Pihak Rumah Sakit Daerah Piru Kabupaten
Seram Bagian Barat (SBB) terkesan mendiamkan persoalan terkait tidak
beroperasinya mesin penyedotan serta pengelolaan air limbah menjadi aer bersih
Milik Rumah Sakit Daerah (RSUD) Piru Kab SBB.
Direktur Rumah Sakit Daerah Piru Kabupaten
SBB, Michael Siwabessy harus bertanggung jawab untuk melihat hal ini karena
sudah empat bulan mesin penyedotan serta pengelolaan air limbah rumah sakit
yang berada dilingkungan Rumah sakit itu tidak beroperasi selama empat bulan.
Jika hal ini didiamkan oleh pihak
Rumah sakit daerah Piru Kabupaten SBB maka kemana air limbah itu ditarik dan
dibuang ? dan jika pengelolahannya tidak diperhatikan maka, dipastikan lingkungan
rumah sakit itu pasti tercemar, bahkan akan merembet kepada para
pasien yang datang berobat dan menginap di rumah sakit tersebut.
Menurut sumber yang enggan namanya
disebutkan kepada Kompas Timur, mengatakan
pihak rumah sakit Piru sudah mengetahui hal ini namun mereka hanya ta peduli dan membiarkan
tidak beroperasinya mesin-mesin itu, padahal peran dari mesin-mesin itu
sangatlah penting buat pihak RSUD Piru dalam mengatasi air limbah jika sudah
terpenuh di setiap ruangan ruangan penampungan.
" Pihak rumah sakit acuh dan
tak mau untuk perbaiki mesin yang sudah empat bulan tidak dioperasikan oleh
pihak rumah sakit Piru dan dibiarkan begitu saja, kalaun tidak dioperasikan
maka gimana kalau air limbah itu sudah penuh dan mau dibuangkan kemana
sedangkan mesin penyedotan dan pengelolaan air limbah tidak difungsikan sebagaimana mestinya,” tutur sumber.
Oleh sebab itu kami sebagai
masyarakat pengguna jasa kesehatan memintah kepada pemerintah dalam hal ini pihak
rumah sakit Piru agar jangan menutupi mata dan membiarkan hal ini begitu saja.
“Michael Siwabessy dinilai mendiamkan
hal ini dan tidak mau memperbaiki mesin penyedot dan pengelolah air limbah itu,
" terangnya. ( KT.FS)
0 komentar:
Post a Comment