SMA Negeri
Namrole menggelar kegiatan pagelaran seni
dan kewirausahaaan, Selasa (13/12) bertempat di Aula SMA tersebut.
Kegiatan yang
bertemakan ‘Pengembangan Pendidikan dan Budaya Kei Wait di Tanah Fuka Bipolo’ tersebut
dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabuapten Buru Selatan (Bursel), Syahroel
Pawa.
Pawa ketika
membacakan sambutan Bupati, Tagop Sudarsono Soulissa mengatakan upaya
mencerdaskan kehidupan anak bangsa merupakan tugas pemerintah bersama dengan
semua stakeholder pendidikan.
“Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang diterapkan di dalam dunia pendidikan Indonesia
untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa merupakan tugas pemerintah bersama
dengan semua stakholder pendidikan untuk menyiapkan sumber daya manusia sejak
dini, bagi pembangunan manusia Indonesia sesuai dengan perkembangan zaman,”
kata Bupatinya.
Menurut Tagop, dunia
pendidikan yang ada di Indonesia khususnya di Kabupaten Buru Selatan masih jauh
tertinggal dari negara-negara lain disebabkan karen ada beberapa faktor yang
mempengaruhi perkembangan pendidikan yang ada di Indonesia.
“Di Indonesia pendidikan
masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara lain yang
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : terbatasnya sarana dan prasarana,
kuranganya pemerataan pendidikan serta mahalnya pendidikan yang ada di Indonesia,”
ungkapnya.
Olehnya, terkait
dengan kegiatan Pagelaran seni dan kewirausahan siswa SMA Negeri Namrole, Pemda
Bursel pun memberikan apresiasi yang besar karena merupakan perwujudan dari
aspek kebudayaan berkarakter multikultur.
Karena,
lanjutnya, kegiatan seperti ini dapat memberikan pengetahuan dan merangsang
kreatifitas para siswa untuk tetap berkarya dan dapat menyalurkan bakatnya
melalui kesenian yang dimiliki, baik di bidang seni musik, bidang seni tari,
bidang seni drama maupun bidang seni rupa.
Terkait itu,,
dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten
Bursel agar kegiatan ini bisa dijadikan sebagai sumber inspirasi, moral dan
etika dalam kehidupan bersama di bumi yang kental dengan budaya Kai Wait ini
dan dapat dikembangkan untuk dijual melalui jalur pariwisata dan kebudayaan.
Bupati pun
berharap melalui momentum ini dapat membawa kita semua menemukan identitas kita
sebagai orang Maluku tetapi juga masyarakat Kabupaten Bursel yang memiliki
kekayaan kesenian dan budaya serta
menjadi sumber inspirasi, moral dan etika dalam kehidupan bersama.
Sementara itu Ketua
Panitia Salima Djafar/Laitupa dalam sambutannya mengatakan, sebagai pelaku
pendidikan, SMA Negeri Namrole turut serta dalam mewujudkan pengembangan
pendidikan di Indonesia khususnya di Kabupaten Bursel.
“Dalam
melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pelaku pendidikan pada wilayah Provinsi
Maluku, khususnya Kabupaten Bursel, lembaga pendidikan SMA Negeri Namrole turut
serta dalam mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur,” kata
Salima yang juga Kepala SMA Negeri Namrole.
Lanjut Salima,
disamping melaskanakan program sesuai visi, misi, tujuan dan sasaran strategis,
yakni meningkatkan mutu tenaga pendidik, perbaikan sarana prasarana serta
meningkatkan sumber daya manusia, SMA Negeri Namrole juga bertaggung jawab untuk mencapai sasaran-sasaran nasional
seperti yang di amanatkan dalam RPJMN Periode 2015-2019 dengan prioritas
dibidang pembangunana pendidikan secara
efektif dan efisien.
Salima berharap,
dengan adanya kegiatan pagelaran seni berciri khas kedaerahan serta ketrampilan
berwirausaha yang terbingkai dalam bentuk program kegiatan SMA Rujukan ini bisa
menjadi sebuah langkah maju untuk tetap mengembangkan dan mempublikasikan minat
dan bakat siswa yang berciri khas kearifan lokal, sehingga budaya Bursel bisa
menjadi investasi dan di kenal dunia. (KT-01)
0 komentar:
Post a Comment