• Headline News

    Saturday, December 3, 2016

    "KEDANGAKALAN ARGUMENTASI POLITIK YANG DIHIDANGKAN KEPADA RAKYAT."

    Oleh, --- FA ---

    Sementara kalangan menggunakan argumentasi yang menyebutkan bahwa bila pilkada hanya diisi oleh calon tunggal, maka akan menghemat anggaran negara sekitar 70 milyar karena 2018 tidak ada pilkada ulang yang anggaran tersebut bisa digunakan untuk pembangunan. Mari kita jawab!

    1. Jika pilkada ulang digelar 2018, maka kesempatan bertarung bagi semua anak bangsa akan terbuka lebar dan meminimalisir calon yang hanya mengandalkan pencitraan dan uang untuk memborong rekomendasi partai. Dengan demikian, rasa kepuasan masyarakat akan terjawab karena hadirnya pilihan politik lain yang beragam. 

    2. Menyangkut penghematan anggaran yang digunakan sebagai alibi, kita harus tanyakan, bahwa bukankah duit 70 milyar itu adalah uang rakyat, uang negara? Jika menggunakan alasan penghematan anggaran untuk pembangunan, lantas siapa yang menikmati dana 70 milyar itu dan mengeruk keuntungan darinya jika bukan barisan calon tunggal? 

    3. Untuk menghadirkan demokrasi yang memuaskan dahaga rakyat, maka harus ada pilihan-pilihan alternatif sebagai antitesa dari rezim sebelumnya yang dianggap bercorak imperialisme, dan itu tentu saja butuh anggaran. Jika anggaran itu adalah uang rakyat yang akan digunakan untuk melaksanakan hajatan pesta rakyat, maka penggunaan alibi "penghematan anggaran" telah terbantahkan. 

    Dengan demikian, satu-satunya jalan untuk mewujudkan suasana demokrasi yang tidak monoton dengan muka lama dan atau calon tunggal adalah dengan mengokohkan konsesus seluruh elemen untuk menciptakan suasana demokrasi yang penuh dengan banyak pilihan dan itu hanya akan terwujud jika pilkada ditunda 2018. 

    Demokrasi harus mampu menghidangkan banyak pilihan diatas meja prasmanan agar rakyat bisa memilih dengan suasana hati yang bebas dari tekanan dan intervensi serta iming-iming. 

    Jika kemarin dulu beras, kemarin beras, hari ini beras dan dipaksakan agar besok juga harus beras, maka sungguh suasana yang demikian itu akan membuat kita bosan. Jika ada sagu, ada keladi, ada kelapa, yang itu semua adalag pilihan menu yang memberi warna keragaman, mengapa kita harus bertahan dengan beras? 

    Kita butuh suasana baru, orang baru dan konsepsi baru untuk merubah keadaan. Wujudkan itu sekarang untuk 2018.***
    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: "KEDANGAKALAN ARGUMENTASI POLITIK YANG DIHIDANGKAN KEPADA RAKYAT." Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top