupaten Kepulaaun Aru.
“Memang ada
beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan
Aru,” kata H.S Benamen mengawali pembicaraanya dengan Kompastimur.com di ruang
kerjanya, Rabu (29/03).
Permasalahan
yang dimaksud adalah Sarana dan Prasarana penunjang tempat-tempat wisata masih
sangat kurang
atau ada yang sudah rusak. Ia mencontohkan Jalan menuju
tempat wisata Papalisera saja rusak parah dan sudah tak ter-urus dengan baik, hal ini
mengakibatkan berpengaruh terhadap para wisatawan (pengunjung-red) lokal maupun
asing yang mau mengunjungi tempat wisata tersebut.
Dengan demikian,
mantan Camat Aru Tengah itu berharap ada kerja sama yang baik dengan Dinas
Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kepulauan Aru untuk melihat permasalahan ini
“ Kami berharap ada
kerja sama dengan SKPD lain agar dapat menunjang Pariwisata di Aru, kalau tidak di
dukung oleh dinas-dinas lain
termasuk Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang berkaitan dengan infrastruktur sama
saja mubasir,” ungkap
Benamen.
Ia berharap Dinas PU bisa secepatnya
untuk memperbaiki ataupun mengerjakan Jalan menuju tempat wisata Papalisera dan
tempat wisata lainnya sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Daerah dari segi
wisatawan yang berkunjung.
Benamen juga
mengakui karena kendala sarana dan prasarana maka kedepan Dinas Pariwisata
belum berfikir untuk promosi wisata tetapi terfokus pada pembangunan
Infrastruktur.
“Kita akan malu
jika Infrastruktur penunjang belum siap lalu Wisatawan datang melihat WC/Kamar
Mandi kita yang kotor,” kesal
Benamen.
Ditambahkan,
yang menjadi andalan Dinas pariwisata untuk mengembangkan Wisata adalah tempat
wisata Papalisera. Karena lewat tempat wisata Papalisera diyakini dapat
meningkatkan pendapatan Daerah.
Papalisera
adalah tempat wisata yang pengembangannya pertama kali di buka oleh Kepala Dinas
Pariwisata yang pertama, Wiliam Botmir, sehingga harus diberikan apresiasi yang
sebesar-besarnya karena telah membuka jalan dalam pengembangan pariwisata tersebut.
Benamen selaku Kepala
Dinas Pariwisata juga berharap ada Bantuan Anggaran dari Pemerintah Pusat dalam
hal ini Kementerian Pariwisata untuk pengembangan Sarana dan Prasarana di
tempat Wisata yang ada di Kabupaten Aru.
Karena saat ini
yang menjadi fokus pengembangan Dinas Pariwisata adalah tempat Wisata
Papalisera, dan apa
yang kurang akan di kembangkan.
“Memang di Akui
di Aru ini banyak tempat-tempat Wisata yang masih alami dan perlu di
kembangkan, namun kembali kepada masyarakatnya. Karena berbicara mengenai
pembangan pariwisata juga harus dilihat dari lahan. Jika Lahan yang diberikan
masyarakat tidak bersengketa maka tidak ada masalah. Karena Bantuan yang
diberikan oleh Pemerintah juga berkaitan dengan sertifikat tanah. Jangan sampai
bantuan anggaran sudah ada namun bersengketa dengan Tanah/lahan juga sama saja
mubasir,” jelas Benamen.
Diharapkan, Bupati Dr Johan
Gonga, dan Wakil Bupati Muin Sogalrey dengan visi dan misi mengembangkan
pariwisata, serta di dukung oleh DPRD Aru dapat menambah PAGU Anggaran khususnya di bidang pariwisata. Juga
ada kerja sama yang baik antara Dinas Pariwsata dengan Dinas PU, Perikanan,
Lingkungan Hidup dan
dinas terkait lainnya dalam mengembangkan Pariwisata yang sudah pernah dikunjungi oleh Duta
Narkoba Nasional
Olivia Zalianty.
Benamen menceritakan, untuk kedatangan Duta
Narkotika Nasional Olivia Zalianty
beberapa waktu lalu, mendapat sambutan hangat dari pemerintah, kami (Dinas
Pariwisata-Red) maupun masyarakat Aru, dimana selain membawa misi pemberantasan
Narkoba, Olivia
Zalianty yang juga Artis Nasional itu juga mau melihat kondisi Pariwisata yang
ada di kabupaten Kepulauan Aru dan ini menjadi hal yang postif sehingga kedepan
menjadi perhatian serius Pemda Aru dalam melihat persoalan infrastruktur
khususnya Pariwisata.
Bukan bukan hanya persoalan
infrastruktur semata yang perlu dilihat, yang menjadi permasalahan juga adalah
kondisi kota yang penuh dengan sampah yang berserakan. baik sampah di darat maupun sampah di
laut (sampah organik dan non organik) karena sangat mengganggu pemandangan apalagi
bila ada tamu yang datang.
Kedepan, Dinas
Pariwisata dibawa
pimpinannya akan melakukan sosialisasi Sadar Wisata dengan melibatkan
semua pihak baik SKPD,PERS, dan masyarakat luas sehingga saling mengajak untuk
sama-sama menjaga kebersihan laut maupun di darat. (KT-Ded)
0 komentar:
Post a Comment