Diakhir rangkaian kegiatan pelaksanaan HPN
2017, Dewan Pers memberikan penghargaan kepada media masa di Indonesia.
Di acara puncak HPN 2017 yang pelaksanaannya di Lapangan Upacara Tantui,
Kamis (9/2), Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo mengumumkan para
pemenang Anugerah Piala Adinegoro 2017, penghargaan kepeloporan pers,
penghargaan karya besar jurnalistik dan penghargaan Press Card Number
One (PCNO).
Para pemenang utama karya jurnalistik Anugerah Piala Adinegoro 2017, untuk kategori peliputan mendalam dengan judul lewat samping memburu ringgit oleh Tim Mingguan Berita Tempo diterbitkan pada edisi 18-24 Januari 2016.
Kategori Peliputan News Feature Televisi dengan judul di bawah ancaman senjata, peliputan di Filipina Selatan, oleh Ella D Effendi dan Raedi Fadil, NET TV, ditayangkan pada 16 Juli 2016.
Kemudian kategori peliputan news feature radiodengan judul tumpang pitu digerus, ancaman smong tak terbendung oleh Hermawan, KBR Banyuwangi. Disiarkan pada 1 September 2016.
Kategori foto beritadengan judul, serangan teroris di Jakarta, karya Very Sanovri, Xinhua News Agency, diterbitkan pada 14 Januari 2016.Kategori Karikaturdengan judul: 1965 victims, karya
Tommy T, diterbitkan koran The Jakarta Post pada 24 April 2015.
Penghargaan khusus jurnalisme inovasi media online dengan judul, dibalik aksi brutal jakmania, karya Larissa Huda, diterbitkan di Tempo.com pada 5 November 2016. Penerima hadiah anugerah piala Adinegoro 2017 saat puncak HPN 2017 pun diwakili oleh pemenang darikategori peliputan news feature televisidengan judul, di bawa ancaman senjata, peliputan di Filipina Selatan, oleh Ella D Effendi dan Raedi Fadil, NET TV, ditayangkan pada 16 Juli 2016.
Hadiah untuk pemenang masing-masing adalah Rp50 juta. Untuk karya jurnalistik inovasi media online hadiahnya senilai Rp10 juta. Selain itu ada juga penghargaan peloporan pers, dimana Dewan Pers memberikan penghargaan kepeloporan media massa, yaitu Kompas sebagai pelopor humanisme kebangsaan, Tempo peraih kepeloporan investigasi untuk publik, Femina pelopor majalah perempuan, dan Radio Suara Surabaya sebagai pelopor jurnalisme warga.
Kemudian Peter F. Gontha sebagai pelopor berita di televisi swasta, Ilham Bintang pelopor jurnalisme infotainment, Karni Ilyas pelopor diskusi berita di televisi, dan Budiono Darsono pelopor media online.
Adapun yang mewakili dari penghargaan kepeloporan pers ialah Peter F. Gontha sebagai pelopor berita di televisi swasta. Untuk penghargaan karya besar jurnalistik, diraih oleh Karni Ilyas misalnya, ia didaulat oleh Rahma Sarita untuk memperagakan kelihaiannya memandu acara diskusi publik Indonesia Lawyers Club (ILC). Selain itu, ada juga penghargaan PCNO yang diterima oleh Ginting dari Republika.
Dewan Pers juga memberikan penghargaan bagi para pendukung pers, seperti Artha Graha Peduli, Bank Mandiri, Pertamina, Bank BRI, Bank BNI dan GAPKI. (KT-S5)
Jangan Lewatkan...
0 komentar:
Post a Comment