Namrole, Kompastimur.com
Kegiatan
Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Provinsi Maluku Tahun 2017 sudah di
depan mata.
Kegiatan yang
akan dipusatkan di Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) itu akan
dilaksanakan pada akhir April 2017 mendatang.
Namun sayangnya,
hingga kini sejumlah infrastruktur penunjang kegiatan keagamaan itu belum juga
siap dikerjakan oleh para kontraktor.
Salah satu
infrastruktur yang belum selesai dikerjakan ialah pembangunan Gedung Serbaguna
di Jl. Desa Kamlanglale, Kecamatan Namrole senilai Rp. 7.243.111.000 yang
dikerjakan oleh PT. Permata Madu Jaya sesuai kontrak Nomor :
09.2/KONTRAK/PD/PMB/GSG/MTQ/BAPP/VIII/2016.
Dimana, tahap
pertama pengerjaan proyek itu harusnya sudah selesai pada tanggal 30 November
2016 lalu. Namun ternyata hingga awal Tahun 2017 kemarin, proses pekerjaan
tahap pertama pembangunan proyek tersebut pun belum selesai dikerjakan.
Bahkan,
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bursel Sahrul Pawa ketika meninjau Kantor
Bupati Baru pekan lalu pun sempat menyentil bahwa pembangunan Gedung Serbaguna
itu sudah mengalami keterlambatan selama 1 bulan.
Terkait itu, Set
Manager PT. Permata Madu Jaya, Daud kepada wartawan di lokasi proyek
pembangunan Gedung Serbaguna, Rabu (25/01) tak membantah bahwa ada kendala yang
dialami pihaknya dalam proses pekerjaan tahap pertama proyek tersebut. Namun,
dirinya tak menjelaskan secara detail kendala apa yang dialami.
Tetapi, Daud
mengaku bahwa saat ini pihaknya telah berada pada pekerjaan tahap kedua.
Dimana, sejumlah material pekerjaan pun sedang dalam perjalanan ke lokasi
proyek.
“Kami sementara
menunggu suplay barang yang sementara dalam perjalanan ke Namrole,” kata Daud.
Menurut Daud,
dalam proses pekerjaan beberapa hari kedepan, pihaknya akan memprioritaskan
pembangunan Gedung ini pada bagian atapnya.
Ditanyai apakah
proses pekerjaan Gedung ini bisa selesai sebelum pelaksanaan kegiatan MTQ
Provinsi Maluku pada bulan April 2017 nanti, Daud mengaku akan berupaya keras
mewujudkan hal itu.
“Kontrak tahap
kedua ini memang sampai akhir bulan April 2017. Tetapi, untuk pelaksanaan MTQ
ini kami akan berupaya supaya proses pekerjaan selesai sesuai target,” ujarnya.
Bahkan, lanjut
Daud, jika tak ada kendala yang berarti, maka dirinya optimis proses pekerjaan
dapat digunakan pada saat MTQ tingkat Provinsi Maluku nanti. Apalagi, di proyek
ini dipertaruhkan nama baik PT. Pratama Madu Jaya, Pemerintah Kabupaten Bursel
maupun jabatannya sebagai Set Manager PT. Pratama Madu Jaya.
“Ini juga
menyangkut nama baik Perusahan. Jadi, kalau ada yang bilang kita kerja
malas-malasan itu tidak benar. Sebab, jabatan saya juga dipertaruhkan di proyek
ini. Bahkan, saa harus bertanggung jawab
kepada pimpinan maupun kepada Pemda Bursel,” tuturnya. (KT-02)
Tenaga kerja tukang susah dicari...fasilitas alat kerja jg kurang memadai...jd wajar kalau proses pembangunan terlambat dan ga sesuai target....
ReplyDelete