Namrole, Kompastimur.com
Bupati
Buru Selatan (Bursel), Tagop Sudarsono Soulissa mengajak semua elemen
masyarakat di Kabupaten Bursel untuk bersatu melawan korupsi agar seluruh
pembangunan di daerah ini dapat berjalan dengan baik.
Ajakan
Tagop itu disampaikan di dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekda Bursel
Syharul Pawa pada upacara peringatan Hari Anti Korupsi Internasional (HAKI),
Jumat (9/12) yang berlangsung di lapangan upacara Kantor Bupati Bursel.
Syaroel
Pawa bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup). Hadir dalam upacara itu,
Kepala Perwakilan Kejaksaan Maluku di Kabupaten Bursel, Devi Muskita, pimpinan
SKPD dan ASN di lingkup Pemkab Bursel.
Tagop
dalam sambutannya itu menyampaikan bahwa, setiap tanggal 9 Desember masyarakat
dunia memperingati Hari Anti Korupsi (HAKI) yang dicanangkan oleh PBB pada
tanggal 9 Desember 2003 melalui Konvensi Anti Korupsi di Meksiko. Dimana,
secara etimologi, korupsi berasal dari bahasa latin yaitu cooruptio, yang
bermakna busuk, memutar balik dan menyogok.
Di
Indonesia, kata Tagop, pemberantasan korupsi diatur dalam Undang-Undang Tindak
Pidana Korupsi (Tipikor) Nomor 13 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2001.
Menurut
Tagop, bentuk atau jenis Tipikor pada dasarnya dikelompokan pada tindakan
merugikan keuangan negara, suap menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan,
perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan dan grativikasi.
Olehnya,
Tagop mengajak semua elemen masyarakat di Kabupaten Bursel untuk bersatu melawan
korupsi, agar seluruh pembangunan di daerah ini dapat berjalan dengan baik.
''Kita
dapat mewujutkan Bursel yang mandiri secara berkelanjutan, rukun, berbasis
agro-marine pada akhirnya membawa kesejahtraan kita semua,'' ujarnya.
Sebab,
menurut Tagop, korupsi hanya bisa dilawan bila dilakukan secara bersama-sama.
Korupsi tidak hanya bisa dilawan oleh satu orang atau satu lembaga saja, tetapi
harus ada usaha kolektif dan partisipasi dari masyarakat untuk bersama-sama
melawan korupsi.
Lanjut
Tagop, melawan korupsi bukan hanya kerena korupsi merugikan keuangan negara
semata, tetapi merupakan tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan.
''Korupsi
terbukti membawa ketidakadilan, ketimpangan dan keterbelakangan. Korupsi
terbukti telah menjauhkan bangsa-bangsa di dunia dari kemakmuran bersama,''
kata Tagop.
Untuk
itulah, lanjut Tagop, korupsi menjadi musuh bersama kita semua, musuh bersama
warga dunia serta musuh semua bangsa-bangsa termasuk di Indonesia.
''Karena
itu kita perlu membangun sistim dan tata kelola pemerintahan yang bersih dan
bebas korupsi. Kata kunci adalah kerja sama bahu membahu antar lembaga-lembaga
penegak hukum,'' jelas Tagop.
Untuk
itu, kata Tagop, pemerintah melakukan langka-langka reformasi birokrasi
termasuk didalamnya reformasi pelayanan publik dan perizinan.
Jelasnya,
mekanisme kerja birokrasi harus diarahkan ke pemerintahan elektronik atau
e-government mulai dari cashflow management systim.
''Untuk
mencegah dan memerangi korupsi memerlukan langkah-langkah komprehensip agar
kita dapat menekan perilaku korupsi pejabat publik,'' tandas Bupati dua periode
ini. (KT-01)
0 komentar:
Post a Comment