Nasib naas menimpa speedboat Ego Wamnebo. Gara gara menabrak
ikan paus raksasa, speed terbalik, menyebabkan satu orang ibu berusia 60 tahun,
Nenek Jawa, meninggal dan Amudi, 40 tahun, dilaporkan hilang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Buru, Ir Hadi Zulkarnaen didampingi Kabid Penanggulangan Bencana, M Lukman
Tukuboya kepada wartawan media ini menjelaskan, kalau armada yang dikerahkan
intansinya untuk membantu mengevakuasi korban terpaksa ditarik pulang, karena
menjelang pukul 14.00 WIT, kondisi lautan di seputar perairan Tanjung Tenakea
hingga Tanjung Keramat sudah sangat tidak bersahabat.
"Seorang nenek meninggal dan satu lagi masih hilang.
Esok pagi akan kita lanjutkan melakukan pencarian bila cuaca
memungkinkan," tambah Lukman.
Nenek Jawa yang dilaporkan meninggal telah dievakuasi ke
Desa Waemorat, Kecamatan Batabual, bersama 26 penumpang dan juru mudi yang
selamat. Jenazah almarhum
dikuburkan sore ini oleh keluarga dan warga desa setempat.
Beberapa saksi mata yang selamat dari musibah itu, lewat telepon kepada kerabat mereka di
Namlea, Emang Masbait, menjelaskan kalau saat itu speedboat yang mengangkut
lebih dari 20 penumpang itu bertolak dari pantai Waemorat dengan tujuan ke kota
Namlea. Waktu itu kondisi laut juga bergelombang.
Saat speed di Tanjung Tanakea, tiba-tiba saja muncul ikan
paus raksasa yang menghadang di depan. Ego yang membawa speed tak bisa menghindar,
sehingga terjadi kecelakaan di laut.
Speed terbalik dan seluruh penumpang bersama sang juru mudi tercebur di laut. Waktu itu jarum jam masih menunjukan pukul 09.00 WIT.
Mereka yang tercebur di laut berusaha mencari selamat sambil menunggu datangnya bantuan pertolongan.
Sedangkan BPBD Kabupaten Buru baru dikontak untuk memberikan
pertolongan pada pukul 10.00 WIT.
Dengan cepat BPBD ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dibantu speedboat lainnya yang saban hari beroperasi melayari trayek Namlea - Batabual PP.
Namun setelah seluruh korban dievakuasi, termasuk nenek yang meninggal, ada penumpang lainnya mengaku belum melihat Amudy.
Amudy warga pendatang yang baru menetap menjadi penduduk Waemorat sekitar tiga tahun. Ada yang mengaku, kalau korban hilang ini tak bisa berenang.
Keluarga Amudy yang berduka, berharap agar korban bisa ditemukan. (KT-10)
0 komentar:
Post a Comment