• Headline News



    Tuesday, February 14, 2017

    Premanisme Pendukung ‘RAMA’ Jelang Puncak Pilkada Buru

    Namlea, Kompastiimur.com
    Proses Pilkada yang aman dan damai tanpa adanya berbagai aksi intimidasi dan premanisme tentu sangat diidam-idamkan oleh semua pihak, termasuk masyarakat di Kabupaten Buru yang akan melaksanakan puncak Pilkada atau pencoplosan pada hari Rabu (15/02).

    Hanya saja, keinginan itu sedikit tercoreng oleh aksi premanisme yang dilakukan oleh sejumlah oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diduga merupakan pendukung fanatik pasangan Ramlly Umasugi-Amostofa Besan (RAMA).

    Sebab, pada Senin (13/02) malam sekitar pukul 22.00 WIT, tanpa dasar yang jelas, sejumlah oknum yang di pimpin langsung oleh Ahmad Daud, Sekretaris Badan Bencana Alam Daerah (BPBD) Kabupaten Buru layaknya preman datang berbondong-bondong ke sejumlah peningapan di Kota Namlea dan memaksa siapa saja, utamanya masyarakat yang berasal dari Kabupaten Buru Selatan (Bursel) maupun Kota Ambon yang kebetulan berada di Kota Namlea untuk segera meninggalkan daerah itu secara paksa.

    Tentu aksi ini tak seharusnya terjadi dan dilakukan oleh Ahmad Daud dan kawan-kawannya. Sebab, apa pun motifnya, Ahmad Daud sebagai seorang PNS tidak memiliki kewenangan untuk mensweping, apalagi memaksa masyarakat yang berkunjung ke Kabupaten Buru untuk segera meninggalkan kabupaten itu.

    Akibatnya, sejumlah pihak pun merasakan perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh Ahmad Daud yang adalah mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Parawisata Bursel itu. Diantaranya, Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Bursel Basir Mony dan salah satu tokoh adat Kecamatan Waesama yang juga mantan Caleg Kabupaten Bursell Co Latuwael beserta sejumlah warga Kecamatan Kepala Madan Kabupaten Bursel yang sedang bermalam di Penginapan Rama, Namlea.

    “Tadi malam, sekitar pukul 22.00 WIT, datanglah 4 buah mobil berpenumpang kurang lebih 40 orang dibawa pimpinan Ahmad Daud, seorang pegawai ASN di Kabupaten Buru mendatangi penginapan RAMA di jalan Pendidikan Namlea, tujuan mereka sweping tamu-tamu dari luar, termasuk dari Bursel,” kata Basir Mony kepada media ini, Selasa (14/02).

    Lanjut Mony, dalam sweping yang dilakukan oleh Ahmad Daud Cs tanpa dasar hukum itu, pihaknya lalu diancam dan dipaksa untuk harus segera meninggalkan Kota Namlea malam itu juga. Namun, pihaknya tidak mengindakan ancaman dan paksaan Ahmad Daud Cs itu.

    Ahmad Daud Cs lalu pergi meninggalkan mereka, tetapi berselang beberapa menit kemudian, Ahmad Daud Cs terlihat datang lagi dengan tujuan yang sama.

    Tak sampai disitu, pada pukul 23.40 WIT, sejumlah anggota Satpol PP Kabupaten Buru dibawa pimpinan Iwan Tiapon pun mendatang Basir Mony Cs di Penginapan Rama tersebut. Ketika tiba, Basir Mony Cs kemudian diinterogasi dan diminta untuk segera menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

    “Mereka memaksa beta untuk naik ke mobil agar proses di Pos Satpol PP, beta tidak mau dan terjadi perdebatan panjang,” kata Basir Mony.

    Karena tak ingin dibawa ke Pos Satpol PP, Iwan Tiapon lalu menjelaskan kepada Basir Mony Cs bahwa kalau mereka tidak ada urusan, maka harus pulang ke Bursel demi menjaga keamanan di Buru.

    Terkait aksi sweping itu, Basir Mony pun cukup berang dan menilai apa yang dilakukan oleh Ahmad Daud Cs sungguh tidak mencerminkan diri sebagai ASN yang baik dan harus netral dalam berbagai kegiatan politik praktis.

    “Ahmad Daud.eee tahu diri lai, ale itu pegawai ASN, jangan main politik.eee, ini katong pung bab, takut seng dapat jabatan kah,” tulis  Basir Mony di dinding facebooknya.

    Basir Mony sangat tidak puas dengan ulah Ahmad Daud Cs terhadap dirinya itu.


    “Sweping kaya orang biking maksiat bagitu, Ahmad Daud orang Waesili.eee ce mau jabatan apa??? Bilang biar beta atur ce di Buru Selatan, tapi jang bagitu… terima kasih lai Sdr… beta seng akan lupa ce pung perbuatan for beta,” kata Basir Mony lagi. (KT-01)
    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Premanisme Pendukung ‘RAMA’ Jelang Puncak Pilkada Buru Rating: 5 Reviewed By: Kompas timur
    Scroll to Top