PT. Pratama Madu Jaya di bawa pimpinan
Daud yang menangani pembangunan gedung serbaguna, Kabupaten Buru Selatan
(Bursel) dengan nilai kontrak sebesar Rp.7.243.111.111 bisa di pastikan tidak
selesai tepat waktu.
Pasalnya, gedung yang
diperuntukan sebagai salah satu gedung tempat kegiatan Musabaqah
Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Provinsi yang akan
berlangsung akhir april ini, sampai saat ini belum menampakan wajahnya.
Daud yang ditemui di lokasi pembangunan
gedung, menjelaskan bahwa secara logika pihaknya tidak akan bisa menyelesaikan
proyek tersebut dalam kurun waktu yang kurang lebih tinggal dua bulan ini.
Namun ia optimis akan menyelesaikanya dan dapat digunakan pada hari pelaksanaan
MTQ.
“Memang ini secara logikanya
belum bisa selesai sesuai target, tapi saya lagi berupaya mengerjakan pekerjaan ini
supaya selesai tepat waktu, untuk itu
saya sudah membuat permintaan kepusat
untuk penambahan tenaga kerja dan mudah-mudahan bisa dikirim secepatnya,” unkap
Set Menejer PT. Permata Maju Jaya kepada SBS saat di temui di
lokasi yang terletak di Kilo Meter II Desa Kamlanglale, Kecamatan Namrole,
Senin (27/2).
Selain itu Daud pun menambahkan
bahwa, agar targetnya bisa tercapai, ia sedang mengusahakan berbagai cara yang
salah satunya mendatangkan pekerja tambahan dimana nantinya para pekerja
tambahan yang berjumlah 10 orang tersebut akan di fokuskan pada bagian pabrikan
serta bagian kerangka besi yang dalam
pengerjaannya akan memakan waktu kurang lebih tiga minggu.
Dikatakannya juga, untuk sisah
dua bulan ini pihaknya akan lebih dulu menyelesaikan pekerjaan bangunan pada
bagian dalam agar dapat dipergunakan saat pelaksanaan MTQ nantinya.
Terkait bahan, Daut mengaku semuanya
sudah disiapkan di Ambon, dan akan disuplay ke Namrole dalam waktu dekat.
Ia
mengaku pekerjaan pembangunan gedung serbaguna ini dikerjakan dengan tahapan
kontrak, dimana kontrak pertama dilakukan
namun karena
tidak sesuai dengan volume ketika di review makanya timbulah kontrak kedua.
“Kontrak pertama hanya untuk plafon di
bagian lantai bawa bagian belakang karena ada perubahan volume. Untuk selanjutnya, plafon
secara keseluruhnnya dan sudah
dimintakan untuk dikirim secepat mungkin
bersamaan dengan material lainnya,” ucap Daut.
Walau dengan keadaan seperti itu Daud
tetap optimis dan sangat yakin bisa menyelesaikan pembangunan gedung dengan
anggaran milyaran rupiah itu.
''Saya optimis, optimis dalam
arti kata memang secara keseluruhan ini tidak mungkin selesai. Tetapi dalam
bangunan kita lagi upayakan namun faktor cuaca juga turut mempengaruhi ,''
ujarnya.
Berdasarkan pantauan media ini,
pengerjaan pembangunan gedung serbaguna itu terlihat lambat, bukan hanya itu
saja namun bisa di pastikan gedung tersebut tidak akan dapat digunakan dalam
kegiatan MTQ tingkat Provinsi karena tidak akan selesai sesuai target. (KT-02)
0 komentar:
Post a Comment