• Headline News



    Thursday, December 15, 2016

    Ribuan Pelajar Kampanyekan Kawasan Tanpa Rokok

    Ambon, Kompastimur.com 
    Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Kesehatan, Rabu (14/12) menggandeng ribuan pelajar selaku duta rokok mengkampanyekan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang berlangsung di Taman Budaya Karang Panjang Ambon.

    Penjabat Walikota Ambon, F J Papilaya dalam sambutannya mengatakan epidemi tembakau dan kecenderungannya di Indonesia telah berada pada tahap yang mengkhawatirkan.
    Bahkan diketahui, dua dari 3 laki-laki dewasa adalah perokok, sementara perokok perempuan meningkat dari 1,3% Tahun 2001 menjadi 6,7% di Tahun 2013.

    Trend peningkatan korban adiksi rokok, lanjut Papilaya, ditandai dengan meningkatnya perokok pemula remaja usia 10-14 tahun, dari  1,9 juta Tahun 2001 menjadi  3,9 juta Tahun 2010. Dimana, selama 2010-2013 perokok baru usia 15-19 tahun naik dari 43% menjadi 57%.

    Papilaya menyebutkan, Economic Loss konsumsi tembakau dihitung sebesar Rp. 378,7 triliun pada Tahun 2013, atau 3 ½ kali lipat penerimaan cukai sebesar Rp. 103 triliun pada tahun yang sama.
    Produksi rokok dibiarkan terus meningkat mencapai 362 milyar batang pada Tahun 2013, yang jauh melewati anggaran produksi yang ditetapkan pemerintah melalui peraturan Menteri Perindustrian Nomor 117/2009 sebesar 260 milyar batang pada Tahun 2015-2020.

    Dikatakan, tujuan dari kampanye ini yang didukung oleh pemerintah Kota Ambon adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi seluruh masyarakat, terutama generasi muda yang terpilih saat ini sebagai duta anti rokok se-Kota Ambon untuk tanggap terhadap epidemi tembakau yang berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan pembiayaan kesehatan makin meningkat untuk penyakit tidak menular.
    Papilaya menjelaskan, pemasaran rokok oleh industri rokok sarat unsur eksploitasi dengan memanfaatkan ketidaktahuan konsumen dan ketidak berdayaan masyarakat yang kecanduan, walaupun produknya membunuh dan kandungannya yang membahayakan.

    Fenomena ini dimanfaatkan oleh industri rokok untuk meluaskan bisnis adksinya di Indonesia, menyebarkan mitos provokatif yang menghadapkan kesehatan masyarakat dengan kerugian petani tembakau.

    Kontribusi pemerintah Kota Ambon, tambah Papilaya, adalah solusi pada akar masalah dengan membuat Perwali Nomor 27 Tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok, dan menkampanyekan Kawasan Tanpa Rokok pada lingkungan pemerintah  Kota Ambon, terutama pada seluruh wilayah pelayanan kesehatan, maupun tempat – tempat pendidikan.

    Kegiatan dimaksud dilakukan dengan menggunakan berbagai sumber dana daerah yang diperuntukan bagi pengendalian tembakau. Termasuk dana pajak rokok daerah untuk bidang kesehatan yang dialokasikan untuk UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat), utamanya promosi kesehatan, di luar sumber dana lainnya.

    Mengingat, lanjutnya, tantangan yang dihadapi adalah kekuatan peran serta masyarakat dalam penegakan Kawasan Tanpa Rokok, kebijakan larangan iklan, pengembangan dan implementasi larangan reklame rokok.


    Dengan demikian, perlu untuk mengikuti kegiatan kampanye disaat ini dengan baik, dan mengkaji setiap permasalahan yang ada di sekitar lingkungan kita, baik di tempat kerja, keluarga maupun tempat-tempat umum dengan menjadi panutan sebagai duta anti rokok. (KT-HT).
    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Ribuan Pelajar Kampanyekan Kawasan Tanpa Rokok Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top