Namrole, Kompastimur.com
Pemerintah Kabupaten Buru Selatan
(Bursel) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten
Bursel menggelar kegiatan Bazaar Murah selama tiga hari menjelang perayaan
Natal 25 Desember 2016 dan Tahun Baru 01 Januari 2017.
Kegiatan yang dipusatkan di Gudang
Kai Wait milik Disperindag Kabupaten Bursel di Kilo Meter II Namrole yang
dibuka oleh Wakil Bupati, Buce Ayub Seleky, Kamis (15/12) pagi itu akan
berlangsung selama tiga hari hingga Sabtu (17/12).
Turut hadir dalam pembukaan
kegiatan bazaar itu, Kepala Disperindag Kabupaten Bursel Yan Latuperissa dan
sejumlah pimpinan SKPD lingkup Pemkab Bursel.
Seleky dalam sambutannya ketika
membuka kegiatan itu mengatakan kegiatan Bazaar yang dilaksanakan Pemerintah
Kabupaten Bursel merupakan kegiatan yang kedua kali di Tahun 2016 dan sudah
menjadi komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakannya sebagai kegiatan rutin
yang dilakukan tiap tahun dalam menyambut hari-hari besar keagamaan.
“Kegiatan bazaar yang dilaksanakan
pada saat ini memiliki momentum yang sangat tepat karena pada saat bersamaan
umat Kristiani sedang mempersiapkan diri untuk menyambut kelahiran Kristus
sebagai juruselamat dunia dengan tema Natal tahun ini Natal Kristus, Karya
Damai Sejahtera Allah Hadir Bagi Semua,” kata Seleky.
Menurutnya, kegiatan Bazaar
menyongsong perayaan Natal 25 Desember 2016 dan Tahun baru 01 Januari 2017
merupakan bentuk saling peduli dan berbagi hidup dengan sesama, yaitu
masyarakat Bursel, lebih khusus umat Kristiani yang sebentar nanti akan
merayakan hari Natal, dimana tentunya sangat membutuhkan uluran tangan kita
semua, utamanya selaku pemerintah sehingga dapat membantu meringankan beban
hidup masyyarakat yang berpenghasilan menengah kebawa.
Disisi lain, lanjutnya, melalui
Bazaar Natal ini juga diharapkan akan terciptanya komunikasi dan interaksi yang
harmonis dalam menjalin rasa kebersamaan dan sepenanggungan. Dengan demikian
akan mempererat tali persaudaraan sebagai orang bersaudara (Kai Wait) di Bumi
Bipolo tercinta dalam bingkai ‘Lolik Lalen Fedak Fena’.
Dijelaskan, hal terpenting dari
pelaksanaan Bazaar adalah bagaimana dapat menjaga stabilitas harga barang dan
ketersediaan stok barang kebutuhan pokok masyarakat sehingga tidak terjadi
spekulasi harga yang dilakukan pelaku usaha menjelang hari-hari besar keagamaan
yang akan menyebabkan terjadinya kenaikan harga yang tidak terkendali, hal ini akan
berpengaruh pada peningkatan laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi secara
nasional dan lebih khusus di Kabupaten Bursel.
Dimana, lanjutnya, langkah-langkah
pemerintah daerah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi terus diupayakan
melalui peningkatan investasi, peningkatan infrastruktur maupun program-program
pemberdayaan disegala bidang yang diharapkan dapat mmeningkatkan pendapatan
perkapita masyarakat dan menekan angka kemiskinan di Kabupaten Bursel.
Namun, meningkatnya harga barang
kebutuhan pokok masyarakat di suatu wilayah akan sangat berpengaruh terhadap
daya beli masyarakat. Dimana, daya beli masyarakat merupakan kemampuan
masyarakat dalam membelanjakan uangnya untuk kebutuhan barang dan jasa.
Kemampuan ini sangat dipengaruhi
oleh harga riel antar wilayah, karena nilai tukar yang digunakan dapat
menurunkan atau menaikan nilai daya beli, meningkatnya harga barang di suatu
wilayah dapat berpengaruh terhadap menurunnya daya beli masyarakat dan akan
berdapak terhadap perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Bursel.
“Ini berarti kestabilan harga
barang kebutuhan pokok maupun barang penting lainnya harus mendapat perhatian
kita bersama, baik menyangkut ketersediaan barang, transportasi, penyediaan
sarana/prasarana pasar dan pelaku usaha,” ujarnya.
Lanjjutnya, kenaikan harga secara
nasional turut berimbas kepada perkembangan harga di Kabupaten Bursel. Hal ini
disebabkan karena hamper 90 persen kebutuhan barang pokok didatangkan dari luar
daerah dan hal ini perlu diantisipasi melalui operasi pasar.
Pada kesempatan itu, Seleky
menginstruksikan kepada instansi terkait untuk melakukan koordinasi dan
pengawasan secara rutin sehingga tidak terjadi kelangkaan barang pokok di
tengah-tengah masyarakat.
Selain itu juga, menjelang perayaan
hari besar keagamaan ini, Seleky mintakan untuk tingkatkan pengawasan terhadap
barang-barang kadaluarsa, barang-barang yang mengandung bahan berbahaya
sehingga tidak menggangu kenyamanan, keamanan dan keselamatan masyarakat.
“Saya menghimbau kepada seluruh
pelaku usaha yang melakukan aktivitas di daerah ini untuk tidak menaikan harga
barang sepanjang tidak terjadi kenaikan harga di tingkat sentra produksi atau
di tingkat distributor, saudara dilarang melakukan penimbunan barang dan
apabila ditemukan saudara melakukan pelanggaran tersebut, maka akan kami tindak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Sementara, Sekretaris Disperindag
Kabupaten Bursel Dahlan Madero yang juga Ketua Panitia Kegiatan Bazaar Murah
itu dalam laporannya mengatakan maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan
ini, yakni : Pertama, Meningkatkan stabilitas kelancaran arus distribusi barang
kebutuhan pokok masyarakat dengan tingkat harga yang terjangkau;
Kedua, Membantu meringankan beban
hidup masyarakat yang berpenghasilan menengah kebawah, untuk merayakan hari
Raya Natal dan Tahun Baru 2017 dengan penuh sukacita; dan
Ketiga, Membangun hubungan
komunikasi, interaksi antara masyarakat sebagai orang basudara di Bumi Bipolo.
“Kegiatan Bazaar dilaksanakan
selama tiga hari, mulai tanggal 15 Desember – 17 Desember 2016 di Gedung Kai
Wait Disperindag di Kilo Meter II Namrole. Sedangkan jenis produk yang dijual
terdiri dari Beras, Gula Pasir, Mentega, Minyak Kelapa, Bicuit Kaleng, Sirup,
Susu, Telur Ayam, Terigu dan Minyak Goreng,” tuturnya.
Sementara, dari pantauan media ini,
usai pembukaan kegiatan itu, Seleky langsung meninjau berbagai barang kebutuhan
pokok yang dijual dan setelah itu masyarakat yang tellah hadir sebelum
pembukaan kegiatan itu pun langsung menyerbu sejumlah stand yang disediakan
untuk membeli barang kebutuhan pokok mereka. (KT-01)
0 komentar:
Post a Comment