Setelah sukses dengan dibentuknya sebuah perpustakaan di Desa
Iha-Kulur Kecamatan Huamual oleh Rumah Inspirasi (RI) Institute, Kabupaten
Seram Bagian Barat, Yayasan Rumah
Inspirasi Institut yang dikenal dengan RI Instiute kembali membuka sayapnya
untuk sesegara mungkin menyelenggarakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di
kedua Desa.
Kepada Kompas Timur, Kamis (1/12), Direktur RI Institut,
Muhammad Fahrul Kaisuku mengatakan, pada bulan Agustus 2016 lalu bertepatan
dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia, RI Institut melaunching perpustakaan untuk warga
masyarakat di kedua desa. Meski dalam segala keterbatasan biaya serta dukungan
dari pemerintah baik desa bahkan Kabupaten.
“Kami mengeluarkan modal pribadi untuk membentuk perpustakaan
tersebut. Untuk diketahui, tidak sepersen pun kami dibantu oleh pemerintah,”
terangnya.
Terkait dengan fasilitas perpustakaan, katanya, yakni buku
dan pendukung kepustaan lainnya, Kaisuku menjelaskan, terdapat hampir 300
Exsemplar buah buku dengan kategori berbeda-beda. Kesemuaan buku didapat dari
sumbangan para senioritas serta 30 buah dari Gramedia Ambon. Sedangkan Lemari penyimpanan serta tempat
duduk dan meja sampai saat ini dirinya selaku direktur masi kesulitan untuk
menyiapkannya. “Kami hanya punya buku, sedangkan gedung dan fasilitas penunjang
lainnya belum ada. Kami hanya punya modal semangat,” tegas Kaisuku.
Menurutnya, di era globalisasi ini, perkembangan teknologi
semakin pesat. Informasi dalam berbagai aspek kehidupan manusia tersebar luas
dan mudah didapatkan. Dan semuanya itu akan berdampak pada 2 kemungkinan, yakni
dampak positif dan negatif. Kemampuan menyaring informasi secara tepat dan
tanggung jawab sangat dibutuhkan demi pertumbuhan generasi muda yang positif.
“Disinilah peran pemuda untuk terus mengawal perkembangan
terutama di desa-desa. Sebisa mungkin menyaring informasi yang berdampak
positif kepada masyarakat desa terutama pelajar. Program yang pernah dijalankan
yakni menggelar Workshop Sukses Belajar di bangku SMA-SMP di Namlea Kabupaten
Buru, dan juga Mendirikan Perpustakaan Desa di IHA-Kulur Kabupaten SBB,”
katanya.
Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Ambon itu
menjelaskan, masa muda ialah masa yang harus dilewati oleh setiap orang. Namun,
sebagian dari kita ada yang menikmatinya dan tidak sedikit pula dari kita yang
tertatih–tatih untuk melewatinya. Tak jarang generasi muda sekarang ini salah
jalan, melakukan hal-hal ataupun kegiatan yang tidak bermanfaat dan
berguna, kebiasaan berfoya-foya,
nongkrong tidak jelas, bahkan ada yang mengonsumsi narkoba, minum keras (miras)
dan lainnya.
Lanjutnya, RI Isntitute hadir menjaring seluruh stockholder
terutama pemuda-pemuda Desa untuk menjalankan program pendidikan dengan itu
pemuda-pemuda desa tidak menyia-nyiakan Massa Keemasannya. “RI Institut akan berupaya
membuat sebuah PAUD di Pertengahan Desember dan akan beroperasi januari 2017
mendatang. Dengan memakai tenaga pemuda yang kami anggap bisa untuk
mengelolahnnya,” terangnya.
Yayasan Rumah
Inspirasi (RI) - Institut lahir pada Maret 2016 silam bergerak di bidang
pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Dia berharap adanya uluran tangan pemerintah untuk
menjalankan program pendidikan dan pemberdayaan masyarakat untuk mencapai
kemerdekaan intelektual atau bebas dari kata keterbelakangan, kebodohan dan kemalasan.
(KT-SH)
0 komentar:
Post a Comment