Paslon Bakir
Lumbessy - Amrullah Madani Hentihu terus melakukan sosialisasi program ke desa.
Keduanya yg mengusung jargon BARU meneken kontrak politik dengan pemuka
masyarakat, akan menganggarkan dana program Rp.1 milyar s/d Rp.3 milyar per
desa pertahun dimulai TA 2018 nanti.
Wartawan media
ini melaporkan, Kamis pagi (5/1), BARU dan tim sukses berkampanye di Desa
Waenibe, Kecamatan Finalisela.
Bakir dan Rully
juga meneken kontrak politik di sana. Keduanya siap meletakan jabatan bupati
dan wakil bupati bila tak mengakomodir dana program Rp.1 milyar s/d Rp.3 milyar
per desa per tahun.
Menurut Bakir
dan Rully, dengan dana program sebesar itu, maka masyarakat desa dapat
memutuskan sendiri apa yang harus dibikin di desa mereka, baik itu di bidang
pertanian, perikanan, pemberdayaan ekonomi dan lain sebagainya.
Sementara itu,
Husnie yang selalu menjadi jurkam terakhir pada setiap kampanye, mengaku hanya
BARU saja yang berani meneken kontrak politik akan mundur bila tak tetapi
janji.
"Ini hal
yang luar biasa dan hanya berani dilakukan oleh Bakir dan Rully. Dulu saya 10
tahun jadi bupati tak berani bikin pernyataan di hadapan masyarakat dan
diketahui notaris seperti ini. Tak tepati janji, mereka lengser ke
prabon,"kata Husnie.
Husni dalam
banyak kesempatan juga selalu memotivasi pendukung dan simpatisan BARU agar
bisa keluar dari tekanan dan intimidasi yang dilakukan oleh pihak tertentu.
"Kita bukan
memilih pimpinan geng. Ini cara cara mafia, mafioso. Silahkan datang melapor
dan akan kita tangani bila ada intimidasi. Jangan takut, ada banyak orang di
belakang kita," tegas Husnie.
Sebelum itu. dua
pimpinan DPRD Buru, Aziz Hentihu dan Djalil Mukaddar yang juga jadi jurkam
BARU, menegaskan kalau hasil survey kubu Bakir dan Rully unggul jauh di atas
paslon lawan.
Aziz juga
menyindir Ramly yang lupa daratan dengan selalu mengkerdilkan bupati dua
periode Husnie Hentihu. Padahal dia lupa, kalau jadi wakil bupati dan terakhir
bupati itu karena polesan dan campur tangan dari guru politiknya itu.
Sedangkan,
Djalil juga ikut menegaskan, Husnie lepas anaknya Rully menjadi calon wakil,
karena yg bersangkutan sudah siap memikul jabatan itu.
"Kalau
Rully kalah, seng mungkin bapa Unie lepas dia jadi wakil dari pa Bakir,"
kata Djalil.
Jalil juga
menyinggung sesumbar kubu lawan yang selalu meremehkan pihak lain.
"Dulu
katong bersama-sama dukung bupati yang disana. Tapi kali ini kita mengusung
BARU karena masyarakat tuntut perubahan. Terlalu banyak janji, tapi dong seng
bikin akang," kata pula Djalil. (KT-10)
0 komentar:
Post a Comment