Namlea, Kompastimur.com
Rully Hentihu, calon kuat Wakil
Bupati Buru, mengingatkan oknum PNS agar tak ikut bermain politik.
Saat menyampaikan orasi politik di
Desa Waspait, Sabtu (7/1) sore, Rully Hentihu yang berpasangan dengan calon
Bupati Bakir Lumbessy yang populer dengan sebutan BARU, mengaku sudah banyak
menerima laporan dan bukti keterlibatan oknum PNS mulai dari level pejabat,
camat, kepala sekolah, hingga guru yang bermain politik.
Bukan mengancam, tapi melalui
pendukungnya Rully mengirim pesan agar diteruskan kepada oknum PNS tersebut,
kalau mau bermain kotor, maka disilahkan. BARU siap melawan.
"Beta kasih ingat lagi, menang
tetap bangun. Kalah silahkan tidur," kata Rully.
Bersama pasangannya, BARU kemarin
terus melakukan sosialisasi program dan meneken kontrak politik di dua desa,
yakni Desa Waspait dan Desa Batlale.
Kedatangan BARU di kedua desa itu
juga coba dihadang dengan tindakan tak terpuji dari paslon sebelah yang
mengeluarkan sebagian warga dari kampong dan baru kembali malam hari setelah
selesai kampanye.
Di desa adat Batlale, warga disana
juga dibatasi hak pilih mereka dengan ditakuti kalau para kepala soa sudah
melakukan sumpah adat atas nama rakyat agar memilih RAMA.
Menanggapi itu, Raja Petuanan
Lisela, Aziz Hentihu, mengecam keras tindakan tersebut. Ia selaku raja saja
tidak berani menggiring rakyatnya melakukan sumpah adat agar memilih BARU.
Menurut Aziz, bila warisan budaya
leluhur telah disalahgunakan, maka bahala akan terjadi, karena sumpah itu
sumpah bodong.
"Nanti ada yang mulut bengkok,
sakit dan mati," tegaskan Aziz.
Terhadap oknum yang membawa lari
sebagian warga agar tidak ikut kampanye BARU, Aziz juga keras menanggapinya dan
menilai itu sudah masuk kategori pelanggaran pilkada. Ia meminta ada tindakan
tegas dari kepolisian dan aparat keamanan.
Sedangkan Wakil Ketua DPRD Buru
dari PKB, Djalil Mukaddar mengatakan tindakan membawa kabur sebagian rakyat
dari desa adalah bentuk ketakutan dari paslon tertentu atas program BARU yang
menyentuh langsung dengan kebutuhan rakyat di desa.
"Mereka takut rakyat dengar
dan tahu lalu ikut memilih BARU," kata Djalil.
Sedangkan Bakir Lumbessy pada
kesempatan itu ikut memaparkan program kerja BARU dengan sembilan program
unggulan dan tiga program prioritas di segala bidang.
Ia juga menjelaskan dana program di
desa Rp.1 milyar s/d Rp.3 milyar yang akan digelontorkan di TA 2018 nanti
setelah BARU punya kewenangan mengatur APBD.
Bila tak diakomodir, maka ia dan
Rully berhenti permanen dari jabatan bupati - wakil bupati.
BARU selanjutnya meneken kontrak
politik. Dan kampanye ditutup dengan orasi politik dari bupati dua periode,
Husnie Hentihu.
Husnie mengingatkan warga agar
memilih pemimpin yang baik. "Kita lagi memilih pemimpin, bukan memilih
tukang pukul," kata Husnie.(KT-10)
0 komentar:
Post a Comment