• Headline News

    Sunday, February 5, 2017

    Debat Kandidat “RAMA Dingin Soal Gunung Botak”


    Namlea, Kompastimur.com
    Pimilihan kepala daerah Kabupaten Buru periode 2017-2022 selangkah lagi memasuki masa puncak.
    Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Buru sesuai jadwal melakukan debat kandidat yang diikuti pasangan calon kepala daerah nomor urut 1. Ir. Bakir Lumbessy, M.BA - Amrulah Madani Hentihu, SE dengan akronim BARU dan pasangan nomor urut 2 Ramly Ibrahim Umasugi, S.Pi.,MM – Amus Besan, SH dengan akronim RAMA.
    Dalam sambutan singkatnya, Ketua KPU Kabupaten Buru Munir Soamole mengatakan debat yang dilangsungkan hari ini merupakan tahapan penting yang dilaksanakan oleh penyelenggara, dalam hal ini KPU Kabupaten Buru agar masing-masing kandidat pasangan calon dapat menyampaikan visi-misi dan program yang akan dilaksanakan jika kelak terpilih.
    Tentunya tahap ini sangat mempunyai arti bagi seluruh masyarakat Kabupaten Buru, agar dapat menilai dan menentukan pilihan pada tanggal 15 Februari mendatang. Bukan sekedar menentukan pilihan saja, akan tetapi lebih dari itu masyarakat juga harus mengetahui apa-apa saja program yang akan dilaksanakan oleh calkada bursel.
    Debat yang dilaksanakan di aula Kantor Bupati Buru tersebut dimulai pukul 10.30 WIT dan disiarkan secara langsung oleh TV Cabel Wolio berkerjasama dengan TVRI Maluku, sementara untuk TVRI Maluku sendiri dilakukan siaran tunda. Panalis yang menguji dua kandidat calkada tersebut masing-masing Drs. Yusuf Madubun, M.Si Dekan Fisip Unpatti/Pembantu Rektor III dan DR. Yohaness Letemia, SM.,MH, Ketua Prodi Pasca Sarjana Unpatti serta Moderator Insany Sahbarawaty. Dengan durasi 190 menit dan dibagi dalam enam sesi dibawah sorotan tema “Peningkatan Kesejahteraan Rakyat”.
    Calon Bupati-Wakil Bupati BARU yang tampil dalam sesi ketiga untuk bertanya kepada paslon RAMA terkait dengan pengisian posisi esalon II sesuai dengan kompetensi serta berproses di Baperjakat sebelum mengambil sebuah keputusan, dijawab oleh Paslon RAMA tidak menyentuh pertanyaan dan terlihat berbelit-belit, bahkan mencerminkan kalau selama ini pemerintah Kabupaten Buru periode 2011-2017 tidak mengikutsertakan Baperjakat sebagai lembaga fit and properties dan hanya dilakukan asal suka-suka saja alias like and dislike.
    Sebaliknya paslon RAMA yang bertanya ke paslon BARU persoalan pembagian tugas antara Bupati dan Wakil Bupati, dijawab dengan santai dan terukur secara akademis dan prosudur oleh Bakir Lumbessy.

    Pada kesempatan ini Lumbessy terlihat sangat mapan dalam mengelola birokrasi karena Lumbessy sendiri pernah menjadi Wakil Bupati periode 2002-2007 mendampingi Husnie Hentihu, bahkan pernah menduduki jabatan esalon II di lingkup pemprov Maluku.
    Paslon BARU melalui Bakir Lumbessy juga menyinggung persoalan pendidikan sebagai sarana menciptakan SDM masyarakat Buru dan buruknya sector kesehatan dimana belum adanya dokter spesialis sebagai akibat 98% pasien dirujuk ke rumah sakit Ambon dan akhirnya kembali dalam bentuk Jenazah. Menanggapi pertanyaan itu, Ramly menjawab terbata-bata dengan mengatakan sektor pendidikan di Kabupaten Buru saat ini sudah sangat baik, hal ini ditandai dengan banyaknya Pustu dan Puskesmas yang sudah dibangun, serta banyak yang sudah disekolahkan diluar daerah.

    Selain itu, sang Paslon Wakil Bupati Amos Besan mengatakan sangat konsen terhadap pendidikan bahkan sudah ada anak Bupolo yang disekolahkan di luar negeri oleh pemda. Hal ini yang membuat publik marah dan menganggap ucapan Calon Wakil Bupati “asbun”. Karna yang bersekolah di Rusia adalah buah karya keluarga, bukan pemda Buru.
    Hal lain yang menjadi sorotan paslon RAMA melalui Ramly yakni program paslon BARU terkait dengan anggaran 1-3 Milyard Rupiah per desa pertahun serta adanya tantangan kepada PSN dan juga peningkatan upah honorer daerah.

    Menurut Ramly, dengan kondisi Keuangan daerah yang hanya 778 Milyard Rupiah per Tahun 2017 ini tidak mungkin untuk dilakukan pengalihan anggaran sebesar itu, dan pasti ini program yang akan gagal.
    Menanggapi pertanyaan paslon RAMA, kemudian dijawab oleh Bakir diantaranya : untuk anggaran 1-3 Milyard Rupiah tahun 2017 tidak mungkin dianggarkan karena APBD 2017 sudah berjalan, insya allah Tahun 2018 akan dianggarkan termasuk tunjangan PSN dan peningkatan upah honorer.

    Bagi paslon BARU program ini rasional dan bisa dijalankan oleh paslon BARU dengan cara mengurangi sektor pembangunan proyek fisik dan proyek PL (penunjukan langsung) yang selama ini tidak bermanfaan bagi masyarakat dan hanya menjadi lahan garapan bagi sekolompok orang disekelilingi kekuasaan. Bagi paslon BARU sudah saatnya kita merubah minset berpikir membangun dari pinggiran dan desa ke kota, sehingga anggaran atau APBD harus untuk rakyat bukan untuk penguasa dan kroni-kroninya.
    RAMA dibuat pusing tujuh keliling dengan pertanyaan pamungkas dari panalis terkait dengan keberadaan pertambangan Gunung Botak yang hingga hari ini belum mampu keluar dari problem dan juga tidak memberikan PAD bagi kesinambungan pembangunan di Kabupaten Buru selama 5 tahun dibawah kepemimpinan Ramly. Isu ini juga menjadi isu nasional yang menyita pemerintah Kabupaten Buru periode 2011-2017 bolak-balik berurusan dengan berbagai pihak, baik di Pemprov maupun Pempus, termasuk beberapa pimpinan SKPD dan oknum harus bolak-balik menghadap penegak hukum.
    Paslon RAMA gerah dan terusik menjawab persoalan Gunung Botak, bahkan tindakan apa yang harus dilakukan kedepan jika terpilih menjadi Bupati-Wakil Bupati Buru pun tidak menyentuh akar permasalahan yang ditanyakan Panelis, padahal seharusnya Ramly dengan masa 5 Tahun memimpin Kabupaten Buru sudah bisa bercermin dan mampu mengatasi hal tersebut. Inilah yang membuktikan kalau Ramly gagal dan terbelenggu persoalan Gunung Botak. Ramly juga lebih banyak menggunakan waktu dan tidak memberikan kesempatan buat Calon Wakil Bupati untuk menjawab. Apa ini berarti bahwa ketika terpilih nanti sang Wakil Bupati hanyalah “ban reserep”…???.  (KT-10)

    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Debat Kandidat “RAMA Dingin Soal Gunung Botak” Rating: 5 Reviewed By: Kompas timur
    Scroll to Top