Sedikitnya 20
bocah dilaporkan menderita penyakit Malaria di Desa Benjuring, Kecamatan Aru
Utara Timur, Batuley, Kepulauan Aru, akhir pekan lalu.
Informasi yang
diterima media ini menyebutkan, rata-rata boca yang terserang wabah Malaria itu
berusia sekitar 5-10 Tahun. Kondisi fisik mereka sangat lemas dan butuh
pertolongan Tenaga Medis.
Namun ironisnya,
Kantor Puskesmas di Desa itu Minim tenaga medis serta fasilitas penunjang.
"Sudah satu
minggu ini anak kami menderita sakit namun belum bisa dibantu tenaga medis,
karena petugas (perawat) tidak ada ditempat," ujar salah satu Warga Desa
setempat yang à naknya terserang Wabah menular itu.
Menurutnya upaya
yang dilakukan adalah dengan melakukan pengobatan tradisional namun belum
menjukan hasil yang maksimal.
"Katong
(kami) sudah berusaha tapi belum sembuh mungkin karena sudah lemas," kata
Warga tersebut.
Selain Desa
Benjuring, warga menyebut terdapat 7 (tujuh) Desa di wilayah itu dikabarkan
terserang WÃ bah mematikan itu.
Mewakili
Masyarakat di Wilayah itu, dirinya berharap ada bantuan segera khusunya bagi 20
boca yang saat ini lagi berbaring lemas karena diduga kekurangan cairan.
Kondisi yang dialami Ke-20 Boca ini adalah munta-munta, demam dan lemas.
(KT-YSL).
Tahun Ini, Dinas
Pendidikan Aru Anggkat 200 GCD
Dobo,
Kompastimur.com
Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Aru, Jusuf Apalem.S.SAP., S.Pd
kepada Kompas Timur mengatakan di Tahun 2017 untuk mengisi kekurangan Guru di
Kabupaten Kepulauan Aru, maka Pemda Aru lewat Dinas Pendikan akan mengangkat
kurang lebih 200 Guru Kontrak yg akan ditempatkan di desa- desa dengan diberi
nama Guru Cerdaskan Desa (GCD).
“Ratusan Guru
tersebut mulai dari Guru TK, SD,dan SMP. Proses seleksi adminitrasi telah
berlangsung sejak bulan januari dan Tes tertulis dan Lisan telah selesai pada
Awal Februari kemarin. Dan saat ini masih dalam proses untuk mengumumkan hasil
mereka,” kata Jusuf kemarin.
Lanjut Apalem,
di tahun 2017 pemetaran Guru di setiap desa- akan terus diatur sehingga tidak
lagi ada keluhan dari masyarakat kalau ada sekolah yang kekurangan Guru.
Ditambahkan,
selain GCD, sebelumnya itu sudah ada Guru Kontrak Malang dan Guru Garis Depan
yang ditempatkan di desa2.
Sementara itu
Dinas Pendidikan juga akan melakukan pengawaasan yang ketat terhadap Guru yg
malas ke tempat tugas dengan cara semuga Gaji Guru akan di bayar di semua UPTD
di setiap kecamatan dan tidak lagi menumpuk di Dinas Pendidikan.
Dirinya berharap
agar semua pihak dapat bersatu untuk memajukan pendidikan di Aru terlebih
khusus mengenai mutu Pendidikan.
Terkait sumber
dana untuk membiayai para GCD tersebut, menurut Jusuf telah dianggarkan dalam
APBD 2017 dengan Gaji Rp 1.700.000/per bulan bagi setiap GCD.
Selain itu,
Jusuf pun mengakui bahwa hingga kini saat Kabupaten Aru masih kekurangan 600
lebih Guru, khususnya Guru SD dan SMP. (KT-DW)
0 komentar:
Post a Comment