• Headline News

    Monday, January 9, 2017

    BARU Warning PNS yang Bermain Politik di Buru


    Namlea, Kompastimur.com
    Rully Hentihu, calon kuat Wakil Bupati Buru, mengingatkan oknum PNS agar tak ikut bermain politik.
    Saat menyampaikan orasi politik di Desa Waspait, Sabtu (7/1) sore, Rully Hentihu yang berpasangan dengan calon Bupati Bakir Lumbessy yang populer dengan sebutan BARU, mengaku sudah banyak menerima laporan dan bukti keterlibatan oknum PNS mulai dari level pejabat, camat, kepala sekolah, hingga guru yang bermain politik.

    Bukan mengancam, tapi melalui pendukungnya Rully mengirim pesan agar diteruskan kepada oknum PNS tersebut, kalau mau bermain kotor, maka disilahkan. BARU siap melawan.

    "Beta kasih ingat lagi, menang tetap bangun. Kalah silahkan tidur," kata Rully.

    Bersama pasangannya, BARU kemarin terus melakukan sosialisasi program dan meneken kontrak politik di dua desa, yakni Desa Waspait dan Desa Batlale.

    Kedatangan BARU di kedua desa itu juga coba dihadang dengan tindakan tak terpuji dari paslon sebelah yang mengeluarkan sebagian warga dari kampong dan baru kembali malam hari setelah selesai kampanye.

    Di desa adat Batlale, warga disana juga dibatasi hak pilih mereka dengan ditakuti kalau para kepala soa sudah melakukan sumpah adat atas nama rakyat agar memilih RAMA.

    Menanggapi itu, Raja Petuanan Lisela, Aziz Hentihu, mengecam keras tindakan tersebut. Ia selaku raja saja tidak berani menggiring rakyatnya melakukan sumpah adat agar memilih BARU.

    Menurut Aziz, bila warisan budaya leluhur telah disalahgunakan, maka bahala akan terjadi, karena sumpah itu sumpah bodong.

    "Nanti ada yang mulut bengkok, sakit dan mati," tegaskan Aziz.

    Terhadap oknum yang membawa lari sebagian warga agar tidak ikut kampanye BARU, Aziz juga keras menanggapinya dan menilai itu sudah masuk kategori pelanggaran pilkada. Ia meminta ada tindakan tegas dari kepolisian dan aparat keamanan.

    Sedangkan Wakil Ketua DPRD Buru dari PKB, Djalil Mukaddar mengatakan tindakan membawa kabur sebagian rakyat dari desa adalah bentuk ketakutan dari paslon tertentu atas program BARU yang menyentuh langsung dengan kebutuhan rakyat di desa.

    "Mereka takut rakyat dengar dan tahu lalu ikut memilih BARU," kata Djalil.

    Sedangkan Bakir Lumbessy pada kesempatan itu ikut memaparkan program kerja BARU dengan sembilan program unggulan dan tiga program prioritas di segala bidang.

    Ia juga menjelaskan dana program di desa Rp.1 milyar s/d Rp.3 milyar yang akan digelontorkan di TA 2018 nanti setelah BARU punya kewenangan mengatur APBD.

    Bila tak diakomodir, maka ia dan Rully berhenti permanen dari jabatan bupati - wakil bupati.

    BARU selanjutnya meneken kontrak politik. Dan kampanye ditutup dengan orasi politik dari bupati dua periode, Husnie Hentihu.


    Husnie mengingatkan warga agar memilih pemimpin yang baik. "Kita lagi memilih pemimpin, bukan memilih tukang pukul," kata Husnie.(KT-10)
    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: BARU Warning PNS yang Bermain Politik di Buru Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top